Jumat, 17 Juni 2011

Fair Game or For Gambling???

Turnamen Sepakbola Usia 12 DANONE The Nations Cup tingkat wilayah baru saja usai beberapa minggu lalu. Sayang, tim si sulung belum berhasil lolos ke tingkat provinsi. Bagi kami para orangtua dan tim pelatih, anak-anak sudah menampilkan permainan terbaik mereka. Dan yang terpenting adalah mereka menampilkan sebuah FAIR PLAY and FAIR GAME, yang selama ini hanya menjadi slogan semu dalam pembinaan PSSI Junior...

Turnamen Danone the Nations Cup ini bukan baru kali ini diselenggarakan. Bagi si sulung, tahun lalu ia juga sudah mengikutinya. Lucunya, peraturan yang diterapkan di tahun lalu dan tahun ini sungguh berbeda. Bahkan aturan yang disampaikan pada saat technical meeting dan pada saat pelaksanaannya, justru bertolak belakang!!!

Pada saat Technical Meeting disampaikan bahwa ketika permainan menemui titik seri atau draw, maka dilakukan tendangan adu pinalti, 3, 5, 7, dan 9 pemain. Kalau sampai 9 pemain masih terjadi nilai yang sama, baru dilakukan lempar koin untuk menentukan si pemenang.

Namun dalam pelaksanaannya, aturan ini tidak berlaku. Parahnya lagi, baru 3 pemain diadu tendangan pinalti, langsung dilakukan lempar koin. Tentu saja ini mengundang reaksi keras dari para tim pelatih dan orangtua dari masing-masing Sekolah Sepak Bola peserta.

Turnamen tingkat Junior ini selayaknya bersifat PEMBINAAN FAIR GAME bukan PEMBINAAN FOR GAMBLING. Seharusnya, di lini junior ini lebih dibina kemampuan individu anak ataupun kemampuan tim dalam bermain, bukan lebih diutamakan lempar koinnya.

Sejujurnya, MENANG bukanlah segalanya, karena dalam sebuah permainan pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Tetapi, alangkah ironisnya jika keringat semangat Sportifitas dan Fair Game anak-anak harus gugur dengan sebuah lemparan koin???!!!