Kamis, 26 Februari 2009

MASBAR : Rawon



Ikutan lagi event 'Masak Bareng Yuuk!!!' edisi Februari 2009. Tema kali ini adalah 'Rawon'. Ehhmmmm, cocok banget dech buat udara dingin yang masih peralihan winter ke spring...:)



Rawon ini buatku punya kenangan tersendiri. Pertama kali makan pas jalan sama temen-temen kampus ke kota berpasir 'Kediri'. Pertama kali nyobain, asli, nggak doyan. Tapi setelah makan untuk yang kedua kalinya, rasa dan penampakannya lebih meyakinkan karena buatan Ibunda tercinta dari suami, waaah, mantaaap... uenakkkk...:)

Hhhh, sedikit bernostalgia ya...:D
Ok, langsung ke dapur ngikutin resep dari Ibunda mertuaku tercinta...*kiss...*
O iya, terima kasih juga buat Bunda Shinta yang sudah bermurah hati memberikan kluwek, secara disini nggak ada yang jual gituan...Makasih banyak Bunda...:)



Bahan :
500 gr daging boneless, potong kotak
3 btr bawang merah, haluskan
5 siung bawang putih, haluskan
3 btr kemiri, haluskan
2 keping kluwek, ambil dagingnya, haluskan
1 sdt merica bulat, haluskan
1 sdt kunyit bubuk
3 lembar daun jeruk
2 lembar daun salam
3 iris lengkuas, memarkan
garam-gula secukupnya
2 sdm minyak sayur untuk menumis
air secukupnya (kurleb 2 liter)

Pelengkap :
telur rebus (aslinya telur asin)
toge (aslinya toge soto)
daun bawang iris halus
kerupuk udang
sambal ulek

Cara Membuat :
1.Rebus daging sampai empuk, buang kaldu yang menggumpal.
2.Tumis bumbu halus, daun jeruk, daun salam dan lengkuas sampai harum.
3.Masukkan ke dalam air rebusan, aduk rata.
4.Tambahkan garam, gula, aduk rata, cicipi, biarkan kuah meresap dan agak susut.
5.Matikan api, siap dihidangkan bersama nasi putih hangat dan pelengkapnya.

Catatan :
*Rawon ini lebih sedap bila dimasak malam sebelumnya, supaya kuah lebih meresap.
*Untuk kluwek, bila agak sulit diolah, bisa direndam air hangat beberapa saat baru diulek.

Rabu, 25 Februari 2009

Ikan Berkaki

Buat para penggemar ikan atau pengamat ikan, mungkin sudah pernah melihat penampakan 'Ikan Berkaki' di berbagai situs internet ya. Nah yaang berikut ini adalah hasil pengambilan gambar ketika kami berkunjung di sebuah museum kecil di Kasumigaura Sogo Koen, Tsuchiura, Ibaraki.



Kalau ditanya nama ikannya apa? ketemunya dimana? dan lain sebagainya. Nanyanya jangan sama saya yah, soalnya saya memang nggak tahu dan nggak minat nyari tahu... Penasaran? mendingan tanya aja dech sama pakar ikan atau datang aja langsung ke sini... :D

Selasa, 24 Februari 2009

Soto Mie



Musim boleh berganti, dari Winter ke Spring. Herannya, yang namanya dingin tetep aja menyelimuti kota tempat kami tinggal. Kalo dingin begini, enaknya makan yang hangat berkuah seperti 'Soto Mie', satu variasi lagi dari negeri tercinta yang kaya dengan berbagai jenis soto...:)

Yang membedakan Soto Mie dengan soto lainnya adalah kikil dan risolesnya. Berhubung di tempat saya nggak ada yang namanya kikil dan nggak ada yang suka kikil, jadilah soto mie ini sesuai persediaan di dapur. Idenya dari koki handal Uni Tika, makasih Uni...

Bahan :
1 bungkus yakisoba (mie basah), buang bumbunya, rendam air panas, tiriskan.
350 gr daging boneless, potong dadu

Bumbu :
3 siung bawang putih, haluskan
3 btr bawang merah, haluskan
1 sdt merica bulat, haluskan
1/2 sdt kunyit bubuk
2 cm jahe, memarkan
2 cm lengkuas, memarkan
3 lembar daun jeruk
garam-gula secukupnya
2 sdm minyak sayur untuk menumis

Pelengkap :
risoles soto mie
selada iris (aslinya kol)
tomat segar, potong kotak
daun bawang iris
sambal soto
kecap manis (bila suka)

Cara Membuat :
1.Rebus daging sampai setengah empuk, tambahkan air hangat bila dirasa kurang airnya.
2.Tumis bumbu halus dan bumbu lainnya sampai harum, masukkan ke dalam air rebusan.
3.Biarkan mendidih dan daging empuk, tambahkan garam-gula, cicipi, matikan api.
4.Tata mie dan pelengkapnya, siram kuah dan daging, siap disajikan hangat.

Untuk Risoles Soto Mie



Bahan :
125 gr tepung terigu
1 sdm katakuriko (tepung tapioka)
1 buah telur
1 sdm minyak sayur
1 sdt garam
250 ml air

Cara Membuat :
1.Campur semua bahan sampai rata tidak bergerindil.
2.Panaskan teflon diameter 20 cm.
3.Tuang adonan secukupnya, ratakan selebar permukaan pan.
4.Biarkan berkulit pinggirannya, lepaskan dari pan, sisihkan.
5.Lakukan sampai selesai, buat gulungan seperti kue dadar.
6.Goreng sampai kuning kedua sisinya, angkat, siap digunakan.

Senin, 23 Februari 2009

Dulu dan Kini, Kini dan Nanti...



Lama tak berjumpa dengannya
Setahun sudah ternyata
Dan mataku membaca kau sungguh berbeda

Aku hampir tak mengenalimu
Bahkan kau pun tlah melupakanku
Ku tersenyum karena ku mengerti pilihanmu

Manusia bisa berubah kapanpun ia mau
Pilihanmulah untuk jadi seperti kau kini
Dan pilihankulah untuk tetap menjadi aku yang dahulu

Engkau yang 'kini' dan aku yang 'dulu'
Hanya soal ruang dan waktu
Yang kan sirna dan berlalu

Tapi satu yang kuinginkan pasti
Menjadi dulu, kini bahkan nanti
Selalu berpegang taliNya saat aku hidup dan mati

Sabtu, 21 Februari 2009

Kue Lumpur Mini



Kue lumpur adalah salah satu kue favoritku. Bentuknya sederhna, namun rasanya yang gurih dan sedikit manis, membuat kue yang satu ini tidak pernah membosankan.

Berhubung cetakan kue lumpur yang semestinya nggak punya, kebetulan ada cetakan 'takoyaki'. Yasut dech, pake cetakan ini juga bisa dan hasilnya 'Kue Lumpur Mini' versi Umi Rina... :)



Bahan :
300 gr kentang kupas, kukus, haluskan, sisihkan
75 gr gula pasir
1 btr telur ukuran L
220 ml susu cair
125 gr tepung terigu
1 sdt garam
1/2 sdt vanilli
50 gr minyak sayur
2 tetes pandan esssence untuk warna hijau
kismis, pisang, atau nangka secukupnya untuk topping

Cara Membuat :
1.Kocok telur dan gula hingga putih mengembang.
2.Masukkan susu cair, kocok speed rendah hingga rata.
3.Masukkan kentang halus, aduk rata dengan spatula.
4.Masukkan campuran terigu, garam dan vanilli, aduk rata (saring bila perlu).
5.Tambahkan minyak sayur, aduk sampai benar-benar rata, tambahkan pewarna hijau, aduk rata.
6.Panaskan cetakan, olesi margarine, tuang adonan 2/3 cetakan, beri kismis.
7.Tutup, biarkan matang, angkat. (kalau pakai cetakan takoyaki cukup 5 menit).
8.Siap disajikan.

Jumat, 20 Februari 2009

Award dan Tag Persahabatan

I DON'T LIKE IT


Dapat award dan tag dari bang Erik, makasih ya... Tentang menuliskan beberapa hal/kebiasaan yang tidak disukai. Tujuannya adalah untuk mengetahui hal-hal buruk dan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti apa yang paling banyak disebutkan oleh para blogger, dengan harapan, kita dapat membangun kesadaran dan menanggalkan kebiasaan atau hal-hal buruk tersebut.

Syarat-syarat dalam tag ini adalah sebagai berikut:
1.Buatlah daftar 10 hal dan kebiasaan (buruk) yang tidak disukai, namun apabila merasa terdapat lebih dari 10 hal/kebiasaan buruk yang tidak disukai maka silahkan ditulis semuanya.
2.Sebutkan juga alasan mengapa Anda tidak menyukai hal-hal/kebiasaan-kebiasaan tersebut.
3.Setelah selesai membuat daftar dan penjelasan seperti yang tertera pada poin 1 & 2, maka silahkan men-tag 10 blogger lainnya.

Langsung dimulai ya... Ada beberapa hal/kebiasaan yang saya tidak suka hampir sama dengan bang Erik. Dan sebenarnya banyak sekali hal-hal/kebiasaan buruk yang tidak saya sukai, namun saya coba tuliskan sepuluh yang paling tidak saya sukai :

1.Segala macam penyakit hati, seperti dengki, riya', suudzon, sombong hati, dsb, karena penyakit-penyakit hati tersebut hanya akan merugikan diri kita sendiri, hanya akan memakan amalan baik kita layaknya api kayu bakar yang membakar rumput kering.

2.Segala perilaku 'mubadzir' atau sia-sia bahkan bisa mendatangkan dosa, seperti merokok, melamun, nonton film porno, dsb. Perbuatan mubadzir tidak hanya menyebabkan sakit kantong tetapi akan mendekatkan kita kepada musuh terbesar manusia, syeitan dan iblis, dan ketika kita semakin mengganggap remeh hal-hal mubadzir, pada akhirnya bisa menjerumuskan manusia, tersesat dari jalan Nya.

3.Segala sesuatu yang tidak berdasar (ro'yu), baik ilmu maupun amal, baik ucapan maupun tindakan. Karena tindakan/ucapan tanpa ilmu adalah tidak berdasar (mengada-ada), dan ilmu tanpa amalan (lisan dan tindakan) hanyalah sia-sia.

4.Suka berselisih, mulai dari adu mulut sampai 'ngotot' bahkan sampai beradu otot. Berselisih bukanlah sifat pengikut Nabi, sementara Nabi saja lebih memilih meninggalkan perselisihan alias mengalah sekalipun Nabi dalam posisi yang benar.

5.Berkepribadian ganda alias bermuka dua, di depan seseorang bersikap manis, tetapi di belakang orang tersebut menggunjingkannya, bahkan memfitnahnya.Kebiasaan yang seperti ini terkadang tidak sadar kita lakukan, karena itu berhati-hatilah. Orang yang bermuka dua di akhirat nanti mendapatkan 'reward' dua buah lidah lho... :)

6.Berhutang tak mau membayar. Ada orang yang suka berhutang padahal punya, dan ada juga orang yang berhutang tetapi begitu tiba gilirannya membayar saat dia sudah mampu, malah berusaha mengelak. Dalam Islam masalah hutang-piutang ini harus diselesaikan secara tuntas, karena jika tidak maka Alloh tidak akan mendengar doa orang yang masih tersangkut hutang-piutang.

7.Orang yang suka marah-marah. Daripada marah-marah, lebih baik dibicarakan baik-baik dan saling memaafkan tentunya akan lebih indah. Orang yang bisa menahan amarah adalah sesungguhnya orang yang kuat.

8.Kebiasaan suka meremehkan orang lain bahkan tidak mau berterima kasih kepada seseorang, gengsi gitu lho... Orang yang tidak mau berterima kasih kepada manusia sama saja dengan orang yang tidak mau bersyukur kepada Allah Ta'ala.

9.Kebiasaan memperbanyak tertawa, bahkan sekarang jadi trend, berusaha membuat hal-hal lucu dengan berbohong atau berdusta. Banyak tertawa itu bisa mematikan hati, kalau sudah tak punya hati, jangan harap bisa mencari obat hati... :)

10.Suka bergosip ria, ngomongin seseorang terutama keburukannya sampai rahasianya. Kebiasaan ini semakin merajalela bahkan dipublikasikan di berbagai media. Padahal kebiasaan ini jelas dibenci dalam Islam, karena sama saja seperti memakan daging manusia.

Ok dech, beres tagnya... Selanjutnya saya persembahkan tag-awardnya kepada yang beruntung di bawah ini...in alphabetically... :)
1.Abe
2.Bang Irwan
3.Bang Iqbal
4.Bunda Shinta
5.Iwan
6.Jeng Atca
7.Jeng Penny
8.Luveducky
9.Li
10.Mellyn

Dan berikut adalah award persahabatan dari Mbak Lyla di Jogja, makasih banyak ya Mbak...*mmoaaah...*



Buat para sobat yang mampir, silahkan diambil bila berkenan ya... :)

Sehat Pasca Persalinan

Khusus Bagi Para Bunda dan Calon Bunda :)



Buat Bunda Eva yang baru punya dedek Aisyah, dan Bunda-bunda lainnya, semoga bermanfaat...:)

Setelah melalui sebuah proses persalinan, sebuah perjuangan 'Hidup-Mati' seorang wanita, pemulihan kesehatan seorang Bunda sangat dibutuhkan. Ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan yaitu masalah 'Diet Sehat Pasca Persalinan', 'Menstruasi', dan 'Senam Sehat Pasca Persalinan'.

Diet Sehat Pasca Persalinan
Makanan yang bergizi dan seimbang pasca persalinan sangatlah dibutuhkan, terlebih jika seorang Bunda memberikan ASI. Untuk diet yang sehat, setiap harinya dapat mengikuti petunjuk sebagai berikut :
* 3 porsi protein : daging, ikan, telur.
* 2 porsi makanan kaya vitamin C : buah jeruk, tomat, sayuran hijau, bayam.
* 5 porsi makanan tinggi kalsium : susu, keju, yogurt.
* 2 porsi buah-buahan dan sayuran lain : apel, buncis, toge.
* Sedikit porsi sayuran hijau atau kuning dan buah warna kuning : aprikot, mangga, pepaya, bit, wortel, bayam.
* 5 porsi roti, oatmeal, jagung.
* Beberapa porsi makanan kaya zat besi : hati, bayam, kedelai.
* 4 porsi makanan kaya lemak : keju, susu, es krim, kacang, mentega, tofu.
* Paling sedikit 8 gelas @ 240 ml cairan : air putih, juice, sup, air kaldu.

Menstruasi
Periode menstruasi pasca persalinan akan kembali setelah 4 - 9 minggu jika tidak memberi ASI. Jika memberi ASI bisa jadi seorang Bunda tidak akan mengalami menstruasi, walaupun ada beberapa Bunda mengalaminya.

Senam Sehat Pasca Persalinan
Selama minggu-minggu pertama pasca persalinan, seorang Bunda sangat membutuhkan banyak istirahat. Namun beberapa pekerjaan rumah dan senam ringan diperkenankan.

Sebelum melakukan senam, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kondisi Bunda kepada dokter. Jika Bunda suudah merasa cukup fit, senam ringan dan sehat seperti gambar di bawah dapat dilakukan. Setiap 2 minggu, porsi senam ini dapat ditingkatkan dengan menambah 1 rangkaian gerakan 1-8.


1.Berdiri di atas kaki, bahu terbuka lebar, lutut ditekuk, pinggul agak ke bawah, perut dikencangkan. Kedua pangkal lengan rata dengan bahu, siku ditekuk, kedua lengan menunjuk ke atas. Putar dada ke kiri dan ke kanan bergantian, kepala dan pinggul tetap menghadap ke depan. Hitung sampai delapan sebanyak 2 kali.


2.Berdiri seperti No.1. Angkat tangankanan melewati kepala, telapak tangan menghadap ke atas. Tangan kiri melingkar ke bawah, telapak tangan menghadap ke bawah. Regangkan pendek-pendek, setelah hitungan ke delapan, ganti posisi tangan, lakukan 2 kali.


3.Berbaring di lantai dengan punggung rata, lutut ditekuk dan kaki terbuka. Kedua tangan di bawah tengkuk, siku menghadap ke samping, muka mennghadap ke atas. Sambil menghembuskan nafas, angkat kepala dan bahu ke atas menggunakan otot-otot perut, sampai hitungan delapan, turunkan kepala dan bahu. Lakukan 4 kali.


4.Posisi sama No. 3. Silangkan kaki kiri, mata kaki kiri di atas lutut kanan. Letakkan jari-jari tangan di tengkuk. Sambil menghembuskan nafas angkat siku kanan ke arah lutut kaki, siku kiri tetap di lantai. Hitung sampai delapan, tarik nafas sambil kembali ke posisi semula. Ulangi 2 kali.


5.Berbaring telentang, lutut merapat, lipat pinggul dan lutut sampai kaki sejajar dengan langit-langit. Letakkan kedua tangan di bawah bokong, telapaknya menekan ke lantai. Sambill hembuskan nafas, angkat bokong dan dorong lutut ke dada. Tahan sampai hitungan delapan, tarik nafas sambil kembali ke posisi semula. Lakukan 4 kali.


6.Berbaring miring, lutut ditekuk bentuk sudut 45 derajat. Letakkan kepala di atas pangkal lengan bawah, angkat perlahan-lahan kaki sebelah atas setinggi pinggul. Jaga agar pinggul tetap tegak lurus di lantai. Setelah hitungan ke delapan, kembali ke posisi awal, ulangi 2 kali untuk setiap sisi.


7.Masih posisi seperti No. 6, topang kepala dengan tangan, luruskan kakibawah, tekuk telapaknya. Letakkan kaki atas ke lantai di depan kaki bawah, lutut dibengkokkan. Angkat kaki belakang ke atas, hitung sampai delapan, turunkan kembali ke lantai. Ulangi dengan telapak diluruskan. Jaga agar pinggul tetap tegak lurus dengan lantai. Lakukan masing2 dua kali untuk setiap gerakan dan setiap sisi.


8.Ambil posisi setengah telungkup, bertahan pada lutut dan siku, punggung rata. Luruskan salah satu kaki ke belakang, tekuk telapaknya. Angkat kaki tersebutperlahan-lahan setinggi mungkin. Lakukan 2 kali untuk setiap kaki. Angkat kembali salah satu kaki pada posisi tadi kemudia tendang-tendangkan sebanyak 8 kali. Ulangi untuk setiap kaki sebanyak 2 kali.

Insya Allah, dengan memperhatikan dan melakukan tips di atas, bisa membantu para Bunda pasca persalinan untuk segera kembali pulih kesehatannya. Bunda yang sehat maka si kecil pun ikut sehat...:)

Sumber : Wyeth International

Kamis, 19 Februari 2009

Repost : Kepergiannya...


"To my beloved Brother...."

Lita, sedang asyik menikmati makan siangnya. Ditemani sang Bunda sambil merajut taplak meja bundar, dan juga Ayah yang sedang menyelesaikan naskah sebuah surat, sebelum keberangkatan beliau ke Cirebon sore nanti.

Tiba-tiba, terdengar bel rumah berbunyi. Tak lama, pak RT terlihat memasuki halaman rumah bersama seorang SATPAM Rumah Sakit!!!

"Eeh Pak RT...Ayo, silahkan masuk...", kata Ayah menyambut hangat. Setelah mengucapkan terima kasih, Pak RT berbicara sangat serius dengan Ayah, suara mereka hampir tak terdengar. Lita masih terus melanjutkan makannya, sampai akhirnya Ayah memanggilnya.

Ayah terlihat sangat pucat, dan dari mata beliau terlihat pancaran yang sangat pilu. Ayah berbisik di telingaku, "Lita, bantu Bunda merapihkan rumah ya..terutama ruang tamu... Ayah harus pergi ke rumah sakit, menjemput Kak Luthfi..."

Tak sempat Lita bertanya, Ayah sudah meninggalkannya. Hati Lita sangat galau, otaknya pun terus berpikir...Kak Luthfi di rumah sakit?? Rasanya, tadi pagi ketika berangkat sekolah, Kak Luthfi baik-baik saja, nggak sakit...

Bersama Bunda, Lita merapikan ruang tamu. Bunda sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi... Bunda hanya diberitahu Ayah bahwa Kak Luthfi sedang dirawat di rumah sakit tempatnya pak Satpam yang tadi datang.

Bunda terlihat sangat galau seperti Lita. Menunggu, memang bukanlah pekerjaan yang menyenangkan. Tak lama, Bunda bangkit dari duduknya, pergi ke kamar beliau. Bunda menunaikan sholat sunnah dua rakaat dan berdoa...

"Tililit...tililit...", suara telpon rumah berbunyi. Bunda mengangkatnya, ternyata Ayah di seberang sana. Bunda terlihat pucat dan lunglai... Lita segera menghampiri Bunda dan menutup telpon. "Kenapa Bunda??" Sambil terbata-bata, Bunda menjawab, "Lita, Ayah bilang, kita harus menyiapkan tempat tidur di ruang tamu..."

Kenapa?? Ada apa?? Lita semakin bingung dan tidak mengerti... Namun begitu, Lita dan Bunda tetap mengerjakan apaa yang Ayah minta. Menunggu, menunggu, dan menunggu... Lita dan Bunda semakin tergugu...

Hari menjelang sore, sudah memasuki ashar. Lita dan Bunda pun mengerjakan sholat ashar. Tak lama, terdengar suara Paman dan Bibi, keluarga Bunda, datang. Tidak biasanya mereka datang berkunjung di hari kerja begini. Mereka langsung memeluk Bunda dan tak berkata satu patah katapun...

Lita bertambah bingung, dan Bunda, terlihat airmata mulai membasahi pipi Bunda...
Lita ikut hanyut dalam air mata Bunda, entah mengapa, tapi hati Lita terasa sangat sedih dan pilu...

Sekitar pukul lima sore, di kejauhan terdengar suara sirine ambulance. Ambulance itu berhenti tepat di depan rumah Lita. Terlihat Ayah turun dari dalam ambulance bersama beberapa orang petugas rumah sakit. Lita semakin penasaran, sementara di luar rumah mulai ramai tetangga berdatangan karena suara sirine ambulance tadi.

Lita berlari ke halaman. Langkahnya terhenti ketika dilihatnya sosok tubuh tak berdaya, terbaring di atas ranjang tempat tidur dorong yang keluar dari dalam ambulance. Kakak!! Kak Luthfi!!!

Ayah memeluk Lita, sementara para petugas terus mendorong sang kakak memasuki rumah. Darah segar masih menetes dari tempat tidur itu... Darah yang mengalir dari kepala Kak Luthfi...Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rooji'uun...

Bunda tak kuasa menahan tangisnya...Bunda memeluk tubuh Kakak, dan menciumi wajah Kakak... Di sela isak tangisnya, Bunda mengelus wajah Kakak dan berbisik,"Bunda rela kamu pergi nak...Bunda ikhlas..."

Malam itu, keluarga besar Bunda dan Ayah dari luar kota berdatangan. Keesokan harinya, sepanjang jalan menuju rumah sampai di dalam rumah, penuh sesak oleh para pelayat, baik dari keluarga, kerabat, maupun tetangga. Hari itu, sekolah Kakak diliburkan, bahkan dari Yayasan sekolah Kakak khusus datang untuk melayat.

Kak Luthfi, semasa hidupnya, adalah sosok yang disegani dan disenangi di dalam lingkungannya, baik di sekolah maupun tempat tinggal kami. Tidak hanya kalangan muda, tetapi juga kalangan orangtua. Sifat Kak Luthfi yang tidak banyak bicara, selalu siap membantu orang lain, memberikan contoh nyata dalam perbuatannya, dan masih banyak hal lagi dari Kakak yang membuat orang-orang di sekelilingnya sangat mengaguminya...

Di keramaian para pelayat, seorang nenek yang berjalan dengan bungkuk dan agak tertatih-tatih, menghampiri Bunda dan berkata, "Buu, anak Ibu ini, kemarin membantu saya membawakan bawaan saya, dan membantu saya menyeberang jalan... Dia anak yang sangat baiiiik..."
Bunda semakin terharu, dan Lita semakin tak kuasa membendung airmatanya...

Kak...
Lihat dan dengarlah...
Semua orang menyayangimu dan sudah merindukanmu...
Aku, Bunda, Ayah, Paman, Bibi, dan juga orang-orang yang pernah kau sentuh hatinya...

Sayang kami, rindu kami, begitu besar...
Tapi, sayang dan rindu kami takkan pernah bisa menyamai sayang dan rindunya Dia Sang Pemilik...

Pulanglah Kak kepada-Nya...
Dengan bekal yang kau tanam disini...
Ku tahu kau kan memetik buah yang ranum dan harum, seharum namamu...

Bunyi Bel Di Malam Hari



"Ting tong...", bel rumah berbunyi. Waktu menunjukkan pukul delapan malam. Anak-anak yang tadi masih asyik bermain, seketika berhenti, diam, membisu...

Aku bergegas bangun dari dudukku dan segera mendekat ke pintu depan seraya berkata kepada anak-anak, "Tuuuh khan, mainnya jangan berisik sayang... Yaser, Hasya, mainnya jangan lompat-lompat ya, kasihan orang yang di bawah khan keberisikan..."

Kuintip keluar melalui lubang pintu, ada seorang wanita muda berdiri tepat di depan pintu kami.
"Donnata desuka (siapa ya)???", kataku.
"Neighbor...(tetangga)", katanya.
"Wait a moment, please...(tunggu sebentar ya)" jawabku sambil bergegas berpakaian lengkap dan membukakan pintu.

Aku keluar pintu dan segera saja anak-anakpun ikut menyerbu keluar.
"Konbanwa... (selamat malam)", sapanya sambil tersenyum.
"Konbanwa... (selamat malam)", jawabku tersenyum juga.
"I'm sorry for bothering you at this hour. I live downstairs in 705 and I've heard some noisy that brings me here... Now, I know it was these cute little kids...:)", katanya terlihat senang.

"We're very very sorry for lots of noisy... Kids, come on, say sorry honey...", kataku sambil meminta anak-anak untuk meminta maaf. "Gomen nasai...(mohon maaf)", ujar anak-anak serentak. "Daijoubu... (nggak apa-apa) It's ok... Actually, I have these for kids." Seraya ia menyodorkan dua buah coklat ukuran Large kepada anak-anak. Anak-anak menatapku, dan aku memberi tanda 'boleh'. Anak-anak langsung menerimanya sambil berkata, "Arigatou...(terima kasih)".

Akhirnya percakapan kami berlanjut dan kutahu bahwa ia adalah tetangga baruku, pelajar dari Korea. Ia dan suaminya adalah pasangan baru dan belum dikaruniai anak. Dan yang membuatku lega, ia sangat mengerti kegaduhan yang dibuat oleh anak-anak masih dalam batas wajar.

Ya, sedikit cerita tentang kebiasaan bertamu di negeri rantau. Berbeda dengan di negeri sendiri, bisa setiap waktu dan siapa saja berkunjung ke tempat kita. Di sini, untuk bertamu ke tempat seseorang tidak bisa sembarang waktu. Layaknya akan bertemu orang penting, kita harus membuat 'appointment' terlebih dahulu. Dan berkunjung di malam hari adalah hal yang tidak biasa. Andaipun ada tamu yang diluar perjanjian, menjadi pilihan tuan rumah untuk membukakan pintu atau membiarkan tamu itu pergi begitu saja karena bosan menunggu di luar.

Terkesan tidak sopan memang. Namun begitulah kebiasaannya, 'Privacy' seseorang begitu dihargai. Benar kata pepatah, "lain ladang, lain ilalang, lain negara, lain pula kebiasaannya." Dan sebagai warga yang baik, tak ada salahnya kita menghargai dan mengikuti kebiasaan-kebiasan di negeri rantau, selama tidak berbenturan dengan norma-norma agama kita tentunya.

Selasa, 17 Februari 2009

Es Krim Praktis



Special request dari anak-anak untuk bikin es krim sendiri. Selain komposisinya bisa disesuaikan selera, kapasitasnya pun bisa lebih banyak daripada beli jadi yang cuma dijatah 1 cup per anak... :)





Cara membuatnya sangat mudah alias praktis, dengan bahan-bahan yang juga relatif mudah didapatkan.

Bahan :
2 dus whip cook (125 ml per dus)
1 cup strawberry jam (150 gr) atau rasa lain sesuai selera
3 sdm syrup warna merah (saya pake syrup thai rasa mix-berry)

Cara Membuat :
1.Kocok whip cook dengan mixer high-speed sampai creamy..
2.Masukkan strawberry jam, kocok lagi low speed sampai rata.
3.Tambahkan syrup, aduk rata dengan spatula sampai rata.
4.Simpan dalam freezer sekitar 1-2 jam.
5.Siap dinikmati bersama keluarga atau sahabat tercinta... *ehhmm...*

Senin, 16 Februari 2009

Pilihan dan Masa Depan



Saat kita memilih dan sampai pada sebuah keputusan atas satu pilihan, bukanlah suatu hal yang mudah. Menentukan satu pilihan di antara begitu banyak pilihan, terlebih bila pilihan itu tak dapat dijabarkan dalam nilai-nilai materi, nilai nominal, ataupun dalam nilai yang dapat diukur dengan hitungan matematis dan ekonomis.

Saat tersulit menentukan pilihan adalah saat dihadapkan dengan opsi yang bersifat ghaib, bernilai spiritual, dan sangat sulit untuk diuraikan dalam kata-kata. Pilihan ini seringkali muncul dan terhampar di hadapan kita, terlebih lagi, pilihan ini akan sangat berpengaruh di kehidupan masa depan kita kelak.

Masih teringat olehku, tahun pertama si sulung bergabung di sekolah pemerintah, Azuma shogakko (SD Azuma). Bagaimana ia begitu tertekan dan hampir putus asa menjalani hari-harinya di sekolah dengan segala kebingungan, ketidakmengertian, segala perbedaan dan hal-hal baru yang penuh tanda tanya.

Kami sebagai orangtua berusaha membantunya dengan memberi pilihan-pilihan dan kami mencoba menjabarkannya dalam pandangan-pandangan yang dapat ia mengerti, baik nilai-nilai positifnya maupun nilai-nilai negatifnya. Dan ketika ia memutuskan pilihannya untuk tetap tinggal disini dengan semangat "belajar, berusaha, dan berdoa", kami mendukungnya dengan segala upaya, dan yang terpenting adalah memohon petunjukNya, kekuatanNya, kekuasaanNya, kebesaranNya dan segala sifat-sifat ke khalikanNya bahwa apa yang menjadi pilihan si sulung adalah yang terbaik dan akan memberi keberkahan baginya. Dan ketika kami bisa melihat perkembangan yang positif dari si sulung dengan pilihannya itu, kami sangat bersyukur dan bisa bernafas dengan lega.

Apa yang saya ungkapkan tentang si sulung, hanyalah salah satu contoh dari sekian banyak momen pilihan dalam hidup seorang anak manusia dan bagaimana sebuah pilihan dapat mempengaruhi kehidupan masa depannya.

Berhati-hatilah dalam memilih, karena hasil sebuah pilihan akan ada konsekuensi masa depannya. Terlebih jika pilihan ini bisa mempengaruhi masa depan banyak orang.

Pikirkanlah masak-masak dengan pikiran dan hati nurani yang jernih. Bila perlu ajaklah seseorang yang bertanggung jawab dan bisa dipercaya untuk berdiskusi atau bermusyawarah. Dan satu hal lagi yang terpenting, memohon petunjukNya, ilham dariNya dan bimbinganNya dalam menentukan pilihan penting dalam hidup kita.

"Tidak rugi orang yang istikharah, tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah, dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat." (HR.AtThabrani dari Anas)

Sabtu, 14 Februari 2009

Haruno Yukidaruma...



Ini adalah salah satu judul dari ondoku (tugas membaca di rumah) dalam pelajaran kokugo (bahasa Jepang) bagi anak kelas satu, kelasnya Irham kun. Haruno Yukidaruma dalam bahasa Indonesianya adalah Boneka Salju Musim Semi (Haru = Musim Semi, no adalah kata sambung , Yukidaruma = Boneka Salju).



Tugas membaca dengan judul ini diberikan di bulan Februari yang bertepatan dengan pergantian musim di Jepang, dari musim Fuyu (Winter=Dingin) ke musim Haru (Spring=Semi).

Yukidaruma yang biasanya dapat ditemui dan diajak bermain oleh anak-anak di musim Fuyu, akhirnya harus menghilang di musim Haru. Dan di musim Haru ini, semerbak dedaunan dan bunga-bunga sakura yang mulai bersemi akan segera menggantikan kepergiaan Yukidaruma, memberikan keceriaan baru di hangatnya mentari.

Hangatnya hari ini di kota Tsukuba, kota tempat kami bermukim, menandakan musim Fuyu telah berlalu dan berganti dengan musim Haru...
Musim yang baru, penuh kehangatan dan semangat. Ayo semangat!!!

Cantik Seperti....



Cantik itu tidak hanya milik kaum Hawa lho!? Nggak percaya? Coba tanya dech sama putri kecilku, Hasya chan... :)

Pagi ini ketika sarapan pagi bersama, terjadi percakapan menarik diantara kami.

Amr : Hhh, Hasya kussai (bau)... *bercanda*
Hasya : Eee, nggak lagi... Mas Amr yang kussai lagi...
Amr : Iiih, emang kussai, bau belum mandi...*nggak puas kalo si kecil belum nangis*
Hasya : Nggak... Mas yang bau...
Umi : Nggak ya, Hasya khan cantik ya? :)
Hasya : Ehm, aku cantik... :)
Abi : Cantik seperti siapa ya???
Hasya : Cantik seperti Abi... *sambil cium pipi Abi*
Semua : Ha????? Seperti Abi??? huahahahahha......

Jumat, 13 Februari 2009

Hana Makizushi



Makizushi atau Makisushi adalah salah satu jenis sushi dengan teknik pembuatannya yang digulung. Maki adalah gulung, dan zushi atau sushi adalah nasi sushi dengan aneka isinya. Lebih lengkap dan jelasnya bisa dibaca disini ya...





Yang menarik dari Makizushi ini adalah bentuk isiannya yang bisa beraneka ragam. Ada yang berbentuk hewan laut seperti kepiting, ikan dan cumi-cumi, bentuk kendaraan seperti mobil, bis dan pesawat, bentuk bunga, dan sebagainya.

Untuk membuat bentuk-bentuk tersebut bukanlah hal yang mudah, perlu keahlian khusus dan kehati-hatian. Namun begitu, saya coba buat salah satu bentuk hana (bunga) yang pernah diajarkan Kiyono san. Sayangnya, karena saya tidak dapat datang waktu itu, saya belajar membuatnya via Bunda Shinta, itupun via blog. Dan hasilnya ternyata masih jauh dari yang diharapkan... :(

Maksud hati bikin bentuk Hana, tapi kok penampakannya malah seperti crown ya??? :(( Setelah dapat satu gulungan Hana Makizushi, yang lainnya cukup bentuk biasa saja, karena si kecil sudah tidak sabar untuk makan sushinya... :)

Bersyukur, Kiyono san dan Nasahara san menawarkan untuk mengajarkan lagi teknik ini di musim Haru nanti. Mudah-mudahan nanti bisa ikutan ya... :)
Yang mau intip cara pembuatan Hana Makizushi selengkapnya disini ya. Selamat mencoba!!!

Kamis, 12 Februari 2009

Kalender Buatan Sendiri



Membuat Kalender sendiri adalah salah satu pelajaran yang diajarkan dalam mata pelajaran Zukou (Ketrampilan Sekolah), mulai dari kelas satu sampai dengan kelas enam. Tentunya dengan teknik dan bahan yang berbeda di tiap-tiap level kelas.



Kalender kelas empat, yang dibuat Amr kun, sepertinya terlihat sederhana. Namun dalam pengerjaannya membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi. Teknik yang digunakan adalah mengukir lukisan diatas sebuah papan kayu berbentuk persegi, memberi warna pada lukisannya, setelah itu mencetaknya di atas kertas kalender yang sudah dirancang khusus dari sekolah. Lukisannya sendiri bertema bebas, tergantung kepada minat masing-masing siswa. Hasilnya terlihat pada foto pertama.

Sedangkan untuk kalender kelas satu, yang dibuat oleh Irham kun, adalah kalender dengan teknik menggambar langsung pada lembaran kertas putih, mewarnainya dengan crayon dan menulis setiap angkanya dengan spidol. Terkesan sederhana, namun membutuhkan pemikiran yang tidak main-main bagi seorang anak kelas satu.

Setelah kalender masing-masing kelas telah selesai, kalender ini dipajang di depan kelas masing-masing baru kemudian dibagikan ke masing-masing siswa untuk dibawa pulang. Sebagai penghargaan atas hasil karya mereka, kalender ini dipajang di dinding rumah, dan sekarang dipajang di blog ini.
Keren khan??? :)

Apapun hasilnya, karya sendiri jauh lebih berharga dan bernilai. Ada sebuah proses pembelajaran yang takkan terlupakan... :)

Rabu, 11 Februari 2009

Soto Betawi 'Special'



Walaupun hari ini adalah hari libur nasional, anak-anak sepakat berdiam di rumah karena udara Tsukuba yang sangat dingin. Karenanya, aku memutuskan untuk membuat menu yang agak 'Special' sebagai penawar hawa dingin, 'Soto Betawi Special'!

'Special' karena kandungan sotonya adalah hati sapi dengan pelengkap 'Emping' hadiah dari adikku di perantauan Bunda Shinta. Makasih banyak ya Bunda, anak-anak jadi tambah semangat makannya dengan emping itu... :)

Bahan :
500 gr hati sapi
3 siung bawang putih, haluskan
5 btr bawang merah, haluskan
2 buah kemiri, haluskan
1 sdt merica bulat, haluskan
3 iris lengkuas, memarkan
1 btg sereh, ambil putihnya, memarkan, ikat
3 lembar daun jeruk
2 lembar daun salam
garam-gula pasir secukupnya
1 sachet (60 gr) santan bubuk
2 sdm minyak sayur untuk menumis
2 liter air
Daun bawang iris kasar

Pelengkap :
Kentang Goreng
Telur Rebus
Tomat segar
Emping
Sambal Soto

Cara Membuat :
1.Rebus hati sapi setengah matang, angkat, tiriskan, potong dadu.
2.Buang gumpalan/busa yang tergenang di air rebusan hati sapi.
3.Masukkan kembali potongan hati, rebus bersama daun salam dan daun jeruk.
4.Tumis bumbu halus sampai harum, masukkan ke dalam air rebusan, aduk rata.
5.Tambahkan sereh, lengkuas, garam, gula dan santan bubuk, aduk rata.
6.Aduk sesekali sampai mendidih, cicipi, masukkann irisan daun bawang, matikan api.
7.Sajikan hangat bersama pelengkapnya menemani nasi putih hangat.

Hadiah Buku Tanda Apresiasi



Hadiah dan apresiasi bisa berbentuk apa saja. Kali ini saya mendapat hadiah berupa buku yang dikirimkan langsung oleh sang penulis buku tersebut, Tatang A. Taufik. Terima kasih banyak ya Pak atas apresiasinya dan juga perhatiannya dalam membangun motivasi bangsa...

Buku ini adalah hadiah dari keikutsertaan saya dalam Lomba Posting tentang Mendorong Kreativitas - Inovasi beberapa waktu lalu.

Buku ini tentunya akan memberikan manfaat buat saya, setidaknya bisa mengasah otak saya yang sudah lama tidak membaca buku-buku berat seperti ini. Yang jelas buku ini tidak akan menjadi ganjalan kursi kok Pak... hehehe...

Sekali lagi, terima kasih banyak Bapak Tatang atas apresiasi dan kepercayaannya.