Liburan sekolah dan Pila Dunia boleh saja berakhir. Tapi ada banyak momen penting di liburan kemarin. Walaupun liburan kemarin kami sekeluarga terpaku di kota Jakarta yang hiruk pikuk ini, tapi ada rasa bangga yang mengisi hati kami...
Musim liburan memang kental dengan musim turnamen sepakbola antar Sekolah Sepak Bola di wilayah Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi). Salah satunya adalah Turnamen Putra Agung sepekan yang lalu. Alhamdulillah, kali ini tim Amr U-11 dari Sekolah Sepak Bola Jayakarta berhasil meraih posisi Second Winner setelah dikalahkan tim SSB Persigawa Selatan. Di babak 8 besar tim Amr berhasil meruntuhkan harapan tim tuan rumah Putra Agung melaju ke babak semi final, yang sebelumnya tim tuan rumah ini mengalahkan si tim merah putih SSI Arsenal.
Seperti bola, permainan sepakbola tidak akan pernah dapat ditebak siapa yang akan menjadi juara. Tapi satu yang pasti, terus berusaha, berlatih keras dan berdoa adalah kunci dari keberhasilan...
Amr kun, omedetou!!!
Senin, 12 Juli 2010
Selasa, 01 Juni 2010
Enam Belas Besar Yang Berharga
30 Mei kemarin berakhir sudah turnamen sepak bola antar Sekolah Sepak Bola (SSB) se Jabodetabek U-10 dan U-12 memperebutkan Agum Gumelar Cup. Jika tim U-10 SSB Jayakarta berhasil menembus posisi delapan besar, tim U-12 SSB Jayakarta yang diwakili si sulung Amr dan teman-temannya harus puas di posisi enam belas besar...
Di enam belas besar sabtu lalu, tim Amr harus mengakui keunggulan tim Soccer School International (SSI) Arsenal dengan skor 3-0. Walaupun Amr dan teman-temannya sudah berusaha semaksimal mungkin, mereka harus mengakui bahwa lawan mereka lebih unggul dalam berbagai aspek. Tidak saja dari postur tubuh lawan yang memang warga keturunan jauh lebih besar, teknik bermain mereka yang mengandalkan operan-operan jarak jauh, membuat tim si sulung kewalahan untuk mematahkan serangan-serangan mereka.
Saat-saat terakhir pertandingan babak kedua, permainan si sulung harus dihentikan karena cedera yang dialaminya. Walau berat, sang pelatih harus meminta Amr untuk keluar lapangan. Dan di luar dugaanku, si sulung langsung menangis tertahan di pelukanku dan aku tahu itu sangat berat baginya...
Amr sudah bermain dengan baik, bahkan tendangan-tendangan kerasnya tak mampu menjebol gawang lawan yang terlindungi dengan baik oleh para defender Arsenal. Bermain bola memang bukan bermain sendiri, karena kekuatan dan kekompakan sebuah tim secara utuh akan sangat menentukan setiap gol yang dihasilkan. Ditambah lagi dengan stamina yang baik dari masing-masing pemain, juga kemampuan individu yang baik, sangat berpengaruh terhadap kelangsungan permainan bola sebagai permainan sebuah tim yang unggul.
Hari kemarin, Amr boleh saja menangis meluapkan segala kegundahannya. Tapi esok, masih ada kesempatan lain yang menunggunya dan teman-temannya melakukan evaluasi dan mengukir prestasi di turnamen-turnamen selanjutnya.
Walaupun tim si sulung harus kandas di enam belas besar, ada kepuasan tersendiri bagi Amr dan teman-temannya, bahwa mereka sudah melakukan yang terbaik dari yang mereka mampu, dan mereka bisa memetik banyak pelajaran dari kemenangan mereka yang tertunda.
Jika dulu pernah ada kemenangan "Bambu Runcing melawan Meriam dan Senjata Tajam", pastikan esok masih ada kemenangan "Singkong melawan Keju"!!!
Amr kun, ganbatte kudasai!!!
Di enam belas besar sabtu lalu, tim Amr harus mengakui keunggulan tim Soccer School International (SSI) Arsenal dengan skor 3-0. Walaupun Amr dan teman-temannya sudah berusaha semaksimal mungkin, mereka harus mengakui bahwa lawan mereka lebih unggul dalam berbagai aspek. Tidak saja dari postur tubuh lawan yang memang warga keturunan jauh lebih besar, teknik bermain mereka yang mengandalkan operan-operan jarak jauh, membuat tim si sulung kewalahan untuk mematahkan serangan-serangan mereka.
Saat-saat terakhir pertandingan babak kedua, permainan si sulung harus dihentikan karena cedera yang dialaminya. Walau berat, sang pelatih harus meminta Amr untuk keluar lapangan. Dan di luar dugaanku, si sulung langsung menangis tertahan di pelukanku dan aku tahu itu sangat berat baginya...
Amr sudah bermain dengan baik, bahkan tendangan-tendangan kerasnya tak mampu menjebol gawang lawan yang terlindungi dengan baik oleh para defender Arsenal. Bermain bola memang bukan bermain sendiri, karena kekuatan dan kekompakan sebuah tim secara utuh akan sangat menentukan setiap gol yang dihasilkan. Ditambah lagi dengan stamina yang baik dari masing-masing pemain, juga kemampuan individu yang baik, sangat berpengaruh terhadap kelangsungan permainan bola sebagai permainan sebuah tim yang unggul.
Hari kemarin, Amr boleh saja menangis meluapkan segala kegundahannya. Tapi esok, masih ada kesempatan lain yang menunggunya dan teman-temannya melakukan evaluasi dan mengukir prestasi di turnamen-turnamen selanjutnya.
Walaupun tim si sulung harus kandas di enam belas besar, ada kepuasan tersendiri bagi Amr dan teman-temannya, bahwa mereka sudah melakukan yang terbaik dari yang mereka mampu, dan mereka bisa memetik banyak pelajaran dari kemenangan mereka yang tertunda.
Jika dulu pernah ada kemenangan "Bambu Runcing melawan Meriam dan Senjata Tajam", pastikan esok masih ada kemenangan "Singkong melawan Keju"!!!
Amr kun, ganbatte kudasai!!!
Jumat, 28 Mei 2010
Tamago Yaki
Long weekend begini enaknya nyoba bikin masakan baru. Selain menghilangkan kejenuhan memasak, juga menggugah selera makan keluarga tercinta lho...:)
Nama Tamago Yaki ini sebenarnya baru terpikir ketika Abi dan anak-anak memberi komentar bahwa masakan ini mirip sekali dengan Takoyaki. Namun untuk bahan-bahan dan cara pengolahannya benar-benar berbeda. Untuk rasanya, eehhhmmmm....
Cobain yuuk!!!
Terinspirasi dari buku masak nya Ibu Sisca Soewitomo yang berjudul "30 Menu Untuk Satu Bulan", nama asli masakan ini adalah Tahu Isi Telur. Untuk resep yang di bawah tentunya sudah di-modified and inspired by Umi Rina...;)
Bahan :
30 buah telur puyuh matang, kupas
1 buah tahu putih ukuran besar
200 gr udang kupas
125 gr tepung sagu
1 btr telur
2 btg daun bawang, iris halus
3 batang daun seledri, iris halus
1 sdt garam
1/2 sdt lada halus
3 siung bawang merah, haluskan
1 sdm bawang putig bubuk
Cara Membuat :
1.Giling rata dalam food processor tahu dan udang.
2.Tambahkan sagu, telur dan semua bahan, aduk rata dengan tangan.
3.Dengan bantuan dua buah sendok makan, ambil 1 sdm adonan, pipihkan, letakkan telur puyuh di tengahnya lalu bulatkan.
4.Goreng dalam minyak panas sedang dan api kecil sampai matang dan berwarna kecoklatan.
5.Angkat dan tiriskan, siap disajikan bersama sambal saos bila suka.
Selasa, 11 Mei 2010
Senang Menggambar
Menggambar adalah hal yang sangat menyenangkan bagi anak, setidaknya bagi keempat buah hatiku. Dengan menggambar, anak-anak dapat menuangkan segala isi hati dan pikiran mereka. Mereka dapat mengekspresikan ide-ide yang ada di benak mereka dalam bentuk dan warna yang melatih kemampuan motorik kasar dan halus mereka. Dengan menggambar, kemampuan otak, hati, dan motorik mereka distimulasi dengan baik yang tentunya sangat membantu tumbuh kembang mereka secara utuh...
Kegemaran menggambar ini hampir setiap hari dilakukan oleh keempat buah hatiku. Tidak saja melalui media buku gambar, pensil, crayon dan pelengkap lainnya, melainkan juga melalui media elektronik seperti komputer.
Objek gambar yang sering kali mereka tuangkan adalah tokoh pahlawan dari film kartun, ada juga yang berupa pemandangan alam ataupun alat transportasi. Dan bagiku, semua yang mereka gambar adalah hasil karya yang mengagumkan yang patut mendapat acungan jempol!!!
Simak galeri gambar mereka di bawah ya...:)
Galeri Amr dan Irham (Lion King dan Naruto Shippuden):
Galeri Yaser dan Hasya (Pesawat dan Telur Ceplok):
Kegemaran menggambar ini hampir setiap hari dilakukan oleh keempat buah hatiku. Tidak saja melalui media buku gambar, pensil, crayon dan pelengkap lainnya, melainkan juga melalui media elektronik seperti komputer.
Objek gambar yang sering kali mereka tuangkan adalah tokoh pahlawan dari film kartun, ada juga yang berupa pemandangan alam ataupun alat transportasi. Dan bagiku, semua yang mereka gambar adalah hasil karya yang mengagumkan yang patut mendapat acungan jempol!!!
Simak galeri gambar mereka di bawah ya...:)
Galeri Amr dan Irham (Lion King dan Naruto Shippuden):
Galeri Yaser dan Hasya (Pesawat dan Telur Ceplok):
Senin, 03 Mei 2010
Keropos
Keropos tidak selalu identik dengan Osteoporosis atau yang sering kali disebut Tulang Keropos. Namun keropos juga sangat identik dengan yang dinamakan Keropos Iman...
Kasus Gayus, mungkin hanya salah satu contoh dari betapa keroposnya iman yang dimiliki seorang muslim di negeri ini. Dan setelah kasus ini mencuat ke permukaan (walaupun sebenarnya sudah lama menjadi rahasia umum), kini semakin banyak kasus-kasus lain yang sepertinya semakin mencerminkan betapa carut-marutnya negeri ini, betapa keroposnya keimanan bangsa yang penghuninya terkenal dengan masyarakat muslim terbesar di dunia ini...
Jika sang Utusan Terakhir pernah mengatakan bahwa di akhir zaman nanti banyak orang yang mengerjakan sholat, namun mereka tidak lagi AMANAH. Rasanya, kenyataan itu telah semakin terang benderang di hadapan kita.
Begitu banyak manusia yang berlomba-lomba untuk memperkaya diri sendiri ataupun golongannya. Begitu banyak manusia yang berduyun-duyun mencari kedudukan dan kekuasaan demi kepentingan dirinya ataupun golongannya. Begitu banyak manusia yang semakin sibuk dengan urusan dunianya dan semakin lupa dengan apa yang akan dibawanya menghadap sang Khalik...
Aku berharap bahwa aku tidak sendirian yang 'bermimpi' negeri ini akan bangkit dari segala keterpurukannya. Jika kesuksesan Koin Cinta untuk Prita, ataupun Koin Cinta Untuk Bilqis, menunjukkan bahwa masih banyak manusia di negeri ini yang masih punya hati dan iman. Aku masih punya keyakinan bahwa suatu saat nanti negeri ini akan menjadi negeri yang jauh lebih baik dari hari ini. Dan semua dimulai dari aku, engkau, dia dan kita semua...
"Hampir terjadi beberapa umat saling mengajak untuk mengalahkan kalian sebagaimana orang-orang makan saling mengajak makan pada satu wadah makan." Maka ada seseorang yang bertanya, "Apakah karena sedikit kita (orang iman) pada hari itu?". Nabi menjawab, "Bahkan pada hari itu jumlah kalian banyak, akan tetapi kalian seperti buih banjir, dan niscaya sungguh Allah akan mencabut perasaan takut dari hati musuh kalian dan niscaya sungguh Allah akan memasukkan wahna (perasaan lemah) di dalam hati kalian." Maka seseorang bertanya, "Apakah wahna itu ya Rasul Allah?" Nabi menjawab, "Wahna adalah senang pada dunia dan takut pada mati."
HR. Abu Dawud.
Kasus Gayus, mungkin hanya salah satu contoh dari betapa keroposnya iman yang dimiliki seorang muslim di negeri ini. Dan setelah kasus ini mencuat ke permukaan (walaupun sebenarnya sudah lama menjadi rahasia umum), kini semakin banyak kasus-kasus lain yang sepertinya semakin mencerminkan betapa carut-marutnya negeri ini, betapa keroposnya keimanan bangsa yang penghuninya terkenal dengan masyarakat muslim terbesar di dunia ini...
Jika sang Utusan Terakhir pernah mengatakan bahwa di akhir zaman nanti banyak orang yang mengerjakan sholat, namun mereka tidak lagi AMANAH. Rasanya, kenyataan itu telah semakin terang benderang di hadapan kita.
Begitu banyak manusia yang berlomba-lomba untuk memperkaya diri sendiri ataupun golongannya. Begitu banyak manusia yang berduyun-duyun mencari kedudukan dan kekuasaan demi kepentingan dirinya ataupun golongannya. Begitu banyak manusia yang semakin sibuk dengan urusan dunianya dan semakin lupa dengan apa yang akan dibawanya menghadap sang Khalik...
Aku berharap bahwa aku tidak sendirian yang 'bermimpi' negeri ini akan bangkit dari segala keterpurukannya. Jika kesuksesan Koin Cinta untuk Prita, ataupun Koin Cinta Untuk Bilqis, menunjukkan bahwa masih banyak manusia di negeri ini yang masih punya hati dan iman. Aku masih punya keyakinan bahwa suatu saat nanti negeri ini akan menjadi negeri yang jauh lebih baik dari hari ini. Dan semua dimulai dari aku, engkau, dia dan kita semua...
"Hampir terjadi beberapa umat saling mengajak untuk mengalahkan kalian sebagaimana orang-orang makan saling mengajak makan pada satu wadah makan." Maka ada seseorang yang bertanya, "Apakah karena sedikit kita (orang iman) pada hari itu?". Nabi menjawab, "Bahkan pada hari itu jumlah kalian banyak, akan tetapi kalian seperti buih banjir, dan niscaya sungguh Allah akan mencabut perasaan takut dari hati musuh kalian dan niscaya sungguh Allah akan memasukkan wahna (perasaan lemah) di dalam hati kalian." Maka seseorang bertanya, "Apakah wahna itu ya Rasul Allah?" Nabi menjawab, "Wahna adalah senang pada dunia dan takut pada mati."
HR. Abu Dawud.
Kamis, 08 April 2010
31.03
Malam telah bergulir menapaki dini hari. Hening dan dingin terasa, ketika sesosok bayangan manusia samar berdiri di sisi ranjangku. Antara tersadar dan tidak, aku coba mengamati sosok itu. Tubuh yang tidak terlalu tinggi, baju koko putih dan kopiah yang melekat di tubuhnya, dan satu hal yang takkan mungkin kulupakan, perawakan wajahnya yang sangat ku kenal!!!
Ada senyum terukir di wajah cerah itu, senyum hangat penuh arti yang begitu kukenal...Jantungku berdegup sangat kencang, sekujur tubuhku mendadak dingin membeku. Aku mencoba mengumpulkan segala energiku untuk bangkit dari tempat ku terbaring, dan kucoba untuk meraihnya, ku mencoba untuk menggapainya...
"Kak...", lidahku tercekat dan aku terbangun. Tak ada siapapun disana. Adakah mimpi yang baru saja kualami? Semua begitu nyata, semua begitu jelas...Kulihat jam di dinding, tepat pukul dua dini hari. Segera ku bangkit dan melanjutkan rutinitasku mendekatkan diriku kepada sang Khalik.
Lepas maghrib berjamaah ketika kusampaikan apa yang ku alami kepada putra-putriku. Sejenak mereka terdiam, dan jawaban mereka membuatku tersadar. Yaa... tiga belas masehi sudah sejak 'kepulangan' sosok pemimpin dalam rumah tangga kami. Sosok yang dulu pernah menjadi tempatku bersandar dan berpegangan tangan menjalani bahtera hidup yang penuh tantangan. Sosok seorang 'Ayah' bagi anak-anakku...
Hidup memang tak selalu seperti apa yang kita 'mau'. Dan hidup tak selalu berjalan bersama. Jika kebersamaan kami 'kemarin' telah berubah dengan kebersamaan 'kini' yang berbeda, selayaknya aku takkan pernah henti bersyukur kepadaNya. Karena Dia telah begitu menyayangi aku dan keluargaku dengan segala hikmah yang ada di balik semua cobaanNya. Karena Dia selalu ada bagi manusia yang selalu mau bersyukur dan mendekatkan diri kepadaNya.
Dan bagiku, kehidupanku kini yang berbeda dengan kehidupannya disana hanyalah masalah ruang dan waktu. Adalah keputusanku untuk tetap menetapi jalanNya untuk bersama lagi dengannya di suatu saat nanti. Jika ia kembali di 31.03. di tiga belas tahun silam, disini aku akan menunggu... Aku akan menyambutnya, karena setiap yang hidup akan merasakannya...
"Setiap diri akan merasakan mati, dan mencoba Allah SWT pada kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai fitnah. Dan pada Ku akan dikembalikan kalian." (QS. Al Anbiyaa : 35)
"Barang siapa yang beramal baik maka untuk dirinya dan barang siapa yang beramal jelek maka berat untuk dirinya. Dan tidak ada Rab mu menganiaya pada hambaNya." (QS. Al Fushilat : 46)
Ada senyum terukir di wajah cerah itu, senyum hangat penuh arti yang begitu kukenal...Jantungku berdegup sangat kencang, sekujur tubuhku mendadak dingin membeku. Aku mencoba mengumpulkan segala energiku untuk bangkit dari tempat ku terbaring, dan kucoba untuk meraihnya, ku mencoba untuk menggapainya...
"Kak...", lidahku tercekat dan aku terbangun. Tak ada siapapun disana. Adakah mimpi yang baru saja kualami? Semua begitu nyata, semua begitu jelas...Kulihat jam di dinding, tepat pukul dua dini hari. Segera ku bangkit dan melanjutkan rutinitasku mendekatkan diriku kepada sang Khalik.
Lepas maghrib berjamaah ketika kusampaikan apa yang ku alami kepada putra-putriku. Sejenak mereka terdiam, dan jawaban mereka membuatku tersadar. Yaa... tiga belas masehi sudah sejak 'kepulangan' sosok pemimpin dalam rumah tangga kami. Sosok yang dulu pernah menjadi tempatku bersandar dan berpegangan tangan menjalani bahtera hidup yang penuh tantangan. Sosok seorang 'Ayah' bagi anak-anakku...
Hidup memang tak selalu seperti apa yang kita 'mau'. Dan hidup tak selalu berjalan bersama. Jika kebersamaan kami 'kemarin' telah berubah dengan kebersamaan 'kini' yang berbeda, selayaknya aku takkan pernah henti bersyukur kepadaNya. Karena Dia telah begitu menyayangi aku dan keluargaku dengan segala hikmah yang ada di balik semua cobaanNya. Karena Dia selalu ada bagi manusia yang selalu mau bersyukur dan mendekatkan diri kepadaNya.
Dan bagiku, kehidupanku kini yang berbeda dengan kehidupannya disana hanyalah masalah ruang dan waktu. Adalah keputusanku untuk tetap menetapi jalanNya untuk bersama lagi dengannya di suatu saat nanti. Jika ia kembali di 31.03. di tiga belas tahun silam, disini aku akan menunggu... Aku akan menyambutnya, karena setiap yang hidup akan merasakannya...
"Setiap diri akan merasakan mati, dan mencoba Allah SWT pada kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai fitnah. Dan pada Ku akan dikembalikan kalian." (QS. Al Anbiyaa : 35)
"Barang siapa yang beramal baik maka untuk dirinya dan barang siapa yang beramal jelek maka berat untuk dirinya. Dan tidak ada Rab mu menganiaya pada hambaNya." (QS. Al Fushilat : 46)
Minggu, 04 April 2010
Kangen = Sayang
Alhamdulillah...Sepekan sudah sejak kepulangan Abi ke tanah air dan berkumpul kembali bersama keluarga. Tak hanya bagi kedua Bunda, sanak keluarga, para sahabat, bahkan aku yang menanti kebersamaan kami kembali, namun juga bagi keempat buah hati kami, terutama bagi si kecil, Hasya...
Sepekan sudah, Hasya selalu mengikuti kemanapun Abi berada. Mulai dari bangun tidur sampai kembali menjelang tidur. Apakah itu saat makan, saat bercengkerama, bahkan sampai saat mandi pun, semua harus bersama Abi.
Ketika bangun tidur, pertanyaan pertama yang keluar dari mulut si kecil adalah,"Mi, Abi mana?"
Saat Abi menanyakan mengapa Hasya selalu 'maunya' bersama Abi? Dengan lugasnya Hasya menjawab,"Aku kan kangen sama Abi..." Dan saat Abi bertanya, memangnya kangen itu apa siiih? Dengan polosnya Hasya pun menjawab, "Kangen kan sayaaaaanggggg...." seraya mengecup kedua pipi sang Abi...:)
Kini rindu yang tertahan sudah terbalas dan hari kemarin seakan berlalu begitu cepat. Kemarin yang penuh memori indah yang takkan terlupakan, kemarin yang penuh perjuangan, kemarin yang menyatukan hati kami dengan para sahabat yang telah menyaudara di negeri rantau, kemarin yang telah menjadi bagian dari potongan-potongan puzzle yang merangkai kehidupan kami...
Bila kami disini bahagia telah bersama lagi, ku yakin dan berharap dalam do'a untuk para sahabat yang masih di negeri rantau, bahwa kini dan esok akan selalu menjadi perjalanan penuh perjuangan yang pada suatu titik akan 'ada' yang diraih. Segala peluh, asa, harapan dan do'a, semua akan terjawab 'pasti' oleh Nya...
Dedicated to all my beloved sisters 'far n away'...
Sepekan sudah, Hasya selalu mengikuti kemanapun Abi berada. Mulai dari bangun tidur sampai kembali menjelang tidur. Apakah itu saat makan, saat bercengkerama, bahkan sampai saat mandi pun, semua harus bersama Abi.
Ketika bangun tidur, pertanyaan pertama yang keluar dari mulut si kecil adalah,"Mi, Abi mana?"
Saat Abi menanyakan mengapa Hasya selalu 'maunya' bersama Abi? Dengan lugasnya Hasya menjawab,"Aku kan kangen sama Abi..." Dan saat Abi bertanya, memangnya kangen itu apa siiih? Dengan polosnya Hasya pun menjawab, "Kangen kan sayaaaaanggggg...." seraya mengecup kedua pipi sang Abi...:)
Kini rindu yang tertahan sudah terbalas dan hari kemarin seakan berlalu begitu cepat. Kemarin yang penuh memori indah yang takkan terlupakan, kemarin yang penuh perjuangan, kemarin yang menyatukan hati kami dengan para sahabat yang telah menyaudara di negeri rantau, kemarin yang telah menjadi bagian dari potongan-potongan puzzle yang merangkai kehidupan kami...
Bila kami disini bahagia telah bersama lagi, ku yakin dan berharap dalam do'a untuk para sahabat yang masih di negeri rantau, bahwa kini dan esok akan selalu menjadi perjalanan penuh perjuangan yang pada suatu titik akan 'ada' yang diraih. Segala peluh, asa, harapan dan do'a, semua akan terjawab 'pasti' oleh Nya...
Dedicated to all my beloved sisters 'far n away'...
Jumat, 19 Maret 2010
Jadi Menteri...
Si sulung Amr, memang bukan lagi anak kecil. Terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya kepadaku. Dan terkadang pertanyaannya justru berubah menjadi pernyataan yang mengagetkan bahkan menakjubkan. Maklum saja usianya sudah mencapai 11 tahun pada Januari lalu.
Hot issues yang muncul belakangan ini di berbagai media, ternyata tak luput dari perhatian si sulung. Simak dech percakapan kami beberapa waktu lalu...:)
Amr : Mi, kenapa sich menteri... disuruh mundur?
Umi : Ya, itu khan menurut sebagian orang beliau bersalah.
Amr : Trus kalo mundur, siapa yang gantikan dong???
Umi : Ya, nanti ada pejabat yang setara dengan beliau yang dipilih Presiden.
Amr : Kalo Abi, bisa nggak jadi Menteri?
Umi : ?!:) Ya, insya Allah bisa aja...tapi Umi khawatir kalo jadi Pejabat trus dihujat rakyat...
Amr : Kenapa takut?! Kalo nggak salah kenapa harus takut?! Orang yang benar pasti disayang rakyat, nggak dihujat!!! Aku sarankan nich Mi, Abi jadi Menteri aja...Menteri Pendidikan, supaya nggak ada Ujian Nasional, jadi semua anak lulus kayak di Jepang...:)
Umi :***Emang nyambung ya lulusan Computer Science jadi Menteri Pendidikan?!***:):):)
Mudah-mudahan masih banyak manusia di bumi ini yang Berani karena Benar, dan Takut karena Salah...
Hot issues yang muncul belakangan ini di berbagai media, ternyata tak luput dari perhatian si sulung. Simak dech percakapan kami beberapa waktu lalu...:)
Amr : Mi, kenapa sich menteri... disuruh mundur?
Umi : Ya, itu khan menurut sebagian orang beliau bersalah.
Amr : Trus kalo mundur, siapa yang gantikan dong???
Umi : Ya, nanti ada pejabat yang setara dengan beliau yang dipilih Presiden.
Amr : Kalo Abi, bisa nggak jadi Menteri?
Umi : ?!:) Ya, insya Allah bisa aja...tapi Umi khawatir kalo jadi Pejabat trus dihujat rakyat...
Amr : Kenapa takut?! Kalo nggak salah kenapa harus takut?! Orang yang benar pasti disayang rakyat, nggak dihujat!!! Aku sarankan nich Mi, Abi jadi Menteri aja...Menteri Pendidikan, supaya nggak ada Ujian Nasional, jadi semua anak lulus kayak di Jepang...:)
Umi :***Emang nyambung ya lulusan Computer Science jadi Menteri Pendidikan?!***:):):)
Mudah-mudahan masih banyak manusia di bumi ini yang Berani karena Benar, dan Takut karena Salah...
Rabu, 10 Maret 2010
Rahasia Hati
Dalamnya laut dapat diukur, dalamnya hati siapa yang tahu? Sebuah pepatah lama yang sampai saat ini masih fenomenal. Karena sampai detik ini, belum ada ilmu yang benar-benar dapat mengetahui ataupun mengukur dalamnya hati seseorang...
Pernah terpikir, bila seseorang 'memberikan' hatinya kepada seseorang yang lain dengan sepenuh hati, besar harapannya orang lain itu akan membalasnya dengan hal yang sama. Sayangnya, dalam kenyataan justru begitu banyak orang yang mengalami 'patah hati', 'sakit hati', atau bahkan 'mati hati'.
Hati, serumit apakah menilai hati? Adakah cahaya matanya, pancaran wajahnya, untaian lisannya, atau lenggak-lenggok bahasa tubuhnya dapat mewakili segala isi hatinya? Atau mungkin membaca hati dengan Face Reading yang terwakili dari titik-titik yang ada di wajah seseorang dapat melukiskan isi hatinya?
Sesungguhnya, urusan hati takkan pernah ada seseorangpun yang benar-benar dapat membacanya. Bahkan malaikat yang ada di sisi kanan dan kirimu takkan pernah tahu isi hatimu. Hati adalah diri dan Dia. Karena saat orang lain tak mengerti atau bahkan tak mau tahu tentang hati seseorang, adalah Dia yang akan tetap ada dan selalu mengerti tentang hati...
Hati, bukanlah untuk diraba atau diterka sesukanya. Hati, biarlah tetap menjadi rahasia hati antara diri dan Dia dengan menjaga hati dari bolak-baliknya hati yang tak menentu...
"Allaahumma thohhir qalbi minannifaaq wa 'amali minarriyaa' wa lisaani minal kazib wa 'ayni minal khiyaanah fainnaka ta'lamu khoo'inatal a'yuni wamaa tukhfii shuduur." (HR. Al Hakam)
Pernah terpikir, bila seseorang 'memberikan' hatinya kepada seseorang yang lain dengan sepenuh hati, besar harapannya orang lain itu akan membalasnya dengan hal yang sama. Sayangnya, dalam kenyataan justru begitu banyak orang yang mengalami 'patah hati', 'sakit hati', atau bahkan 'mati hati'.
Hati, serumit apakah menilai hati? Adakah cahaya matanya, pancaran wajahnya, untaian lisannya, atau lenggak-lenggok bahasa tubuhnya dapat mewakili segala isi hatinya? Atau mungkin membaca hati dengan Face Reading yang terwakili dari titik-titik yang ada di wajah seseorang dapat melukiskan isi hatinya?
Sesungguhnya, urusan hati takkan pernah ada seseorangpun yang benar-benar dapat membacanya. Bahkan malaikat yang ada di sisi kanan dan kirimu takkan pernah tahu isi hatimu. Hati adalah diri dan Dia. Karena saat orang lain tak mengerti atau bahkan tak mau tahu tentang hati seseorang, adalah Dia yang akan tetap ada dan selalu mengerti tentang hati...
Hati, bukanlah untuk diraba atau diterka sesukanya. Hati, biarlah tetap menjadi rahasia hati antara diri dan Dia dengan menjaga hati dari bolak-baliknya hati yang tak menentu...
"Allaahumma thohhir qalbi minannifaaq wa 'amali minarriyaa' wa lisaani minal kazib wa 'ayni minal khiyaanah fainnaka ta'lamu khoo'inatal a'yuni wamaa tukhfii shuduur." (HR. Al Hakam)
Sabtu, 06 Maret 2010
Friendship Award
Ada getar rindu yang begitu dalam di hati ini. Terlebih ketika memutar memori kembali ke saat-saat bersama, jauh di negeri rantau. Indahnya sebuah kebersamaan, sebuah persaudaraan yang dipertautkan dalam hati dan kasih sayang...
Ruang dan waktu mungkin tidak menjadi penghalang bagi kami. Dengan begitu banyaknya media jejaring sosial, kemajuan teknologi, dan sebagainya. Dan tak terasa, kini hanya menghitung hari bagi kami untuk bisa bertemu kembali, insya Allah...:)
Buat Bunda Shinta yang sedang siap-siap packing, mohon maaf sebelumnya ternyata masih ada hutang yang belum ditunaikan. Dan setelah bongkar lemari besi, akhirnya aku temukan hadiah manis berikut ini...
Makasih banyak ya Bunda...Semoga persahabatan dan persaudaraan kita akan terus berlanjut sampai kapanpun...:)
We will wait for your coming home Bunda Shinta...
Ruang dan waktu mungkin tidak menjadi penghalang bagi kami. Dengan begitu banyaknya media jejaring sosial, kemajuan teknologi, dan sebagainya. Dan tak terasa, kini hanya menghitung hari bagi kami untuk bisa bertemu kembali, insya Allah...:)
Buat Bunda Shinta yang sedang siap-siap packing, mohon maaf sebelumnya ternyata masih ada hutang yang belum ditunaikan. Dan setelah bongkar lemari besi, akhirnya aku temukan hadiah manis berikut ini...
Makasih banyak ya Bunda...Semoga persahabatan dan persaudaraan kita akan terus berlanjut sampai kapanpun...:)
We will wait for your coming home Bunda Shinta...
Jumat, 26 Februari 2010
Rasulullah dan Kita...
Dapat pesan singkat dari seorang sahabat yang isinya seperti ini :
"Ternyata sifat kita dengan sifat Rasulullah SAW 'beda sedikit'. Rasulullah sedikit tidur, kita sedikit-sedikit tidur. Rasulullah sedikit makan, kita sedikit-sedikit makan. Rasulullah sedikit marah, kita sedikit-sedikit marah. Rasulullah sedikit harta, kita sedikit-sedikit harta. Rasulullah banyak amal, kita banyak angan-angan. Rasulullah cinta kita, tetapi kita...??? Rasulullah mengorbankan harta dan jiwanya untuk Islam, sedangkan kita...???"
Mungkin pesan ini terdengar ringan, namun sesungguhnya memiliki arti yang sangat dalam. Kenyataannya, banyak diantara kita mengaku Islam tetapi apakah sudah sungguh-sungguh melaksanakan syariat Islam? Kita mengaku cinta Rasul, namun apakah kita sudah cukup mengenal beliau, setidaknya dalam riwayat-riwayat beliau. Bagaimana mungkin kita bisa mengaku pengikut Rasulullah sedangkan kita banyak menghabiskan waktu kita untuk segala urusan duniawi...
Jika saja kita mau menghitung masa dan waktu yang berlalu di depan kita dengan bijaksana, adakah dalam 24 jam sehari kita luangkan sedikit saja waktu untuk lebih mengenal junjungan kita Rasulullah SAW? Atau adakah segala amalan yang kita perbuat telah mengikuti apa yang telah diperintahkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW?
Adalah benar bahwa kita bukanlah Rasulullah, terlebih kita tak pernah menjumpai beliau. Namun ikhtiar dan do'a adalah jawaban kita sebagai pengikut Rasulullah SAW, terlebih dengan diwariskannya dua petunjuk yang haq yang tidak akan pernah menyesatkan keduanya untuk kita menjumpai Rasulullah SAW di kampung halaman kita kelak...
Berfirman Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung, "maka tahukah engkau Muhammad sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah, maka mintalah ampun dari dosamu, dan dari dosanya orang-orang yang beriman (laki-laki), dan dosanya oran-orang beriman (perempuan). Adapun Allah Maha Mengetahui pada bolak-baliknya hati kamu sekalian dan tempat kamu sekalian." QS. Muhammad : 19.
Dari Ibnu Abbas bersabda Rasulullah SAW,
"Takutlah engkau pada cerita dariku (Nabi) kecuali apa-apa yang belajar kamu, maka barang siapa yang mendustakan atasku dengan sengaja maka hendaklah bertempat di tempat duduk dari neraka, dan barang siapa yang berkata dalam AL Qur-an dengan pendapatnya sendiri maka hendaklah bertempat dari tempat duduk dari neraka." HR. At Tirmidzi Juz 11 Hal 67.
Dari Abi Darda' bersabda rasulullah SAW,
"Barang siapa yang lewat pada jalan untuk mencari ilmu maka memudahkan Allah baginya jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat melindungi dengan sayapnya karena senang pada orang yang mencari ilmu. Dan sesungguhnya bagi orang yang mencari ilmu akan memintakan ampun baginya para penghuni langit (malaikat) dan penghuni di bumi (manusia, hewan dan tumbuhan) bahkan ikan yang didalam air. Dan sesungguhnya keutamaan orang yang mencari ilmu mengalahkan ahli ibadah sebagaimana keutamaan bulan mengalahkan semua bintang. Sesungguhnya orang yang berilmu adalah yang mewarisi dari Nabi, dan para Nabi tidak mewariskan pada dinar ataupun dirham, melainkan pada ilmu. Maka barang siapa yang mengambil ilmu Nabi itu maka orang tersebut mengambil pada bagian yang sempurna."
HR. Ibnu Majah Catatan Pembukaan.
"Ternyata sifat kita dengan sifat Rasulullah SAW 'beda sedikit'. Rasulullah sedikit tidur, kita sedikit-sedikit tidur. Rasulullah sedikit makan, kita sedikit-sedikit makan. Rasulullah sedikit marah, kita sedikit-sedikit marah. Rasulullah sedikit harta, kita sedikit-sedikit harta. Rasulullah banyak amal, kita banyak angan-angan. Rasulullah cinta kita, tetapi kita...??? Rasulullah mengorbankan harta dan jiwanya untuk Islam, sedangkan kita...???"
Mungkin pesan ini terdengar ringan, namun sesungguhnya memiliki arti yang sangat dalam. Kenyataannya, banyak diantara kita mengaku Islam tetapi apakah sudah sungguh-sungguh melaksanakan syariat Islam? Kita mengaku cinta Rasul, namun apakah kita sudah cukup mengenal beliau, setidaknya dalam riwayat-riwayat beliau. Bagaimana mungkin kita bisa mengaku pengikut Rasulullah sedangkan kita banyak menghabiskan waktu kita untuk segala urusan duniawi...
Jika saja kita mau menghitung masa dan waktu yang berlalu di depan kita dengan bijaksana, adakah dalam 24 jam sehari kita luangkan sedikit saja waktu untuk lebih mengenal junjungan kita Rasulullah SAW? Atau adakah segala amalan yang kita perbuat telah mengikuti apa yang telah diperintahkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW?
Adalah benar bahwa kita bukanlah Rasulullah, terlebih kita tak pernah menjumpai beliau. Namun ikhtiar dan do'a adalah jawaban kita sebagai pengikut Rasulullah SAW, terlebih dengan diwariskannya dua petunjuk yang haq yang tidak akan pernah menyesatkan keduanya untuk kita menjumpai Rasulullah SAW di kampung halaman kita kelak...
Berfirman Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung, "maka tahukah engkau Muhammad sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah, maka mintalah ampun dari dosamu, dan dari dosanya orang-orang yang beriman (laki-laki), dan dosanya oran-orang beriman (perempuan). Adapun Allah Maha Mengetahui pada bolak-baliknya hati kamu sekalian dan tempat kamu sekalian." QS. Muhammad : 19.
Dari Ibnu Abbas bersabda Rasulullah SAW,
"Takutlah engkau pada cerita dariku (Nabi) kecuali apa-apa yang belajar kamu, maka barang siapa yang mendustakan atasku dengan sengaja maka hendaklah bertempat di tempat duduk dari neraka, dan barang siapa yang berkata dalam AL Qur-an dengan pendapatnya sendiri maka hendaklah bertempat dari tempat duduk dari neraka." HR. At Tirmidzi Juz 11 Hal 67.
Dari Abi Darda' bersabda rasulullah SAW,
"Barang siapa yang lewat pada jalan untuk mencari ilmu maka memudahkan Allah baginya jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat melindungi dengan sayapnya karena senang pada orang yang mencari ilmu. Dan sesungguhnya bagi orang yang mencari ilmu akan memintakan ampun baginya para penghuni langit (malaikat) dan penghuni di bumi (manusia, hewan dan tumbuhan) bahkan ikan yang didalam air. Dan sesungguhnya keutamaan orang yang mencari ilmu mengalahkan ahli ibadah sebagaimana keutamaan bulan mengalahkan semua bintang. Sesungguhnya orang yang berilmu adalah yang mewarisi dari Nabi, dan para Nabi tidak mewariskan pada dinar ataupun dirham, melainkan pada ilmu. Maka barang siapa yang mengambil ilmu Nabi itu maka orang tersebut mengambil pada bagian yang sempurna."
HR. Ibnu Majah Catatan Pembukaan.
Jumat, 29 Januari 2010
Syukur Kami...
Alhamdulillah...alhamdulillah...alhamdulillah...
Seiring sujud dan hangatnya air menitik di ujung mataku. Tak ada lisan dan rasa yang mampu terlukiskan untuk mewakili segala syukurku atas nikmat Sang Maha Kuasa, Sang Maha Pemurah, Sang Maha Segalanya...
Menghitungnya, takkanlah mungkin... membalasnya, takkanlah sanggup...
Semua janjiNya takkan pernah dusta, semua kehendakNya takkan pernah ada penolaknya, semua jalan yang ditulisNya pasti akan terlewati...
Perjalanan tiga masehi terjawab sudah. Segala peluh dan doa yang mengisi setiap langkah kami telah berbuah manis. Tidak berhenti sampai disini, masih banyak cita dan asa yang akan selalu menanti di depan sana. Bahwa yang terwujud kini adalah kemurahan dan kuasa dari Sang Penguasa Alam Semesta. Dan semoga apa yang melekat kini menjadikan kami selalu makhluk yang memegang teguh amanahNya, memberi kebaikan dan manfaat bagi makhluk lain di sekitar kami...insya Allah...
Congratulation to our beloved Abi, we luv u and proud of u...
Seiring sujud dan hangatnya air menitik di ujung mataku. Tak ada lisan dan rasa yang mampu terlukiskan untuk mewakili segala syukurku atas nikmat Sang Maha Kuasa, Sang Maha Pemurah, Sang Maha Segalanya...
Menghitungnya, takkanlah mungkin... membalasnya, takkanlah sanggup...
Semua janjiNya takkan pernah dusta, semua kehendakNya takkan pernah ada penolaknya, semua jalan yang ditulisNya pasti akan terlewati...
Perjalanan tiga masehi terjawab sudah. Segala peluh dan doa yang mengisi setiap langkah kami telah berbuah manis. Tidak berhenti sampai disini, masih banyak cita dan asa yang akan selalu menanti di depan sana. Bahwa yang terwujud kini adalah kemurahan dan kuasa dari Sang Penguasa Alam Semesta. Dan semoga apa yang melekat kini menjadikan kami selalu makhluk yang memegang teguh amanahNya, memberi kebaikan dan manfaat bagi makhluk lain di sekitar kami...insya Allah...
Congratulation to our beloved Abi, we luv u and proud of u...
Langganan:
Postingan (Atom)