Selasa, 25 Agustus 2015

Another Passages...


Alhamdulillaahi Rabbil 'Aalamiin....

Setelah sekian lama tidak bisa meng-update blog ini, akhirnya hari ini saya bisa kembali mengisi lembaran-lembaran pada blog pribadi ini. Feel like breath again...
Tentu saja, ini atas perantaraan Abi yang mau mengutak-atik. Luv you full Bi... :)

Three years had passed and many things had changed. 
Seperti halnya dengan kehidupan manusia lainnya, setiap individu di dalam keluarga kami juga telah berubah, berkembang dengan segala pernak-pernik yang melekat di dalamnya.

Si sulung, M. Amir Fauzan Al Machdi, kini duduk di kelas XI-MIA-4 di sekolah menengah atas negeri favorit di lingkungan tempat tinggal kami. Ia yang dulu sangat hobi dengan sepakbola, kini beralih ke seni bela diri pencak silat, bahkan belum lama ini ia berhasil menjadi pemenang medali emas tingkat wilayah kota Jakarta Selatan. Jika dulu Amr ingin sekali menjadi seorang pemain sepak bola profesional, kini ia ingin sekali menjadi seorang penerbang profesional. 

M. Irham Naufal Al Machdi, putra kedua kami, kini telah duduk di kelas VIII di sekolah menengah pertama negeri favorit juga di lingkungan tempat tinggal kami. Si pendiam dan pemalu, tetapi sangat pandai dalam hal matematika dan seni ini, kini sedang mencoba hal baru dalam bidang ilmu bela diri pencak silat mengikuti jejak si sulung.

M. Yaser Syafa Al Machdi, putra ketiga kami, sekarang tidak lagi suka menangis. Ia kini sudah duduk di bangku kelas V sekolah dasar negeri di dekat tempat tinggal kami. Yaser yang dulu sangat pemalu, kini semakin tampil dengan percaya diri. Bakatnya dalam bidang seni electone, belum lama membuahkan hasil sebagai juara ketiga Yamaha Electone 2015 se-jabodetabek. Yang special, Yaser juga sangat rajin menghafal Al Qur-an. Dalam waktu dua bulan ini, Alhamdulillaah Yaser sudah bisa menghafal 1 juz. Cita-citanya sungguh mulia, ingin menjadi seorang mubaligh sekaligus menjadi profesor kimia.

Si bungsu, yang paling cantik tentunya, Zafira Hasya Machdi, kini telah duduk di bangku sekolah dasar kelas IV. Di usianya yang masih tergolong sangat muda, tentunya membuat Hasya mudah dipengaruhi oleh sekelilingnya. Alhamdulilaah, pengaruh terbesar kepada Hasya didapat dari kakaknya Yaser. Cita-cita Hasya yang begitu mulia, ingin menjadi seorang mubalighot dan dokter, membuat ia tidak ingin ketinggalan menghafal Al Qur-an seperti mas Yaser. Hasya selalu ingin bersaing dengan mas Yaser, walaupun sering kali kalau sudah asyik bermain, lupa dengan hafalannya... :)

Halaman-halaman kehidupan manusia akan terus berganti, dengan segala coretan dan tulisan. 
Apapun yang akan tertulis nantinya, semoga tulisan yang menghiasi halaman-halaman masing-masing individu di dalam keluarga kami adalah selalu yang terbaik dari Nya dan memberi berkah untuk diri kami sendiri, keluarga kami, agama kami, dan negeri dimana kami lahir dan dibesarkan...aamiin...