Dapat pesan singkat dari seorang sahabat yang isinya seperti ini :
"Ternyata sifat kita dengan sifat Rasulullah SAW 'beda sedikit'. Rasulullah sedikit tidur, kita sedikit-sedikit tidur. Rasulullah sedikit makan, kita sedikit-sedikit makan. Rasulullah sedikit marah, kita sedikit-sedikit marah. Rasulullah sedikit harta, kita sedikit-sedikit harta. Rasulullah banyak amal, kita banyak angan-angan. Rasulullah cinta kita, tetapi kita...??? Rasulullah mengorbankan harta dan jiwanya untuk Islam, sedangkan kita...???"
Mungkin pesan ini terdengar ringan, namun sesungguhnya memiliki arti yang sangat dalam. Kenyataannya, banyak diantara kita mengaku Islam tetapi apakah sudah sungguh-sungguh melaksanakan syariat Islam? Kita mengaku cinta Rasul, namun apakah kita sudah cukup mengenal beliau, setidaknya dalam riwayat-riwayat beliau. Bagaimana mungkin kita bisa mengaku pengikut Rasulullah sedangkan kita banyak menghabiskan waktu kita untuk segala urusan duniawi...
Jika saja kita mau menghitung masa dan waktu yang berlalu di depan kita dengan bijaksana, adakah dalam 24 jam sehari kita luangkan sedikit saja waktu untuk lebih mengenal junjungan kita Rasulullah SAW? Atau adakah segala amalan yang kita perbuat telah mengikuti apa yang telah diperintahkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW?
Adalah benar bahwa kita bukanlah Rasulullah, terlebih kita tak pernah menjumpai beliau. Namun ikhtiar dan do'a adalah jawaban kita sebagai pengikut Rasulullah SAW, terlebih dengan diwariskannya dua petunjuk yang haq yang tidak akan pernah menyesatkan keduanya untuk kita menjumpai Rasulullah SAW di kampung halaman kita kelak...
Berfirman Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung, "maka tahukah engkau Muhammad sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah, maka mintalah ampun dari dosamu, dan dari dosanya orang-orang yang beriman (laki-laki), dan dosanya oran-orang beriman (perempuan). Adapun Allah Maha Mengetahui pada bolak-baliknya hati kamu sekalian dan tempat kamu sekalian." QS. Muhammad : 19.
Dari Ibnu Abbas bersabda Rasulullah SAW,
"Takutlah engkau pada cerita dariku (Nabi) kecuali apa-apa yang belajar kamu, maka barang siapa yang mendustakan atasku dengan sengaja maka hendaklah bertempat di tempat duduk dari neraka, dan barang siapa yang berkata dalam AL Qur-an dengan pendapatnya sendiri maka hendaklah bertempat dari tempat duduk dari neraka." HR. At Tirmidzi Juz 11 Hal 67.
Dari Abi Darda' bersabda rasulullah SAW,
"Barang siapa yang lewat pada jalan untuk mencari ilmu maka memudahkan Allah baginya jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat melindungi dengan sayapnya karena senang pada orang yang mencari ilmu. Dan sesungguhnya bagi orang yang mencari ilmu akan memintakan ampun baginya para penghuni langit (malaikat) dan penghuni di bumi (manusia, hewan dan tumbuhan) bahkan ikan yang didalam air. Dan sesungguhnya keutamaan orang yang mencari ilmu mengalahkan ahli ibadah sebagaimana keutamaan bulan mengalahkan semua bintang. Sesungguhnya orang yang berilmu adalah yang mewarisi dari Nabi, dan para Nabi tidak mewariskan pada dinar ataupun dirham, melainkan pada ilmu. Maka barang siapa yang mengambil ilmu Nabi itu maka orang tersebut mengambil pada bagian yang sempurna."
HR. Ibnu Majah Catatan Pembukaan.