far from the homeland
away from people you love so much
far and away from its homemade, its taste, its surroundings
far and away
its about missing
feeling it so deep and so pity
but, far and away
its about struggle and survive
learning and building your tough personality
far and away
there's time when you're all alone
and there's time when you're all together
"Allahu robbi la usyriku bihi syaian..." (HR.Abu Dawud)
Sabtu, 27 Juni 2009
Kamis, 25 Juni 2009
MASBAR : Tumis Kangkung
Ikutan lagi nich event Masak Bareng Yuuk!!! Kebetulan tema bulan ini lumayan mudah dan waktunya cukup longgar buat saya ikutan. Kali ini saya coba masak Tumis Kangkung. Supaya menarik, tumis ini ditambah Udang sebagai penyedapnya.
Jelang musim panas begini, di Tsukuba dan sekitarnya mulai banyak sayuran yang biasanya tidak pernah ada di musim lainnya. Termasuk sayuran kangkung yang kebetulan beberapa waktu lalu diberikan oleh salah seorang teman yang baik hati, Mbak Rofi.
Dan sesuai permintaan yang disamping, kangkungnya dimasak yang mudah saja, ditumis.
Yasud dech, langsung aja digarap sesuai selera Abi, biar tambah disayang...;)
Bahan :
1 ikat kangkung, cuci bersih, potong sesuai selera
20 ekor udang ukuran besar, buang kulit dan kotorannya
2 siung bawang putih, haluskan
2 butir bawang merah, haluskan
1 buah cabe merah, haluskan
2 ruas jari jahe, memarkan
1 sdm saos tiram
1/2 sdt garam
1/4 sdt gula pasir
2 sdm minyak sayur
3 sdm air
Cara Membuat :
1.Panaskan minyak sayur, tumis bumbu halus hingga harum.
2.Masukkan jahe, tumis hingga harum.
3.Masukkan udang, tumis hingga berubah warna.
4.Tambahkan saos tiram, garam, gula pasir, air, aduk sebentar biarkan mendidih.
5.Matikan api, siap disajikan hangat bersama nasi putih.
Senin, 22 Juni 2009
Sansai Kenshin
Sansai Kenshin atau biasa disebut juga Health Check Up for 3 year old children, adalah salah satu program Pemerintah Kota Tsukuba di bawah pengawasan Divisi Kesehatan. Program ini ditujukan bagi anak-anak usia tiga tahun, seusia Hasya chan, sebuah masa usia yang sangat penting dalam tumbuh kembang tubuh dan pikiran.
Sansai Kenshin ini meliputi pemeriksaan fisik berupa pengukuran berat badan dan tinggi tubuh, pemeriksaan gigi secara umum, pemeriksaan urine, pemeriksaan penglihatan dan pendengaran, dan konsultasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak.
Untuk bisa mendapatkan fasilitas pemeriksaan ini, tiap anak mendapat surat undangan dari Pemerintah Kota untuk datang pada hari yang telah ditentukan berdasarkan tanggal kelahiran anak. Untuk Hasya chan, mendapat undangan pada tanggal 7 Juli nanti.
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum mendatangi Sansai Kenshin ini, yaitu :
1.Mengisi kuesioner dengan lengkap dan benar.*
2.Melakukan test penglihatan dan pendengaran.*
3.Mengambil contoh urine pada hari pemeriksaan.*
4.Menggososk gigi sebelum berangkat pada hari pemeriksaan.
*Form questionnaire, tool kit dan petunjuk pelaksanaan terlampir dalam surat undangan.
Dengan Sansai Kenshin ini, Pemerintah berharap tingkat kesehatan anak dapat ditingkatkan dan deteksi dini terhadap sesuatu yang 'tidak biasa' dapat diatasi bersama oleh orangtua dan Pemerintah.
Sansai Kenshin ini meliputi pemeriksaan fisik berupa pengukuran berat badan dan tinggi tubuh, pemeriksaan gigi secara umum, pemeriksaan urine, pemeriksaan penglihatan dan pendengaran, dan konsultasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak.
Untuk bisa mendapatkan fasilitas pemeriksaan ini, tiap anak mendapat surat undangan dari Pemerintah Kota untuk datang pada hari yang telah ditentukan berdasarkan tanggal kelahiran anak. Untuk Hasya chan, mendapat undangan pada tanggal 7 Juli nanti.
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum mendatangi Sansai Kenshin ini, yaitu :
1.Mengisi kuesioner dengan lengkap dan benar.*
2.Melakukan test penglihatan dan pendengaran.*
3.Mengambil contoh urine pada hari pemeriksaan.*
4.Menggososk gigi sebelum berangkat pada hari pemeriksaan.
*Form questionnaire, tool kit dan petunjuk pelaksanaan terlampir dalam surat undangan.
Dengan Sansai Kenshin ini, Pemerintah berharap tingkat kesehatan anak dapat ditingkatkan dan deteksi dini terhadap sesuatu yang 'tidak biasa' dapat diatasi bersama oleh orangtua dan Pemerintah.
Jumat, 19 Juni 2009
White Sunflower
Dari judulnya langsung bisa ditebak ya apa maksudnya. Yang namanya Sunflower dimana-mana mesti warnanya kuning. Berhubung sunflower yang satu ini adalah sunflower rekayasa yang dibuat dari Butter cream, jadi nggak apa-apa ya warnanya putih. Secara tinggal di Jepun, nyari pewarna kuning rada susah.
Walaupun warnanya tidak sealami aslinya, rasanya tetap yummy lho...;)
White Sunflower ini sengaja dibuat untuk seseorang yang belakangan sedang feeling blue and lonely. Alhamdulillah...Senang rasanya bisa membuat orang lain bisa mengukir senyuman... :)
I just want to say, "YOU ARE NOT ALONE my dear..."
Ok, resep berikut hasil kompilasi dari berbagai sumber dan sedikit modifikasi sesuai selera di rumah.
CAKE BASE : SPONGE CAKE COKLAT
Bahan :
100 gr mentega/margarine, lelehkan
150 gr gula pasir halus
8 butir telur ayam
100 gr tepung terigu serba guna
50 gr tepung maizena
30 gr coklat bubuk
5 gr baking powder
15 gr susu bubuk
Cara Membuat:
1.Siapkan loyang bulat diameter 20 cm, oles margarine, alas kertas roti.
2.Campur rata tepung terigu, maizena, coklat bubuk, BP dan susu bubuk, ayak.
3.Kocok dengan mixer gula dan telur sampai mengembang, kental berjejak.
4.Turunkan speed mixer, tambahkan No.1 kocok rata, matikan mixer.
5.Tambahkan mentega leleh, aduk rata.
6.Tuang adonan ke dalam loyang, oven sampai matang (180C=10 menit, 160C=20-30 menit).
7.Keluarkan dari oven, biarkan dingin, keluarkan dari loyang.
8.Hias, siap disajikan.
Untuk butter creamnya lihat disini resepnya ya...:)
Jumat, 12 Juni 2009
Cahaya Mata...
Saat tangismuu memecah kepenatan siang hari itu
Tak ada kata yang dapat melukiskan rasa itu
Tak ada lisan yang dapat mencerminkan kesyukuranku
Alhamdulillah....Alhamdulillah...Alhamdulillah...
Hadirmu, memberi warna yang berbeda
Tangismu, mengguratkan senyum bibirku
Celotehmu, meronakan kedua pipiku
Manjamu, menggelitik relung hatiku
Tiga tahun sudah engkau kini
Mengisi hari-hariku dalam tangis dan tawa
Mewarnai hidupku dengan celoteh dan manja
Dan menjadikanmu cahaya mata kami...
"Robbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyatinaa qurrota a'yun waj 'alnaa lil muttaqiina imaamaa" (QS. Al Furqoon : 74)
Senin, 08 Juni 2009
Anak dan Masa Depan...
Berawal dari sebuah pertemuan dengan para orang tua murid kelas Tanpopo, kelasnya Yaser kun beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan ini, kami para orang tua saling berkenalan, saling berbagi dan bertukar pengalaman dalam hal mendidik dan membesarkan anak, dan tentunya dari berbagai sudut pandang yang dimiliki oleh masing-masing orang tua.
Tiap-tiap orang tua memailiki latar belakang keluarga dan pendidikan yang berbeda. Ada yang berlatar belakang ilmu kesehatan, ilmu kedokteran, ilmu ekonomi, ilmu sosial, ilmu ketrampilan, ilmu keguruan, ilmu eksakta (matematika), dan sebagainya. Dan dengan latar belakang pendidikan yang berbeda itu, rata-rata para orangtua tersebut juga memiliki karir yang bagus di bidangnya.
Dari sekian banyak perbedaan itu, ada satu hal yang penting dan sama, yaitu bagaimana mereka memilih untuk berhenti dari dunia karir mereka dan memutuskan untuk berkarir di rumah, berkarir di dalam keluarga, berkarir mengurus suami dan anak-anak.
Ada sebuah pola yang menarik disini, bahwa mereka sekolah sampai sekolah tinggi, bekerja dan berkarir sesuai dengan bidangnya, dan pada satu titik ketika mereka telah berumah tangga dan memiliki anak, mereka akan berkonsentrasi penuh di rumah dan sepenuhnya berbakti kepada keluarga, terutama adalah anak.
Memilih berkarir di rumah, di mata mereka bukanlah pekerjaan yang mudah. Sedemikian luar biasanya pekerjaan seorang IBU, maka mereka memutuskan berkonsentrasi penuh di rumah. Dan mereka bangga dengan pilihannya itu.
"Mengandung, melahirkan, membesarkan dan mendidik anak adalah sebuah anugerah, sebuah tanggung jawab yang tidak bisa diberikan kepada orang lain. Adalah kami, ketika anak-anak bisa berhasil di kemudian hari, dan adalah kami, ketika mereka mengalami kegagalan di masa depan."
Demikian prinsip yang dikemukakan mereka, sebuah prinsip yang sangat baik. Prinsip yang sesungguhnya telah ada dan diletakkan di dalam Islam, bahwa "setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, orangtuanyalah yang menjadikannya Nashrani, Yahudi atau Majusi."
Menjadi seorang Ibu dan berkarir di rumah bukanlah hal yang memalukan dan menjadi pilihan terakhir. Namun berkarir di rumah, menjadi seorang Ibu yang terbaik bagi anak-anak adalah pilihan yang sangat mulia. Di tangan ibulah diletakkan dasar-dasar kepribadian seorang anak, dan di tangan seorang ibulah masa depan anak dimulai.
"Ketika mati seorang manusia, maka putus darinya segala amalannya, kecuali 3 perkara, yaitu shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang mendo'akannya."
(HR. Muslim dari Abi Hurairah)
Tiap-tiap orang tua memailiki latar belakang keluarga dan pendidikan yang berbeda. Ada yang berlatar belakang ilmu kesehatan, ilmu kedokteran, ilmu ekonomi, ilmu sosial, ilmu ketrampilan, ilmu keguruan, ilmu eksakta (matematika), dan sebagainya. Dan dengan latar belakang pendidikan yang berbeda itu, rata-rata para orangtua tersebut juga memiliki karir yang bagus di bidangnya.
Dari sekian banyak perbedaan itu, ada satu hal yang penting dan sama, yaitu bagaimana mereka memilih untuk berhenti dari dunia karir mereka dan memutuskan untuk berkarir di rumah, berkarir di dalam keluarga, berkarir mengurus suami dan anak-anak.
Ada sebuah pola yang menarik disini, bahwa mereka sekolah sampai sekolah tinggi, bekerja dan berkarir sesuai dengan bidangnya, dan pada satu titik ketika mereka telah berumah tangga dan memiliki anak, mereka akan berkonsentrasi penuh di rumah dan sepenuhnya berbakti kepada keluarga, terutama adalah anak.
Memilih berkarir di rumah, di mata mereka bukanlah pekerjaan yang mudah. Sedemikian luar biasanya pekerjaan seorang IBU, maka mereka memutuskan berkonsentrasi penuh di rumah. Dan mereka bangga dengan pilihannya itu.
"Mengandung, melahirkan, membesarkan dan mendidik anak adalah sebuah anugerah, sebuah tanggung jawab yang tidak bisa diberikan kepada orang lain. Adalah kami, ketika anak-anak bisa berhasil di kemudian hari, dan adalah kami, ketika mereka mengalami kegagalan di masa depan."
Demikian prinsip yang dikemukakan mereka, sebuah prinsip yang sangat baik. Prinsip yang sesungguhnya telah ada dan diletakkan di dalam Islam, bahwa "setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, orangtuanyalah yang menjadikannya Nashrani, Yahudi atau Majusi."
Menjadi seorang Ibu dan berkarir di rumah bukanlah hal yang memalukan dan menjadi pilihan terakhir. Namun berkarir di rumah, menjadi seorang Ibu yang terbaik bagi anak-anak adalah pilihan yang sangat mulia. Di tangan ibulah diletakkan dasar-dasar kepribadian seorang anak, dan di tangan seorang ibulah masa depan anak dimulai.
"Ketika mati seorang manusia, maka putus darinya segala amalannya, kecuali 3 perkara, yaitu shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang mendo'akannya."
(HR. Muslim dari Abi Hurairah)
Langganan:
Postingan (Atom)