Malam telah bergulir menapaki dini hari. Hening dan dingin terasa, ketika sesosok bayangan manusia samar berdiri di sisi ranjangku. Antara tersadar dan tidak, aku coba mengamati sosok itu. Tubuh yang tidak terlalu tinggi, baju koko putih dan kopiah yang melekat di tubuhnya, dan satu hal yang takkan mungkin kulupakan, perawakan wajahnya yang sangat ku kenal!!!
Ada senyum terukir di wajah cerah itu, senyum hangat penuh arti yang begitu kukenal...Jantungku berdegup sangat kencang, sekujur tubuhku mendadak dingin membeku. Aku mencoba mengumpulkan segala energiku untuk bangkit dari tempat ku terbaring, dan kucoba untuk meraihnya, ku mencoba untuk menggapainya...
"Kak...", lidahku tercekat dan aku terbangun. Tak ada siapapun disana. Adakah mimpi yang baru saja kualami? Semua begitu nyata, semua begitu jelas...Kulihat jam di dinding, tepat pukul dua dini hari. Segera ku bangkit dan melanjutkan rutinitasku mendekatkan diriku kepada sang Khalik.
Lepas maghrib berjamaah ketika kusampaikan apa yang ku alami kepada putra-putriku. Sejenak mereka terdiam, dan jawaban mereka membuatku tersadar. Yaa... tiga belas masehi sudah sejak 'kepulangan' sosok pemimpin dalam rumah tangga kami. Sosok yang dulu pernah menjadi tempatku bersandar dan berpegangan tangan menjalani bahtera hidup yang penuh tantangan. Sosok seorang 'Ayah' bagi anak-anakku...
Hidup memang tak selalu seperti apa yang kita 'mau'. Dan hidup tak selalu berjalan bersama. Jika kebersamaan kami 'kemarin' telah berubah dengan kebersamaan 'kini' yang berbeda, selayaknya aku takkan pernah henti bersyukur kepadaNya. Karena Dia telah begitu menyayangi aku dan keluargaku dengan segala hikmah yang ada di balik semua cobaanNya. Karena Dia selalu ada bagi manusia yang selalu mau bersyukur dan mendekatkan diri kepadaNya.
Dan bagiku, kehidupanku kini yang berbeda dengan kehidupannya disana hanyalah masalah ruang dan waktu. Adalah keputusanku untuk tetap menetapi jalanNya untuk bersama lagi dengannya di suatu saat nanti. Jika ia kembali di 31.03. di tiga belas tahun silam, disini aku akan menunggu... Aku akan menyambutnya, karena setiap yang hidup akan merasakannya...
"Setiap diri akan merasakan mati, dan mencoba Allah SWT pada kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai fitnah. Dan pada Ku akan dikembalikan kalian." (QS. Al Anbiyaa : 35)
"Barang siapa yang beramal baik maka untuk dirinya dan barang siapa yang beramal jelek maka berat untuk dirinya. Dan tidak ada Rab mu menganiaya pada hambaNya." (QS. Al Fushilat : 46)
Kamis, 08 April 2010
Minggu, 04 April 2010
Kangen = Sayang
Alhamdulillah...Sepekan sudah sejak kepulangan Abi ke tanah air dan berkumpul kembali bersama keluarga. Tak hanya bagi kedua Bunda, sanak keluarga, para sahabat, bahkan aku yang menanti kebersamaan kami kembali, namun juga bagi keempat buah hati kami, terutama bagi si kecil, Hasya...
Sepekan sudah, Hasya selalu mengikuti kemanapun Abi berada. Mulai dari bangun tidur sampai kembali menjelang tidur. Apakah itu saat makan, saat bercengkerama, bahkan sampai saat mandi pun, semua harus bersama Abi.
Ketika bangun tidur, pertanyaan pertama yang keluar dari mulut si kecil adalah,"Mi, Abi mana?"
Saat Abi menanyakan mengapa Hasya selalu 'maunya' bersama Abi? Dengan lugasnya Hasya menjawab,"Aku kan kangen sama Abi..." Dan saat Abi bertanya, memangnya kangen itu apa siiih? Dengan polosnya Hasya pun menjawab, "Kangen kan sayaaaaanggggg...." seraya mengecup kedua pipi sang Abi...:)
Kini rindu yang tertahan sudah terbalas dan hari kemarin seakan berlalu begitu cepat. Kemarin yang penuh memori indah yang takkan terlupakan, kemarin yang penuh perjuangan, kemarin yang menyatukan hati kami dengan para sahabat yang telah menyaudara di negeri rantau, kemarin yang telah menjadi bagian dari potongan-potongan puzzle yang merangkai kehidupan kami...
Bila kami disini bahagia telah bersama lagi, ku yakin dan berharap dalam do'a untuk para sahabat yang masih di negeri rantau, bahwa kini dan esok akan selalu menjadi perjalanan penuh perjuangan yang pada suatu titik akan 'ada' yang diraih. Segala peluh, asa, harapan dan do'a, semua akan terjawab 'pasti' oleh Nya...
Dedicated to all my beloved sisters 'far n away'...
Sepekan sudah, Hasya selalu mengikuti kemanapun Abi berada. Mulai dari bangun tidur sampai kembali menjelang tidur. Apakah itu saat makan, saat bercengkerama, bahkan sampai saat mandi pun, semua harus bersama Abi.
Ketika bangun tidur, pertanyaan pertama yang keluar dari mulut si kecil adalah,"Mi, Abi mana?"
Saat Abi menanyakan mengapa Hasya selalu 'maunya' bersama Abi? Dengan lugasnya Hasya menjawab,"Aku kan kangen sama Abi..." Dan saat Abi bertanya, memangnya kangen itu apa siiih? Dengan polosnya Hasya pun menjawab, "Kangen kan sayaaaaanggggg...." seraya mengecup kedua pipi sang Abi...:)
Kini rindu yang tertahan sudah terbalas dan hari kemarin seakan berlalu begitu cepat. Kemarin yang penuh memori indah yang takkan terlupakan, kemarin yang penuh perjuangan, kemarin yang menyatukan hati kami dengan para sahabat yang telah menyaudara di negeri rantau, kemarin yang telah menjadi bagian dari potongan-potongan puzzle yang merangkai kehidupan kami...
Bila kami disini bahagia telah bersama lagi, ku yakin dan berharap dalam do'a untuk para sahabat yang masih di negeri rantau, bahwa kini dan esok akan selalu menjadi perjalanan penuh perjuangan yang pada suatu titik akan 'ada' yang diraih. Segala peluh, asa, harapan dan do'a, semua akan terjawab 'pasti' oleh Nya...
Dedicated to all my beloved sisters 'far n away'...
Langganan:
Postingan (Atom)