Putri lamat-lamat mengamati foto Bunda tercinta. Sambil me-ninabobo-kan si kecil yang ada di pangkuannya, lamunan Putri terbang ke lorong waktu, ketika ia bisa merekam semua kejadian di sekelilingnya, bersama Bunda....
Masih ku ingat dengan jelas, airmata yang membasahi pipi Bundaku...
Kala itu malam telah sangat larut. Aku terjaga dari tidurku dan ku lihat Bunda menangis di dalam sholatnya. Ketika ku tanya, mengapa Bunda menangis, Bunda hanya menggeleng dan tersenyum...
Masih ku ingat dengan jelas, airmata yang membasahi pipi Bundaku...
Kala tidur disisiku, membelai rambutku, dan mencium pipiku...
Ketika ku tanya, mengapa Bunda menangis, Bunda hanya menjawab dengan senyumnya yang menyejukkan hatiku...
Masih ku ingat dengan jelas, airmata yang membasahi pipi Bundaku...
Ketika aku dianugrahi seorang lelaki sebagai pendamping hidupku. Bunda hanya berbisik, tugas Bunda sudah usai, tetapi Bunda akan selalu ada disisiku, kapanpun aku membutuhkan Bunda...
Masih ku ingat dengan jelas, airmata yang membasahi pipi Bundaku...
Ketika aku dikaruniai seorang bayi, Bunda mencium keningku dan berbisik, tugas baru telah dimulai, ingatlah apa yang Bunda lakukan untukku, lanjutkanlah untuk anakku...
Kini, setelah apa yang telah Putri jalani...
Mengarungi bahtera luas di dalam perahu 'rumah tangga'...
Putri sangat mengerti apa arti airmata Bunda...
Betapa airmata itu mempunyai arti yang dalam, sedalam samudera...
Betapa airmata itu begitu mudah mengalir, seperti aliran air sungai...
Betapa airmata itu begitu hangat membasahi pipi, sehangat sinarnya mentari...
Betapa airmata itu menyimpan keteguhan hati, keteguhan cinta, keteguhan janji...
Yang hanya dimiliki oleh seorang Bunda, seorang 'Superwoman' sejati...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar