Senin, 03 Mei 2010

Keropos

Keropos tidak selalu identik dengan Osteoporosis atau yang sering kali disebut Tulang Keropos. Namun keropos juga sangat identik dengan yang dinamakan Keropos Iman...

Kasus Gayus, mungkin hanya salah satu contoh dari betapa keroposnya iman yang dimiliki seorang muslim di negeri ini. Dan setelah kasus ini mencuat ke permukaan (walaupun sebenarnya sudah lama menjadi rahasia umum), kini semakin banyak kasus-kasus lain yang sepertinya semakin mencerminkan betapa carut-marutnya negeri ini, betapa keroposnya keimanan bangsa yang penghuninya terkenal dengan masyarakat muslim terbesar di dunia ini...

Jika sang Utusan Terakhir pernah mengatakan bahwa di akhir zaman nanti banyak orang yang mengerjakan sholat, namun mereka tidak lagi AMANAH. Rasanya, kenyataan itu telah semakin terang benderang di hadapan kita.

Begitu banyak manusia yang berlomba-lomba untuk memperkaya diri sendiri ataupun golongannya. Begitu banyak manusia yang berduyun-duyun mencari kedudukan dan kekuasaan demi kepentingan dirinya ataupun golongannya. Begitu banyak manusia yang semakin sibuk dengan urusan dunianya dan semakin lupa dengan apa yang akan dibawanya menghadap sang Khalik...

Aku berharap bahwa aku tidak sendirian yang 'bermimpi' negeri ini akan bangkit dari segala keterpurukannya. Jika kesuksesan Koin Cinta untuk Prita, ataupun Koin Cinta Untuk Bilqis, menunjukkan bahwa masih banyak manusia di negeri ini yang masih punya hati dan iman. Aku masih punya keyakinan bahwa suatu saat nanti negeri ini akan menjadi negeri yang jauh lebih baik dari hari ini. Dan semua dimulai dari aku, engkau, dia dan kita semua...

"Hampir terjadi beberapa umat saling mengajak untuk mengalahkan kalian sebagaimana orang-orang makan saling mengajak makan pada satu wadah makan." Maka ada seseorang yang bertanya, "Apakah karena sedikit kita (orang iman) pada hari itu?". Nabi menjawab, "Bahkan pada hari itu jumlah kalian banyak, akan tetapi kalian seperti buih banjir, dan niscaya sungguh Allah akan mencabut perasaan takut dari hati musuh kalian dan niscaya sungguh Allah akan memasukkan wahna (perasaan lemah) di dalam hati kalian." Maka seseorang bertanya, "Apakah wahna itu ya Rasul Allah?" Nabi menjawab, "Wahna adalah senang pada dunia dan takut pada mati."
HR. Abu Dawud.

1 komentar:

deena mengatakan...

umi jazakallah pencerahannya,,, kalo saya takut juga dikasi harta banyak2, takut amanah itu disalahgunakan, godaan dunianya lebih banyak sih mi..:)