Minggu, 30 November 2008

Award and PR (Smile Award)



Setelah dapat hadiah istimewa dari Abi, giliran dapat hadiah istimewa lainnya dari temanku yang imoet, Bunda MeDaNi. Makasih ya Bunda... Hhmm, secara daku sebenarnya paling malas sama yang namanya PR, tapi untuk persahabatan, coba dikerjakan ya...:)

Let's start, 10 Hal yang membuat aku tersenyum hari ini...
1.Alhamdulillah, masih diberi kesempatan membuka mata di hari ini. Peluk hangat dan belaian sayang dari Abi, trus disuruh bobo lagi karena masih shubuh (berhubung masih 'libur'...)

2.Kecupan hangat di pipi dari Hasya chan, "Umi, mau susu hangat...". Wuih, langsung semangat liat anak-anak ternyata sudah pada bangun dan asyik menikmati hiburan anak di tv.

3.Cerahnya hari ini membuat senyumku makin lebar dan bersemangat untuk urusan cucian dan jemur-menjemur. Alhamdulillah, cucian yang numpuk (termasuk oleh-oleh dari Linz)bisa diborong hari ini...:)

4."Gantian dong Abi main gamenya...", hihihi...si Abi ngilangin stress sambil main game sama the boys... Maklum, nih game nggak ada jaman Abi kecil dulu...:)

5.Senyum sendiri sambil menjemur di balkon, liat para atlit marathon yang tetep semangat berlomba melintasi jalan di depan apartemen kami, padahal biar matahari bersinar cerah, angin dan udaranya teutep duinginnn.....bbrrrr...

6.Kejutan dari si sulung, Amr kun. Akhirnya hari ini doi mau juga dicepak sama Abi, setelah setahun rambutnya dibiarkan gondrong... Wuih, hebat...

7.Biar badannya masih capek beratz, Abi tetep semangat bantuin Umi bersih2 rumah n kamar mandi...Ehhmm, nanti Umi kasih hadiah ya Abi...:)

8.Senangnya hari ini nggak perlu masak yang ribet, nggak ada protes dari Amr kun ataupun Irham kun. Hari ini Umi benar2 merasakan weekend...:)

9."Bintang kecil...di langit tinggi...Aku tinggi terbang dan menari...Jauh tinggi...lalalala...." tuh nyanyian Hasya sambil liat bintang dari pintu balkon, bikin aku ketawa ketiwi... :)

10.Alhamdulillah, bisa berbagi khabar baik dengan kedua Bunda dan keluarga di Jakarta...

Alhamdulillah, PR pertama selesai nich, break dulu ya...:D

Special Gift on Special Day



Hadiah istimewa dari Abi di hari istimewa kami, di sebelas tahun kebersamaan kami. Alhamdulillah, begitu banyak nikmat Nya kepada kami...

Janji Nya kepada orang-orang yang mau bekerja keras, bersabar dan selalu ingat kepada Nya adalah pasti. Rasanya, tidak ada kata-kata yang sanggup melukiskan rasa syukur kami kepada Nya...

Foto-foto di bawah, sedikit oleh-oleh dari Abi selama mengikuti International Conference for iiWAS 2008 (Information Integration and Web-based Applications and Services) di kota Linz - Austria.


Lokasi 'Conference' di Johannes Kepler University, Linz - Austria


Kapal Pesiar dengan Crystal termahal di dunia.


Amagasa Sensei, dosen pembimbing dan pendamping Abi.

Satu tugas telah diselesaikan. Semoga Dia selalu melimpahkan nikmat kemudahan, kesehatan, yang terbaik dan terbarokah kepada kami. Dan semoga kebaikan yang kami terima bisa memberikan kebaikan bagi sekitar kami... amiiin...

Abi, ganbatte!!!

Jumat, 28 November 2008

Time...



Time has passed
And years have gone
Though, the memories have taken part in our special room...

If yesterday might be a history
And tomorrow might be a mystery
Though, with you I would never get worried...

As you've always said
Good or bad, life is to live and feel
Never regret that we can be grateful...

It's been years, it's been eleven years...
And you're still the same one...
You're still the best man, the best leader and the best 'Abi'...

"Robbanaa Hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrota a'yunin waj'alnaa lil muttaqiina imaamaa." (QS. Al Furqoon : 74)

Kamis, 27 November 2008

The Soccer Club



Mendukung minat anak sesuai dengan bakat dan kemampuannya, adalah salah satu hal penting dalam proses tumbuh-kembang anak. Dan menjadi tanggung jawab orangtua untuk bisa memperhatikan dan melihat minat anak tersebut sedini mungkin.

Untuk Amr kun dan Irham kun, kebetulan kedua putra kami ini mempunyai minat yang sama di bidang olahraga, yaitu 'soccer'. Karenanya, kami mengikutsertakan kedua putra kami ke dalam klub sepak bola sekolah, Azuma Soccer Club.

Untuk Amr yang sudah kelas empat, latihan dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu. Hari selasa pagi sejak pukul tujuh pagi sampai delapan pagi, kemudian langsung belajar di kelas seperti biasa. Di hari sabtu atau minggu sejak pukul 2 siang sampai pukul empat sore. Dan sejak kelas empat ini, kegiatan bertanding semakin padat. Apakah itu pertandingan antar klub soccer sekolah, ataupun pertandingan antar klub di tingkat kota ataupun wilayah.

Untuk Irham yang masih kelas satu, latihan dilakukan setiap hari sabtu atau minggu mulai pukul satu siang sampai pukul dua siang. Biasanya ada undangan melihat pertandingan profesional di luar kota, sehingga dapat semakin memotivasi minat anak-anak untuk giat berlatih.

Untuk Amr sendiri, minat sepak bola ini sudah terlihat sejak ia masih di taman kanak-kanak di Jakarta dulu. Amr pun kami ikut sertakan di dalam klub sepakbola TK-nya dan sempat mengikuti Turnamen Futsal antar TK se Jakarta Selatan. Minat ini terus berlanjut ketika Amr di sekolah dasar dan bergabung di dalam klub sepak bola sekolahnya yang kebetulan adalah klub sepak bola terbaik untuk wilayah DKI Jakarta.

Dengan mendukung minat anak-anak, ternyata tidak hanya mengembangkan kemampuan anak sesuai bakat dan kemampuannya, tetapi juga memotivasi anak di dalam proses belajar di sekolahnya, terutama secara moral/mental. Anak menjadi lebih percaya diri dengan kemampuannya, bisa membina kerjasama yang baik dengan teman di dalam mengikuti proses belajarnya.

Jadi, jangan takut untuk mendukung minat anak Anda, tentunya sesuai dengan bakat dan kemampuan anak...

Anugerah Nya..

Hadiah lagi darinya untukku
Anugerah lagi dari Nya untuk kami
Betapa kami tak dapat menghitung semua nikmat Nya

Saat ada duka pasti ada suka
Saat datang kesedihan pasti berganti kebahagiaan
Berdoalah kepada Nya, Dia pasti akan mengabulkannya
Bersyukurlah kepada Nya, Dia pasti akan menambah nikmat Nya

Kerja keras, sabar dan doa selalu berbuah manis
Satu tanggung jawab lagi telah tuntas
Semoga yang terbaik dari Nya selalu menyertai setiap langkah kita
Semoga setiap langkah kita bisa memberikan kebaikan bagi diri kita dan sekeliling kita

(We're so proud of you, Abi...)

Rabu, 26 November 2008

Don't be Down...

Feeling down..., but remember...
When there's a will, there's a way
When there's a prayer, there's an answer
Today, tomorrow, or even in the future life...

Feeling down..., but notice...
No need to be sad, mad or worried
Just live it and feel it
That you can be grateful for it

Feeling down..., but do you know...
With it you could see anything very clearly
With it you could see anyone very deeply
With it you could be a better one...

"Fainna ma'al 'usri yusroo. Inna ma'al 'usri yusroo."
(QS. Alam Nasyroh : 5-6)

Selasa, 25 November 2008

Tujuh Tahun Kini...



Ia kini telah berubah...
Ia kini telah bertambah usia, bertambah besar, bertambah pintar dalam banyak hal...

Syukur kami bisa melihatnya tumbuh...
Syukur kami bisa merawat dan membimbingnya dalam kasih sayang, harapan dan doa...

Muhammad Irham Naufal Al Machdi...
Tujuh tahun sudah engkau kini...
Semoga Allah selalu menjadikanmu pengikut Nabi yang selalu penuh kasih sayang dan dermawan...
Semoga Allah selalu melimpahkan nikmat keselamatan bagimu, saat engkau dilahirkan, saat engkau di dunia, dan saat engkau dihidupkan kembali...amiiin...


Sayang dan doa Umi Abi akan selalu menyertaimu...

Senin, 24 November 2008

Sekoteng...teng...



Sore-sore, udara dingin, cocok banget dech minum yang hangat bergizi seperti yang satu ini, Sekoteng. Biasanya dijajakan oleh tukang 'Sekoteng' keliling. Tapi, kalo disini, cukup dijajakan oleh Umi khusus buat pelanggan keluarga tercinta...:)

D

Bahannya yang ada di dapur aja, trus diolah dech...:)

Bahan :
Kacang hijau, cuci, rebus sampai matang (jangan sampai pecah), sisihkan
Biji Mutiara, rebus ssampai matang, sisihkan
Roti kering (brunchettas), beli jadi
Kacang tanah oven, beli jadi
Susu kental manis

Bahan Kuah :
100 gr brown sugar
2 cm jahe, memarkan
3 sdm gula pasir (yang suka manis bisa ditambah)
1/2 sdt garam
750 ml air

Cara Membuat/Menyajikan :
1.Masak semua bahan kuah sampai mendidih, sisihkan.
2.Masukkan dalam gelas saji, biji mutiara, kacang hijau, kacang oven, siram kuah secukupnya.
3.Tambahkan susu kental manis, sajikan hangat bersama roti kering...*slurrpp*

Setahun lalu dan dua tahun kini...

Dari waktu ke waktu, semua mengalami perubahan. Begitu juga dengan yang kami jalani disini, di negeri 'Matahari Terbit'...

Jika dulu, setahun yang lalu, saat aku dan anak-anak merasakan 'homesick' yang teramat sangat, bahkan tangis kami pecah saat rasa itu tak tertahankan...
Dua tahun kini, sungguh berbeda, setidaknya buat anak-anakku...

Saat kukatakan, Alhamdulillah..., mudah-mudahan setahun lagi kita bisa pulang...
Apa kata Amr kun dan Irham kun??? "Pulang Mi? Ke Indonesia? Ke Jakarta?", tanya yang disertai galau yang terpancar di wajah keduanya...

Ya, semua sungguh berbeda, semua sungguh telah berubah...
Aku mengerti arti tanya mereka, dan aku tahu arti kegalauan mereka...
Indonesia-Jepang, Jakarta-Tsukuba, jelas berbeda dalam banyak hal. Kalaupun ada yang tidak berubah dan tidak berbeda adalah kami sebagai sebuah keluarga.



Di Jakarta kah, di Tsukuba kah, setahun lalu, dua tahun kini, dimanapun dan kapanpun, Insya Allah, kami akan selalu satu dalam kebersamaan, dalam sebuah keluarga. Dan satu hal yang takkan pernah bisa terucapkan, cinta dan rindu kami dengan semua yang ada di kampung halaman kami...

Kamis, 20 November 2008

Perkedel Katsu



Sedang asyik meracik perkedel daging, eeh ada request dari anak-anak supaya perkedelnya dibikin katsu aja... Yasut dech, jadilah 'Perkedel Katsu'...:)

Resep perkedelnya sama persis dengan disini, bentuknya aja yang agak dipipihkan, dibalur kocokan telur, diselimuti tepung panir, letakkan di wadah tertutup lalu simpan di freezer. Goreng dalam minyak banyak dan panas sesaat sebelum disajikan.
O iya, penyimpanan dalam wadah tertutup dan di dalam freezer berguna agar tepung panir bisa lebih merekat dan tidak mudah rontok ketika digoreng.

Selamat mencoba ya...!!!

Capcay Berkuah



Pas belanja ada bunga kol murah. Liat orang-orang pada ngeborong, latah dech ikutan beli...:) Ternyata manfaat banget, dibikin capcay sederhana ala Umi Rina, langsung laris manis...;) Sampai dua hari berturut-turut lho bikin capcay ini...

Bahan dan cara membuatnnya, mudah sekali. Yuk, langsung ke dapur...!

Bahan :
1/2 buah bunga kol, cuci, buang tangkai kerasnya, potong-potong
1 buah wortel besar, kupas, belah dua, iris tipis serong
1 bungkus jamur hokio, buang dasarnya, lepaskan satu-satu
1 tangkai daun seledri, iris tipis
1 potong ayam boneless, buang kulit dan lemaknya
10 buah udang ukuran sedang, kupas, buang kotorannya, potong dua
3 tangkai cengkeh (untuk rebusan ayam)
1/2 buah bawang bombay, iris kasar
3 siung bawang putih, haluskan (bisa juga dikeprak/diiris halus)
1/2 sdt merica halus (bisa ditambah yang suka pedas)
1 sdm saos tiram
1 sdt garam
1/2 sdt gula
3 sdm minyak sayur

Cara Membuat :
1.Rebus ayam bersama cengkeh hingga empuk, angkat, suwir-suwir, sisihkan.
2.Panaskan minyak, tumis bawang bombay dan bawang putih halus hingga harum.
3.Masukkan udang, tumis hingga berubah warna, tambahkan ayam, aduk rata.
4.Masukkan wortel dan jamur, tumis hingga agak layu.
5.Tambahkan bunga kol dan seledri, aduk rata.
6.Tambahkan air rebusan ayam secukupnya, cukup sampai sayuran terendam.
7.Tambahkan merica, saos tiram, garam, gula, aduk rata, biarkan mendidih.
8.Matikan api, siap disajikan hangat.

Rabu, 19 November 2008

The Poor Garbage...

"Shine on...shine on... Let's make harmony... For a better future..."
Gitu dech sebaris kata dari lagu favoritnya anak-anakku sejak masih di Indonesia dulu, sampai sekarang... 'Baladewa' gitu lho...:)

'Hidup dalam Keharmonisan', rasanya menjadi dambaan bagi setiap manusia di muka bumi ini. Hidup yang tenang, aman, damai, nyaman, saling menghormati, saling menghargai, tanpa 'perang', tanpa perebutan kekuasaan, tanpa saling menjatuhkan, saling baku hantam, saling mencaci, saling mengadu domba atau bahkan saling menghilangkan nyawa orang lain...

Sebenarnya, tulisanku kali ini, berawal dari hal sepele yang terjadi di lingkungan kami tinggal. Rasanya keharmonisan kehidupan bertetangga kami sedang terusik. Sudah hampir dua minggu ini, ada seseorang yang meletakkan 'sampah' di lorong lantai kami. Sampah ini lumayan berukuran besar, jadi jelas mengganggu lalu lintas di lorong lantai kami. Herannya, tidak seorangpun bertanggung jawab atas sampah itu ...:(



Yang paling mengganggu adalah, sampah itu persis diletakkan di depan dinding kamar kami, yang seolah-olah, sampah itu adalah milik kami... Hhmm, bisa aja sich kita pindahkan sampah itu dan dibuang ke tempat semestinya. Tapi, rasanya 'unfair' aja..., belum lagi 'si empunya' nantinya semakin terlena dengan sikapnya yang tidak bertanggungjawab.....

Wah, dengan situasi seperti ini, rasanya jadi tidak nyaman dech...:X Apalagi buat si sampah itu sendiri, pasti nggak nyaman juga buat dia, berada di lorong sendirian, terkucil dari kumpulannya, diabaaikan oleh si empunya...:(

Dear friends, ada yang punya saran untuk cari solusinya nggak???

Senin, 17 November 2008

'Lemon' Cake Putih Telur



Ada putih telur nganggur nich, sayang kalo nggak dimanfaatin. Sekalian nyari variasi lain dari Cake Putih Telur sebelumnya, kali ini bikin yang rasa lemon. Makanya namanya jadi 'Lemon' Cake Putih Telur...:)



Biar nggak pucat warnanya, aku tambahin sukade kuning yang pas tinggal 1 bungkus. Walaupun penampakannya nggak 'kuning', tapi rasa 'lemon'nya kerasa lho... dan anak-anak ternyata suka! Yuk, langsung dibikin...!

Bahan :
200 ml putih telur
1 sdt sponge
100 gr gula pasir
1 sachet (14 gr) serbuk lemon
1 sdm air perasan lemon
85 gr tepung terigu
15 gr tepung maizena
100 gr margarine cair
1 bks sukade kuning

Cara Membuat :
1.Kocok dengan mixer kecepatan tinggi putih telur dan sponge sampai kaku.
2.Masukkan gula sedikit-sedikit sambil terus dikocok sampai rata.
3.Tambahkan serbuk lemon dan air lemon sambil terus dikocok rata.
4.Turunkan kecepatan mixer, masukkan tepung dan kocok rata.
5.Matikan mixer, masukkan margarine cair aduk rata dengan spatula.
6.Terakhir masukkan sukade, aduk rata.
7.Tuang adonan ke dalam loyang chiffon diameter 20cm yang sudah dioles margarine dengan tebal (biar adonan nggak lengket saat dikeluarkan dari loyang).
8.Oven 180 C=20 menit kemudian 150 C=10 menit, keluarkan dari loyang.
9.Potong-potong dan siap dihidangkan...

Minggu, 16 November 2008

Aku Perempuan...?



Putri kecilku, Hasya chan, sedang senang-senangnya berceloteh. Maklum, di usianya yang baru dua tahun lebih, memang sedang tinggi rasa ingin tahunya. Dan satu hal penting, sedang dalam proses belajar tentang dirinya sendiri. Terkadang, Hasya chan belum tahu kalau dirinya berbeda dari ketiga saudaranya yang laki-laki semua...

Biasanya aku suka memandikan Hasya bersama Yaser. Tapi, semenjak usia Yaser sudah semakin besar dan mendekati usia sekolah TK, aku mulai memandikan mereka secara terpisah. Suatu hari, Hasya menangis sedih gara-gara the boys Amr, Irham dan Yaser mandi bareng sementara Hasya nggak diajak...

Hasya : Aku mau mandi sama Mas....*sambil nangis*
Umi : Hasya mandinya nanti ya, sama Umi...*sambil ngusap airmatanya Hasya*
Hasya :Aku nggak mau sama Umi, aku mau sama Mas...*masih nangis*
Umi : Hasya kan perempuan, mandinya nggak boleh sama anak laki ya...
Hasya : Aku kan laki, aku mau mandi sama Mas...
Umi : *sambil nahan tawa* Hasya laki? Hasya kayak Umi atau kayak Abi?
Hasya : Aku kayak Umi...
Umi : Umi perempuan, Hasya kayak Umi juga, perempuan...
Hasya : Aku perempuan ya? Aku mandi sama Umi ya?
Umi : Iya sayang... anak Umi pinter ya...*sambil berpelukan dech*

Hhmm, Hasya chan jangan sedih lagi ya...:)

Bakso Kuah



"Bakso.... Bakso...." Libur gini nich, jadi tukang bakso! Sementara teman-teman menikmati pemandangan di gunung Nikko, aku malah jadi tukang bakso:( Ya, nggak apa-apa tho, namanya juga buat keluarga tercinta. Malah asyik, dingin-dingin ngumpul di rumah sambil makan bakso dech...:D

Baksonya sengaja dibuat 2 macam, bakso sapi dan bakso ayam, secara Yaser dan Hasya belum bisa makan bakso sapi dengan sempurna.
Untuk kuah baksonya, berhubung nggak nyetok daging sapi bertulang, kaldunya aku ambil dari kulit ayam dech. Kata anak-anak sich, "Oishikatta....." (Enaaaaakkkkkk...)

Bahan :
Mie soba, buang bumbunya
Soun
Sawi hijau, potong kasar
Toge, buang ekornya
Daun seledri, iris halus
Bakso sapi
Bakso ayam
Kecap manis
Bawang merah goreng
Sambal bakso
Sambal saos

Bahan Bakso Sapi :
250 gr daging sapi giling
1 buah kuning telur
50 gr tepung tapioka
1 sdm bawang putih bubuk
1 sdt garam
1/4 sdt lada bubuk
1 sdm bawang merah goreng

Cara Membuat :
1.Giling semua bahan dalam food processor sampai kalis.
2.Buat pentolan dengan tangan dan sendok, masukkan dalam air mendidih.
3.Biarkan terapung, angkat, tiriskan, siap digunakan.

Bahan Kuah :
2 liter air
2 buah kulit ayam
5 tangkai cengkeh
3 siung bawang putih, haluskan
1/2 sdt lada bulat, haluskan
1 sdm saus tiram
garam dan gula secukupnya
daun bawang, iris halus
daun seledri, iris halus

Cara Membuat/Penyajian :
1.Seduh mie soba dan soun dengan air panas, biarkan lentur,tiriskan, sisihkan.
2.Rebus toge dan sawi hijau terpisah, biarkan agak layu, tiriskan, sisihkan.
3.Masak air kuah bersama kulit ayam dan cengkeh, biarkan keluar kaldunya.
4.Angkat kulit ayam dan cengkeh, masukkan bumbu halus dan saus tiram, aduk rata.
5.Setelah mendidih, tambahkan garam, gula, daun seledri dan daun bawang, aduk rata, cicipi, masukkan bakso, matikan api.
6.Tata dalam mangkuk saji mie soba, soun, sawi, toge, daun seledri, bakso, kecap, sambal, kemudian siram kuah dan taburi bawang merah goreng.
7.Siap disantap hangat.....*sluuurp*

Sabtu, 15 November 2008

Kuker Keju Pedas



Iseng nich kepingin ngemil yang gurih-gurih agak pedas. Coba-coba bikin yang satu ini. Dasarnya sich kuker keju, cuma ditambahin wasabi bubuk biar kerasa agak pedas, tapi nggak berani banyak-banyak takut anak-anak nggak bisa makan...:)



Bikinnya mestinya dipulung, berhubung nyari yang nggak nempel di tangan akhirnya dicetak kayak kue semprit dech...:D

Bahan :
2 btr kuning telur
175 gr margarine
25 gr tepung maizena
175 gr tepung terigu all purpose
1/2 sdt garam
1 sdm wasabi bubuk (bisa diganti cabe bubuk)
100 gr keju gouda parut

Cara membuat :
1.Kocok margarine dengan garpu sampai lembut.
2.Tambahkan kuning telur, kocok rata dengan garpu.
3.Masukkan maizena, aduk rata dengan spatula.
4.Masukkan terigu, garam dan wasabi bubuk, aduk rata dengan spatula.
5.Terakhir masukkan keju parut, aduk rata dengan spatula.
6.Panaskan oven 150 C=10 menit, cetak adonan di atas loyang bersemir margarine atau di atas kertas roti.(Kalo saya pake cetakan silikon)
7.Oven adonan dengan suhu 160 C=20 menit, angkat, dinginkan di atas kertas serap minyak (margarinenya jadi berminyak).
8.Setelah benar-benar dingin, simpan di wadah kedap udara, siap dinikmati bersama keluarga...

Kamis, 13 November 2008

Milik-Nya...

Adakah sesuatu di dunia ini milikmu?
Adakah sesuatu di dunia ini milikku?
Adakah sesuatu di dunia ini milik kita?

Makanan yang kumakan bukanlah milikku, kecuali yang sudah terurai...
Minuman yang kuminum bukanlah milikku, kecuali yang sudah mengalir...
Pakaian yang kupakai bukanlah milikku, kecuali yang sudah tak bisa dipakai...

Hartaku bukanlah milikku, kecuali yang sudah kuinfakkan dan ku shodaqohkan...
Anakku bukanlah milikku, kecuali mereka bisa menjadi anak-anak yang sholih dan sholihah
Suamiku bukanlah milikku, kecuali suami yang adil dan suami yang sholih

Lihatlah sekeliling,
Masihkah berpikir ada yang menjadi milikmu, milikku, milik kita?
Masihkah merasa ada yang menjadi milikmu, milikku, milik kita?

Saat Dia berkehendak, "Kun!" fayakun...
Sungguh, takkan ada yang mampu menentang-Nya
Sungguh, takkan ada yang sanggup menahan-Nya
Sungguh, semua adalah milik-Nya dan akan kembali kepada-Nya...

"Inna Lillahi wa inna Ilaihi rooji'uun"
"Ya Alloh, disisi Engkaulah aku mencari pahala pada musibahku, maka berilah pahala padaku di dalam musibahku dan semoga mengganti Engkau kepadaku dengan yang lebih baik daripada musibahku." (HR. Tirmidzi Bab Doa)

(To my beloved little sister, I know you're gonna be just fine...)

Rabu, 12 November 2008

Pisang Bakar Keju



Dingin-dingin gini enaknya makan yang hangat-hangat. Kebetulan ada pisang nganggur, tumben nggak laku sama anak-anak. Coba divariasi dikit, eeh, ternyata laris manis....:D



Bikinnya asli mudah, dan tentunyaa bergizi buat keluarga tercinta...;)

Bahan :
Pisang *Dole* secukupnya, kupas, belah empat
Margarine untuk olesan
Susu kental manis
Keju parut/Meises

Cara Membuat :
1.Panaskan pan teflon dengan api kecil, olesi pisang dengan margarine, panggang didalam pan.
2.Biarkan pisang kuning kecoklatan kedua sisinya, angkat.
3.Letakkan dalam piring saji, beri topping susu kental manis, meises atau keju.
4.Siap disantap... *ehhhmmm....*

Senin, 10 November 2008

'Ongaku Kai'



Sabtu lalu, di sekolah Amr kun dan Irham kun diselenggarakan 'Ongaku Kai' atau 'Festival Musik'. Ini merupakan agenda tahunan sekolah, selain tentunya agenda-agenda lainnya. Dengan Ongaku Kai ini, pihak sekolah berharap bahwa setiap murid bisa menyenangi musik dan menyalurkan bakatnya di bidang kesenian.



Untuk Irham kun yang masih duduk di kelas satu, mempertunjukkan kebolehannya dalam menyanyi. Walaupun baru kelas satu, tetapi sudah terlihat kekompakan dan kerjasama yang baik di antara mereka, sehingga alunan lagu yang mereka nyanyikan terdengar indah, bahkan membuat terharu para penonton... Salut dech sama para sensei yang sudah dengan sabar membimbing dan melatih mereka...:)



Untuk Amr kun dan teman-temannya yang sudah duduk di kelas empat, setiap murid mempertunjukkan hasil latihan mereka dalam menyanyi dan memainkan alat musik. Wah, suara yang dihasilkan benar-benar indah, baik alunan musiknya maupun paduan suara mereka yang naik turun sesuai irama...:)

Ada getar bangga dan juga rasa terima kasih yang dalam buat para sensei di sekolah anak-anakku, para pahlawan tanpa tanda jasa...

"Sensei, arigatou gozaimasu..."

Minggu, 09 November 2008

Perkedel Daging



Hari ini, masak yang mudah dan cocok buat temannya sup. Setelah dilihat-lihat, ternyata belum pernah diposting, sekalian dech difoto trus dipajang nich...:)



Banyak yang bilang nama panganan ini adalah 'Perkedel Kentang' karena berbahan dasar kentang. Kalo aku nyebutnya 'Perkedel Daging', karena ditambah daging giling, sehingga rasanya memang pas buat anak-anakku...;D Yang mau ditambah daging ayam atau daging ikan juga bisa kok, sesuai selera...:D

Bahan :
3 buah kentang ukuran besar, kupas, potong2
1/4 kg daging giling
1 sdt meres garam
1 sdm meres bawang putih bubuk
1/4 sdt lada halus
daun bawang iris, secukupnya
daun seledri iris, secukupnya
1 buah kuning telur
1 buah putih telur untuk pelapis
fruits oil untuk menggoreng

Cara Membuat :
1.Goreng kentang sampai matang, angkat, tiriskan, haluskan panas2, sisihkan.
2.Masukkan daging giling dan semua bumbu ditambah kuning telur, uleni rata.
3.Bentuk sesuai selera sambil dipadatkan.
4.Celupkan dalam putih telur, goreng dalam minyak panas, biarkan kuning kecoklatan, angkat dan tiriskan.
5.Siap dihidangkan hangat...*hhhmmm*...

Jumat, 07 November 2008

Demi Masa...



"Pak Amir, masuk parkiran itu ya...." "Ibu mau ke bank?", tanya Pak Amir keheranan. "Nggak kok, saya mau ada perlu yang lain sebentar. Las, aku turun sebentar ya, kamu disini aja biar nggak kepanasan." "Lho, emang kamu mau kemana Rien, diluar panas banget lho, jangan lama-lama ya..." Rien hanya tersenyum, dan keluar dari mobil...

Setelah menganggukkan kepala kepada Pak SATPAM yang ada di pelataran parkir sebuah bangunan tinggi berlantai 25, gedung megah perbankan dan perkantoran, Rien mengawasi halaman parkir, gedung megah itu dan setiap sudutnya. Semua sungguh tampak berbeda...

Terik matahari, panas menerpa wajah Rien. Tak ada satu pohonpun yang bisa melindunginya dari panas. Hhmm, dulu, aku selalu menikmati hembusan angin bertiup di atas pohon mangga yang dulu ada di pojok halaman parkir ini. Terik matahari tentunya tak menyengat seperti ini, karena daun pohon mangga yang rimbun, dengan setia menghalanginya...

Pelan, Rien meninggalkan pelataran parkir, berjalan menyisiri sisi jalan yang sungguh ramai dan padat, padahal sudah empat jalur terbentang, tetap saja 'crowded'!
Sungguh, lingkungan yang dulu kukenal, kini tak berbekas. Semua telah berubah menjadi lingkungan ramai hiruk pikuk manusia-manusia sibuk...

Rien melepas pandangan berkeliling, sudut matanya menangkap satu sosok bangunan yang sungguh tak asing. Bangunan megah yang rimbun dan berpagar tinggi, persis di seberang tempat Rien berdiri. Ya, bangunan itu, masih ada, dan rasanya masih dihuni oleh pemilik yang sama, penyanyi dan pemain piano terkenal jaman 80-an. Hhmm, pagar itu masih saja kokoh dan rapat seperti dulu...

Bangunan itu berdiri persis bersebrangan dengan bangunan tempat aku dulu tinggal. Yang mengherankan, selama bertahun-tahun, kami tak pernah saling bertemu, berpapasan, apalagi saling bertegur sapa. Aku bahkan sampai penasaran dan naik ke dahan pohon mangga yang tertinggi, untuk melihat rahasia di balik bangunan kokoh dan rimbun itu. Jawabnya, tetap tak terjawab...

Rien kembali menyusuri sisi jalan, sampai tiba di sebuah warung pojok yang menjual minuman dan makanan kecil. Rien melepas lelah, duduk, membeli sebuah teh dingin dan dua bungkus kacang sukro. Warung ini persis berada di pojok jalan, tepatnya sebuah gang kecil, yang sungguh berbeda dengan lingkungan di sisi depan jalan raya. Rasanya gang ini tidak berubah, batin Rien...

Asyik Rien menikmati minuman dingin yang melegakan dahaganya, tiba-tiba seorang lelaki tua, kurus dan kelam berteriak dan mendekat....
"Neng...Neng..., Neng anaknya Bunda ya???" Hampir tersedak, Rien terbata-bata menjawab, "Siapa ya Pak? Bapak kenal Bunda???" "Neng, saya Bang Udin, tukang becak yang biasa mangkal di depan rumah neng, rumah Bunda..." "Saya mah langsung ngenalin neng, soalnya mukanya miriiip banget sama Bunda. Neng mungkin lupa sama saya, tapi saya sama orang-orang yang pernah kenal Bunda, mana mungkin lupa sama Bunda dan keluarganya..."

Rien menawarkan minuman dan makanan kecil kepada lelaki itu, dan lelaki itu terus berceloteh, layaknya anak yang baru bisa bicara dan tak bisa berhenti...

"Wah, udah lama banget ya neng, ada kali setengah abad ya nggak ketemu. Katanya pindah ke selatan ya? Wah, emang enak disana mah, adem, nggak kayak disini gersang..." "Tapi, dulu mah beda, apalagi waktu Bunda sekeluarga masih tinggal disini. Kayaknya kita punya Ibu Peri yang suka menolong. Biar dikata Bunda bukan orang kaya-kaya banget kayak orang yang di seberang tuh, tapi, suka menolongnya sama siapa aja. Saya paling inget mah kalo lebaran, kita orang-orang kampung, tukang becak, tukang asongan, udah kayak tamu agung, diundang makan prasmanan, makanannya mana banyak banget macemnya, ampe bingung saya sama temen-temen, mau makan yang mana..."

"Dulu, saya inget bener, pas anak saya perlu bayaran sekolah, Bunda yang minjemin duit, ampe sekarang belum diganti. Tiap mau diganti mesti Bunda nolak, kamu lebih perlu Din...begitu katanya..." "Wah, saya jadi kangen yak sama Bunda, mana ada orang lain kayak gitu yak..."

Rien tertegun, ada butir-butir air mulai mengembang di kedua kelopak matanya. Rien menarik nafas panjang, mencoba menahan... Bang Udin benar, Bundaku tidak hanya Bunda di keluargaku. Bundaku adalah Bunda dari banyak orang di sekeliling kami. Pekerjaan beliau sebagai seorang Guru sekaligus Kepala Sekolah sebuah SD Negeri di bilangan pusat Jakarta, benar-benar melekat di jiwa dan keseharian beliau. Sejak kepergian Ayah ketika aku masih balita, Bunda bekerja keras membanting tulang membesarkan kami berlima, beliau bahkan menjadi seorang chef untuk menutupi semua kebutuhan kami. Tetapi beliau tak pernah lupa dengan hak orang lain, dan tak pernah berat untuk tetap mengulurkan tangannya kepada siapapun yang membutuhkannya...

Dering HP membuyarkan ingatan Rien, Lasmi sahabatnya di seberang sana. "Rien, kamu dimana? dah kelamaan nich..." Setelah berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepada Bang Udin, Rien bergegas pergi, kembali menyisiri sisi jalan yang penuh sesak dengan polusi...

Galau yang sejak pagi tadi bergelayut di hati Rien, beringsut hilang...
Rien menarik nafas panjang dan tersenyum, "Bunda, aku tahu kau tersenyum menungguku..."

"Demi masa... Sesungguhnya manusia niscaya di dalam kerugian. Kecuali, orang -orang yang beriman dan beramal sholeh, dan menasehati dengan kebenaran, dan menasehati dengan kesabaran." (QS.Al 'Ashr : 1-3)

Daging Asam Padeh



Dingin-dingin gini, enaknya makan yang hangat berkuah. Kebetulan ada daging with bone yang Abi beli beberapa hari lalu, pas dech buat dibikin Asam Padeh....*slurp..*



Ini resep turun temurun dari Bunda, rasanya rame, manis, pedas, asam, sueger dech...
Biasanya rasa asamnya dari belimbinng waluh, secara di rumah tinggal metik. Berhubung disini nggak ada, aku ganti asam kandis yang baru dapat dari teman.
Yuk, langsung masak....!

Bahan :
1 bks daging with bones (1 kg)
10 buah cabe merah, haluskan, bisa ditambah buat yg suka pedas
3 buah bawang merah, haluskan, bisa ditambah (punya saya habis)
5 siung bawang putih, haluskan
3 buah kemiri bakar, haluskan
2 cm jahe, haluskan
5 lembar daun jeruk
1 btg sereh, ambil putihnya, memarkan, ikat
3 btr asam kandis
5 buah tomat mini, haluskan (biar warna merahnya keluar)
1 sdm cabe bubuk
garam dan gula secukupnya
air untuk merebus secukupnya

Cara Membuat :
1.Cuci bersih daging, masukkan panci, tambahkan air, rebus sampai setengah empuk.
2.Angkat daging, potong sesuai selera (yang melekat di tulang nggak usah dipotong).
3.Masukkan kembali ke dalam air rebusan, tambahkan semua bumbu kecuali asam kandis.
4.Biarkan sampai kuah memerah, aroma bumbu merebak, tambahkan asam kandis.
5.Biarkan kuah agak susut dan mengental, daging empuk, angkat asam kandis, matikan api.
6.Siap disajikan hangat bersama nasi putih hangat, taburi bawang goreng.

Kamis, 06 November 2008

Yaki Soba/Mie Goreng



Ini bentonya anak-anak hari ini. Bahan dasarnya 'Yaki Soba', bumbu dan tambahan isinya disesuaikan selera.
Langsung aja dech diolah...:)

Bahan :
1 bks Yaki Soba isi 3 bks, buang bumbunya
15 ekor udang ukuran sedang, kupas, belah punggungnya
2 btr telur
1 buah jamur Hokio, iris tipis
1 ikat sawi hijau, cuci, potong-potong
daun seledri iris kasar
1/2 btr bawang bombay, iris tipis
3 siung bawang putih, haluskan
1/2 sdt merica bulat, haluskan
2 sdm oyster sauce
3 sdm kecap manis
1 sdm meres garam
2 sdm minyak sayur

Cara Membuat :
1.Rendam mie dalam air panas sampai mie lentur, tiriskan, sisihkan.
2.Tumis bawang bombay dan bumbu halus sampai harum.
3.Tambahkan udang, tumis sampai matang.
4.Masukkan telur, acak-acak sampai matang.
5.Masukkan jamur, tumis sebentar.
6.Masukkan mie, garam, saus tiram dan kecap, aduk rata.
7.Tambahkan sawi dan seledri, aduk rata, matikan api.
8.Hidangkan bersama acar dan bawang merah goreng.

Rabu, 05 November 2008

'3-in 1'

Mendengar istilah ini, pikiran kita langsung berpikir tentang salah satu peraturan pemkot DKI yang diberlakukan pada 'working hours' di jalur-jalur utama kota megapolitan tersebut.

Istilah ini sebenarnya, pertama kali aku dengar dari seorang ulama jaman SMA dulu. Beliau bukanlah seorang ulama besar (mengingat postur tubuh beliau yang tidak besar...:) ), tetapi nasehat beliau sungguh mengena di hatiku...

'3-in 1' disini adalah 3 syarat syahnya sebuah amalan, yaitu :
1.Niat, bahwa dalam setiap amalan yang kita lakukan haruslah dimulai dengan niat. Niat adalah masalah hati, dan hanya diri kita dan Dia yang tahu.
2.Berilmu, bahwa setiap amalan yang dikerjakan haruslah bersandar pada ilmunya. Pernah terbayangkan bagaimana jadinya bila kita membuat kue misalnya, tanpa tahu sebelumnya bagaimana tata cara dan komposisi kue tersebut...hhmmm...
3.Beramal, bahwa apa-apa di muka bumi ini tidaklah akan ada artinya hanya dengan niat dan ilmu, tetapi haruslah diamalkan sesuai dengan niat dan ilmunya tadi.

Mungkin dalam keseharian kita, kita pernah melakukan ataupun mendengar hal-hal seperti :
"Aah, mau bikin kue ini nich buat ngaji, skalian promosi...", atau,
"Ayo nak, sholatnya begini caranya, kayak nenek dulu ngerjainnya begitu...", atau,
"Wah, aku sich ndak perlu sholat, yang penting khan niatku sudah sampai..."

Seandainya kita mau berpikir sejenak, apakah amalan yang kita kerjakan hari ini sudah sesuai dengan niat kepada-Nya? Apakah sudah sesuai dengan ilmu-Nya? Apakah sudah tepat dan benar caranya?

"Dan jangan mengerjakan kamu Muhammad, apa-apa yang tidak ada bagimu ilmunya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, tiap-tiap demikian itu akan ditanya." (QS.Bani Isra'il : 36)

"Dan demikian itu surga, diwariskan kepada kamu sekalian dengan apa-apa yang beramal kamu sekalian." (QS.Azzukhruf : 72)

"Sesungguhnya Alloh tidak memandang pada rupa ataupun harta kamu sekalian, melainkan Alloh memandang kepada hati dan amalan kamu sekalian." (HR. Muslim)