"Kasih Ibu kepada beta... Tak terhingga sepanjang masa...
Hanya memberi... Tak harap kembali... Bagai sang surya menyinari dunia..."
Masih ingat khan lagu anak-anak jadul, yang buatku nggak pernah 'outdate'...
Bait kata-kata dalam lagu itu, pas sekali untuk mencerminkan kasih sayang seorang Ibu. Memang kasih sayang Ibu takkan pernah bisa terkikis oleh jarak dan waktu. Sejak dalam kandungan, ketika melahirkan, merawat, membesarkan dan pada akhirnya seorang ibu harus ditinggalkan sang anak, kasih sayang itu akan tetap melekat.
Sungguh bijak dan tepat bahwa Nabi kita Muhammad SAW, menempatkan Ibu sebagai sosok yang berhak dipergauli dengan sebaik-baiknya budi pekerti. Bahkan seandainya seorang laki-laki yang menaikkan haji Ibunya dengan memanggul sang Ibu di atas pundaknya, itu takkan pernah bisa menyamai 'satu sikutan' si laki-laki ketika masih dalam kandungan...
Jadi, seandainya ada seseorang yang ingin menghitung kasih sayang seorang Ibu, dan mengkonversikannya ke dalam nilai nominal, ya silahkan saja menggunakan rumus matematika yang paling jitu. Dijamin, hasilnnya takkan pernah bisa seimbang...:)
Bertanya seorang laki-laki kepada Nabi, siapakah yang berhak diperbagusi pergaulannya Nabi? Jawab Nabi, Ibumu...Siapa lagi Nabi? Jawab Nabi, Ibumu... Siapa lagi Nabi? Jawab Nabi, Ibumu...(sampai tiga kali). Kemudian siapa lagi Nabi? Jawab Nabi, Bapakmu...
(Dari Abi Huroiroh, Riwayat Bukhori Kitabul Adab)
1 komentar:
SUbhanallohjadi ingat ibuku .. :(
Posting Komentar