Kamis, 29 Desember 2011

Khitan


Alhamdulillah...satu lagi kewajiban kami sebagai umat Rasulullah SAW bisa kami gugurkan. Selasa lalu, Alhamdulillah, putra kedua kami Muhammad Irham Naufal Al Machdi yang berusia 10 tahun, akhirnya bersedia dikhitan dengan kemauan sendiri, tanpa paksaan.

Rencananya kami ingin mengkhitan putra ketiga kami juga, Muhammad Yaser Syafa Al Machdi, di usianya yang ke 7 tahun. Ini atas permintaan Yaser sendiri. Namun sayang, ketika berhadapan langsung dengan dokter dan alat-alat medis, Yaser kehilangan keberaniannya...

Ya, apapun keputusan Yaser, kami sangat menghargainya. Pilihan Yaser untuk menunda waktu khitannya, dan sebagai orangtua kami akan selalu mendukungnya. Mudah-mudahan dengan bertambahnya usia, Yaser akan lebih siap dan berani untuk menjalani salah satu sunnah Nabi ini...:)

Buat mas Irham, selamat ya Nak... Walaupun agak sakit, tapi kamu sudah bisa menggugurkan salah satu kewajibanmu sebagai lelaki muslim. Dan buat mas Yaser, semoga di lain waktu dan kesempatan, kamu bisa lebih berani dan siap untuk berkhitan seperti mas Amr dan mas Irham...:)

Jumat, 25 November 2011

Matcha 'Modified' Jeep Cake



Hari ini ada special request dari buah hatiku, Irham, di hari specialnya yang ke-10. Ia suka sekali dengan cita rasa dan aroma 'matcha', yang pernah begitu kental dengan keseharian kami ketika kami tinggal di negeri sakura...

Jika dulu kami mengenal 'matcha' sebagai minuman penyegar dan berkhasiat tinggi, kini kami menggunakannya sebagai salah satu bahan pembuat kue pengganti aroma coklat atau vanilla.

Dengan komposisi yang tepat, ternyata 'Matcha' Cake ini bisa menjadi pilihan buat anak-anak. Bahkan buat Hasya yang awalnya tidak suka dengan rasa pahit si bubuk teh hijau ini, sekarang Hasya justru bisa menikmatinya...:)

Bentuk kue ini permintaan Irham yang rindu kue jeep pertamanya made by Bunda Shinta, yang dimodifikasi oleh Irham sehingga menjadi Cute Jeep Cake...;)

MATCHA CAKE

Bahan :
3 putih telur, kocok kaku
185 gr butter
125 gr gula pasir
3 kuning telur
150 gr tepung terigu
15 gr tepung maizena
10 gr matcha (bubuk teh hijau)
1/2 sdt Baking Powder
50 ml susu cair

Cara Membuat :
1.Siapkan loyang yang dioles margarine dan dilapisi kertas roti, sisihkan.
2.Campur rata tepung, matcha dan BP, sisihkan.
3.Kocok butter dan gula sampai creamy, masukkan kuning telur satu per satu, kocok rata.
4.Tambahkan campuran tepung dan susu cair bergantian, aduk rata dengan spatula.
5.Tambahkan kocokan putih telur, aduk rata lagi dengan spatula satu arah dan perlahan.
6.Tuang adonan dalam loyang, oven sampai matang.
7. Keluarkan dari loyang, biarkan hawa panasnya hilang, siap dihias.

Minggu, 30 Oktober 2011

Urtikaria atau Biduran



Urtikaria atau lazim dikenal dengan Biduran adalah reaksi alergi pada kulit (dan mukosa)yang berbentuk bentol-bentol dan berwarna kemerahan akibat pembengkakan (ederma) interseluler.

Satu dari buah hatiku, Yaser, sudah beberapa kali mengalami biduran ini sebagai reaksi alergi tubuhnya. Memang sejak bayi Yaser punya tingkat alergi yang tinggi, dan efek alergi ini bisa berpengaruh pada saluran pernafasannya, atau pada kulitnya yang berupa biduran.

Pada umumnya reaksi alergi berupa biduran ini tidak berbahaya,kecuali efek rasa gatalnya yang luar biasa. Dan pada diri Yaser, efek ini bahkan menyebabkan demam tinggi dan berpengaruh pada saluran pencernaannya sehingga menimbulkan diare dan rasa sakit perut yang luar biasa.

Ada banyak pemicu timbulnya reaksi alergi ini sehingga agak sulit dideteksi. Bagi Yaser, pemicunya sering kali karena debu ataupun makanan laut (sementara Yaser suka sekali udang dan ikan laut...).

Bagaimana penanganan efek alergi biduran ini? Dalam banyak kasus ringan, biduran ini akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan apapun. Namun untuk kasus Yaser, perlu penanganan seorang dokter dalam merekomendasikan obat-obatan yang diperlukannya. Yaser memerlukan obat antihistamin berupa Histrine (Cetirizine HCL), obat pencernaan berupa Lacto B, obat penghilang sakit perut Ranitidine, dan obat penurun panas.

Selain penggunaan obat-obatan yang tepat, tenang dan sabar juga diperlukan untuk bisa mencermati bagaimana reaksi obat-obatan tersebut, karena reaksi obat-obatan itu ada yang cepat ada juga yang membutuhkan beberapa hari observasi. Dan satu hal yang paling penting, mintalah kesembuhan kepada Dia Yang Maha Esa dan Maha Menyembuhkan...

Sumber : http://cakmoki86.wordpress.com/2009/02/14/urtikaria-atau-biduran/

Sabtu, 08 Oktober 2011

Di Jembatan Itu...

Lama tak ku lewati jembatan itu sejak sebulan yang lalu. Terakhir aku menyeberanginya, ada pemandangan yang tidak biasa ku dapati di sana. Ada seorang anak tergeletak, tertidur dengan lelapnya di situ...

Aku berjalan melaluinya, melihatnya dengan rasa yang tak menentu. Tubuhnya begitu pekat dengan debu, bahkan kuku-kuku jemarinya begitu jelas menampakkan kepekatan debu itu...

Anak lelaki itu begitu pulasnya dalam mimpi yang mungkin masih ia miliki. Tak bergeming sedikitpun dengan segala hiruk pikuk dan lalu lalang orang-orang yang ada di sekitarnya. Letih, lelah, terpancar jelas mewarnai wajahnya yang juga penuh dengan peluh dan debu...

Anak itu mungkin sebaya dengan putraku yang pertama, yang di waktu yang sama sedang belajar di sekolahnya...

**********

Aku melalui jembatan itu lagi, beberapa hari yang lalu tepatnya. Saat itu, pemandangan yang lebih mencengangkan terpapar di hadapanku. Anak itu masih di sana, tidak sendirian...

Ada tiga anak tergeletak dan tertidur pulas di situ. Anak-anak yang pekat dengan debu, di usia mereka yang seharusnya mengejar mimpi mereka di sekolah...

Apakah esok, akan ada anak-anak lain yang terus bertambah jumlahnya, tertidur dan terus bermimpi di jembatan itu???

Jumat, 05 Agustus 2011

Puasa Ramadhan Ala Yaser


Memasuki hari kelima bulan Ramadhan 1423 H, Alhamdulillah... anak-anak sudah mulai terbiasa dengan menahan lapar dan dahaga mereka, tentunya dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kesiapan usia mereka.

Bagi Amr dan Irham, puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan hawa nafsu dan meningkatkan amalan di bulan penuh rahmat ini, apakah dengan membaca Al Qur-an, sholat tarawih, dan sebagainya.

Bagi Yaser dan Hasya, puasa adalah tidak boleh makan, tidak boleh minum, tidak boleh nangis, tidak boleh rewel, tidak boleh nakal, dan lain-lain...Keduanya juga punya pendapat sendiri tentang cara berpuasa dan waktu berbuka puasa, simak dech...

HARI KEDUA PUASA, pukul 17.05 WIB

Yaser : Umi, jam berapa sich buka puasanya? *sambil duduk depan pintu kamar Umi dan memegangi perutnya*
Umi : Sebentar lagi kok...kenapa Mas?
Yaser : Sebentar laginya jam berapa sich? *masih memegangi perutnya...*
Umi : Yaa, masih satu jam lagi dech kira-kira...Yaser sudah mau buka sekarang? *sambil senyum-senyum*
Yaser : Nggaaaakkk, aku nggak mau buka!!! Tapi jam berapa maghribnya?
Umi : Maghribnya nanti kedengaran adzannya, jam 6an dech...Mau buka sekarang nggak???
Yaser : Nggaaakkkkk!!!! Aku bukan mau buka sekarang!! Tapi maghribnya aja yang lama...aku khan udah lapar....
Umi : Kalo puasa memang lapar tapi harus ditahan sampai waktunya buka...tapi karena Yaser masih kecil, boleh kok buka sekarang...:)
Yaser : Nggak dech, aku bukanya nanti aja bareng-bareng sama mas Iam...*sambil lari main lagi sama masnya...*

Alhamdulillah, hari ini Yaser bisa tahan sampai maghrib...:)

HARI KEEMPAT PUASA pukul 14.35

Yaser ikutan Hasya yang nggak puasa, bolak-balik buka kulkas. Ada apakah gerangan???

Umi : Yaser mau buka puasa ya, kok buka-buka kulkas???
Yaser : Nggak, aku cuma liat-liat aja kok...es strawberry nya udah jadi Mi...hehehe...
Umi : Kalo lagi puasa nggak usah buka-buka kulkas, nanti Yaser jadi pingin buka...
Yaser : Hasya nggak puasa Mi, aku boleh nggak buka sekarang??? Aku pingin makan esnya...yaaaa????
Umi : Khan bisa nanti makannya pas maghrib?
Yaser : Aku hauuuussss dech, satu aja MI, nanti aku puasa lagi...ya???
Umi : :D, ya udah, Yaser minum yang hangat dulu ya...
Yaser : asyyiiik...aku haus banget, udaranya panas sich Mi...Aku puasanya ganti-gantian aja Mi, hari ini puasa, besok nggak puasa, besoknya lagi puasa lagi...githuuu...
Umi : hehehe...iya dech, terserah mas Yaser aja...:D

Kamis, 28 Juli 2011

FRESH FRUITS CAKE



Sudah lama tidak meng-update disini, apalagi nulis resep. Ternyata ada resep kue yg belum pernah dimasukkan disini. Kebetulan juga ada yg sedang ber-ultah, jadi sekalian dech...:)

Sesuai namanya, kuenya dihiasi dengan buah-buahan segar yg memukau mata anak-anak.

FRESH FRUITS CAKE

Bahan-bahan Cake Base :
100 gr butter (orchid butter unsalted)
150 gr castor sugar (gula halus)
3 buah kuning telur ukuran L
3 buah putih telur, kocok kaku
125 gr tepung terigu all purpose
25 gr tepung maizena
1/2 sdt Baking Powder
35 gr coklat bubuk (van houten)
75 ml susu cair (ultra plain)

Filling : Blueberry/Strawberry Jam (Mariza)

Topping :
Haan Whiipy Cream (olah sesuai petunjuk kemasan)
Collata dark chocolate compound, serut sesuai selera
Collata chocolate chips
Mandarin Orange, Kiwi, Strawberry

Cara Membuat :
1. Siapkan loyang bulat diameter 18cm, oles margarin, alas kertas roti, sisihkan.
2. Campur rata bahan tepung, coklat bubuk dan Baking Powder, ayak, sisihkan.
3. Kocok sampai creamy dengan mixer butter dan gula halus, tambahkan kuning telur, kocok rata, matikan mixer.
4. Masukkan campuran no.2 bergantian dengan susu cair, aduk rata dengan spatula.
5. Masukkan kocokan putih telur, aduk rata perlahan dan searah.
6. Tuang adonan dalam loyang, oven 175 C sampai matang (sesuaikan dengan oven Anda).
7. Setelah matang, biarkan dingin di suhu ruang, hias dengan filling & topping.

Jumat, 17 Juni 2011

Fair Game or For Gambling???

Turnamen Sepakbola Usia 12 DANONE The Nations Cup tingkat wilayah baru saja usai beberapa minggu lalu. Sayang, tim si sulung belum berhasil lolos ke tingkat provinsi. Bagi kami para orangtua dan tim pelatih, anak-anak sudah menampilkan permainan terbaik mereka. Dan yang terpenting adalah mereka menampilkan sebuah FAIR PLAY and FAIR GAME, yang selama ini hanya menjadi slogan semu dalam pembinaan PSSI Junior...

Turnamen Danone the Nations Cup ini bukan baru kali ini diselenggarakan. Bagi si sulung, tahun lalu ia juga sudah mengikutinya. Lucunya, peraturan yang diterapkan di tahun lalu dan tahun ini sungguh berbeda. Bahkan aturan yang disampaikan pada saat technical meeting dan pada saat pelaksanaannya, justru bertolak belakang!!!

Pada saat Technical Meeting disampaikan bahwa ketika permainan menemui titik seri atau draw, maka dilakukan tendangan adu pinalti, 3, 5, 7, dan 9 pemain. Kalau sampai 9 pemain masih terjadi nilai yang sama, baru dilakukan lempar koin untuk menentukan si pemenang.

Namun dalam pelaksanaannya, aturan ini tidak berlaku. Parahnya lagi, baru 3 pemain diadu tendangan pinalti, langsung dilakukan lempar koin. Tentu saja ini mengundang reaksi keras dari para tim pelatih dan orangtua dari masing-masing Sekolah Sepak Bola peserta.

Turnamen tingkat Junior ini selayaknya bersifat PEMBINAAN FAIR GAME bukan PEMBINAAN FOR GAMBLING. Seharusnya, di lini junior ini lebih dibina kemampuan individu anak ataupun kemampuan tim dalam bermain, bukan lebih diutamakan lempar koinnya.

Sejujurnya, MENANG bukanlah segalanya, karena dalam sebuah permainan pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Tetapi, alangkah ironisnya jika keringat semangat Sportifitas dan Fair Game anak-anak harus gugur dengan sebuah lemparan koin???!!!

Jumat, 18 Maret 2011

Belajar Dari Jepang

Satu pekan sudah sejak gempa dahsyat berskala 9,0 SR dan dampak tsunami yang ditimbulkannya setinggi 10 meter terjadi di wilayah pesisir timur pulau Honshu dan sekitarnya. Dan sudah satu pekan ini juga berita update pasca musibah terdahsyat setelah tahun 1923 di Jepang itu, terus ditayangkan baik oleh media cetak maupun media elektronik.

Jumlah korban terus bertambah, baik yang tewas, luka-luka ataupun yang belum diketahui nasibnya. Gedung, rumah, dan area pabrik ataupun persawahan/perkebunan, semua hancur diterjang derasnya tsunami dan dahsyatnya gempa. Sungguh, pemandangan yang sangat memilukan dan selalu membuat kedua mataku basah... Sebuah keperkasaan dan kekuasaan sang Khalik yang sangat mutlak dan tidak satu hamba pun yang mampu menentangNya...

Dibalik sisi yang sangat memprihatinkan itu, ada sisi lain yang begitu jelas terlihat. Bagaimana setiap orang di negeri Sakura itu saling bahu membahu mengatasinya. Bagaimana masyarakat dan pemerintahnya saling berpegangan tangan dalam menghadapi segala tantangan itu, terus berjuang tanpa kenal henti dan putus asa...

"Mungkin ini yang membuatku tetap bertahan di Jepang, karena aku tahu masyarakat dan pemerintahnya takkan pernah menyerah dan terus berjuang mengatasi semuanya..."

"Aku nggak lihat kepanikan dari tiap orang di sekitarku, mereka takut, tapi tetap tenang dan memberi semangat kepada yang lain. Ketika aku antri untuk beli makanan, mereka bilang bahwa kita tidak perlu khawatir, pemerintah tidak akan meninggalkan kita (warganya) sendirian. Beli makanannya secukupnya saja, karena besok pasti sudah ada pasokan makanan lagi...Mereka dengan tertib antri, dan pastinya tidak ada penjarahan! Aku benar-benar salut sama mereka..."

"Waktu kita dikumpulkan di penampungan, para petugas terus mengungkapkan permohonan maaf mereka atas kejadian itu...Itu khan bukan kesalahan mereka, tetapi mereka dengan rendah hati dan tulus meminta maaf atas kejadian itu...Mereka sudah melayani kami dengan begitu baik dan profesional, namun mereka tetap saja meminta maaf..."

Itulah beberapa cuplikan cerita yang kudapat dari teman-teman yang masih tinggal disana. Dan itu membuatku mengingat kembali bagaimana kebaikan demi kebaikan dari warga Jepang diberikan kepada kami tanpa membeda-bedakan kami warga asli atau warga asing...

Jepang, bukan saja telah membuka mata kita tentang ketangguhannya dalam bidang perekonomian, tetapi juga telah menyadarkan kita tentang keberhasilannya membina kepribadian dan kesadaran bangsa yang kuat, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan tanpa ragu bersatu dan bergotong royong dalam menghadapi segala kesulitan di negerinya...

Untuk saudara-saudaraku di Jepang atau di tempat lain yang terkena musibah, badai pasti berlalu... Karena di setiap kesulitan pasti akan diikuti kemudahan, dan di setiap kesedihan pasti akan berganti tawa dan bahagia...

Minna...ganbatte kudasai!!!



Rabu, 09 Maret 2011

Main Bola Lagi!!!

Setahun lebih sudah sejak kepulangan kami ke tanah air dan sudah selama itu juga putraku yang kedua, Irham, absen dari olahraga kegemarannya SOCCER!!!
Bukan maksud kami mengingkari janji kami kepadanya, tetapi memang kondisi Irham yang kurang memungkinkan untuk main SOCCER di iklim yang kurang bersahabat dengan penderita asma...

Larangan "Tidak bermain bola" juga dikemukakan beberapa dokter yang menangani Irham. Mereka lebih menyarankan Irham untuk ikut olahraga renang yang bisa memberikan efek 'terapi' bagi penderita asma.

Dengan berat hati, Irham pada akhirnya mau mengikuti les renang privat di sebuah club renang di dekat tempat tinggal kami. Ia bahkan bersedia menggantungkan sepasang sepatu bolanya yang baru saja kami beli setibanya kami di tanah air...

Demam bola beberapa waktu belakangan ini ternyata telah membakar kembali semangat Irham untuk main bola lagi. Ia memutuskan untuk berhenti dari club renangnya dan beralih ke SOCCER. Walaupun sempat agak ragu dengan keputusannya, kini aku bisa bernafas lega. Setelah sebulan ini Irham bergabung di sekolah sepakbola yang sama dengan kakaknya, Amr, ia tak lagi mendapat keluhan asma!!!

Alhamdulillah...ternyata saran dari pelatih dan beberapa sahabatku telah terbukti. Dengan latihan olahraga yang menyenangkan bagi Irham, ia kini terlihat lebih SEHAT dan SEGAR.

Irham kun, ganbatte!!!

Jumat, 28 Januari 2011

Janji Hatiku...

Bersama mereka,
Semenit, dua menit,beratus bahkan berjuta menit
Takkan pernah cukup bahkan terlalu sempit...

Bersama mereka,
Seperti baru kemarin ketika mereka ada
Kini mereka semakin tumbuh dan menjadi remaja...

Aku...
Takkan pernah berubah kemarin, kini atau nanti
Takkan pernah bergeming untuk berdiri disini
Takkan pernah bosan untuk mengecup dan menasihati

Aku...
Akan selalu ada dalam suka dan duka mereka
Dalam segenap usaha dan doa untuk mereka
Dalam keteguhan hati dan cinta untuk mereka
Selayaknya seorang sahabat sekaligus Bunda...

Untuk keempat buah hatiku,
"Semoga Allah SWT selalu melindungi diri anak keturunanku dari segala kemaksiatan dan kemunkaran di dunia ini, dan menjadikan mereka Khalifah bumi yang selamat dan beruntung di dunia dan akhirat...aamiin..."

Sabtu, 15 Januari 2011

Simple Tiramisu 4 Amr...:)

Simple Tiramisu ini special request dari si sulung Amr di hari specialnya yang ke-12. Tidak perlu oven untuk memanggangnya. Anda hanya memerlukan lemari pendingin dan mixer untuk mengocok. Hasilnya, hmmmmmm.......... Ada yang minta lagi dan lagi...:D

Resepnya dikompilasi dari berbagai sumber dan seperti biasa has modified by Umi Rina...

Bahan:
200 gr Haan Whipped Cream
400 ml susu cair dingin
250 gr mascarpone (italian cheese dessert)
4 kuning telur
85 gr gula halus
1 sdt vanilli essence
1 sdm coklat pasta
2 bks egg drops/lady finger
2 sdm kopi bubuk instant
air panas secukupnya

Cara Membuat:
1.Kocok Haan WC dengan susu cair sampai creamy, tambahkan mascarpone, kocok lagi sampai lembut, sisihkan.
2.Masak air dalam panci besar sampai mendidih. Dalam wadah lain, panaskan kuning telur, gula halus dan vanilli diatas air mendidih tadi sambil aduk rata sampai gula larut.Angkat dan biarkan sampai suam-suam kuku.
3.Masukkan no.2 ke no.1, aduk rata.
4.Tambahkan coklat pasta, aduk rata.
5.Aduk rata kopi dan air panas, rendam egg drops beberapa detik.
6.Siapkan loyang bongkar pasang atau wadah pyrex/kaca, tata egg drops di dasarnya.
7.Tuang adonan di atasnya, selingi lagi dengan egg drops kemudian adonan lagi sampai habis.
8.Taburkan coklat bubuk sambil diayak, hias dengan cherry dan DCC yang diserut.
9.Simpan dalam lemari es sampai padat dan beku.
10.Siap disajikan...sluuurrrppp.....

Sabtu, 08 Januari 2011

Breath Again...

It's new year and it's new spirit!!!
Walaupun agak terlambat mengawali tulisan ini, tetapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali...:)

Alhamdulillah...setelah sekian lama libur dari dunia maya, rasanya awal tahun ini membawa semangat baru untuk mengisi lagi lembaran-lembaran kosong di rumah ini.
Begitu banyak yang ingin ku bagi disini. Tentang ke-empat buah hatiku dan segala kesibukan mereka, juga tentang banyak hal yang terjadi di sekelilingku. Tentunya tak terkecuali tentang uji coba masakan di dapur Umi Rina...:D

So, wait for the next episodes!!!