Aku, kau, dan mereka
Berlayar di tengah samudra
Berjalan menerjang masa
Berjuang menggapai asa...
Bukan menit, jam, atau hari
Adalah hitungan dua belas masehi
Yang berlalu bagaikan mimpi
Dan masih harus diraih menetapi janji...
Aku mungkin belumlah sempurna
Dan kau mungkin takkan selalu bersama
Namun mereka akan selalu nyata
Layaknya 'the maze' harapan dan do'a...
Jika bersama tidaklah selalu ada
Namun 'dekat' adalah selalu dan rasa
Hanya antara aku, kau, dan mereka
Dalam hati dan mohon kepadaNya...
Senin, 30 November 2009
Senin, 23 November 2009
Pemimpin Sejati
Menjadi seorang pemimpin adalah menjadi impian banyak orang. Apakah itu pemimpin kantor, pemimpin sebuah lembaga, terlebih menjadi pemimpin sebuah negeri. Bukan hal mudah untuk mencapainya, tetapi bukan juga hal yang sulit. Karena pada hakikatnya, setiap manusia adalah seorang pemimpin, setidaknya bagi dirinya sendiri...
Jika ia seorang pemimpin bagi dirinya sendiri, maka ia haruslah bisa mempertanggungjawabkan segala apa yang diamanahkan pada dirinya, tentang apa yang diamalkannya dan apa yang masuk ke dalam jasadnya.
"Tidak pindah kedua telapak kakinya hamba pada hari kiamat sehingga ditanya tentang umurnya dihabiskan untuk apa, dan tentang ilmunya diamalkan untuk apa, dan tentang hartanya diperoleh darimana dan digunakan untuk apa, dan tentang jasadnya dirusakkan untuk apa."
H.R. Tirmidzi.
Jika ia seorang pemimpin suatu lembaga, suatu kaum, bahkan suatu negeri, maka amanah yang dipikulnya sungguh sangat luar biasa pertanggungjawabannya. Tidak saja pada dirinya sendiri, tetapi pada tiap-tiap diri manusia yang dipimpinnya.
"Seorang pemimpin adalah penggembala dan dia akan ditanya tentang penggembalaannya." H.R. Bukhari.
Seorang pemimpin, sejatinya adalah pemimpin yang bisa berpijak pada kebenaran, kearifan, dan keadilan yang diungkapkan dengan jujur, kasih sayang, dan kerendahan hatinya yang sanggup menyentuh tiap-tiap diri manusia yang dipimpinnya...
"Dan rendahkanlah sayapmu (rendah hati) terhadap orang-orang iman yang mengikutimu." QS. Asy Syuaro' : 215.
"Tidak ada seorang yang lebih utama kedudukannya daripada pemimpin yang jika dia berkata maka dia jujur, dan jika menghukumi maka dia adil, dan jika dimintai kasih sayang maka dia menyayangi."
H.R. Ibn Najar an Anas.
Jika ia seorang pemimpin bagi dirinya sendiri, maka ia haruslah bisa mempertanggungjawabkan segala apa yang diamanahkan pada dirinya, tentang apa yang diamalkannya dan apa yang masuk ke dalam jasadnya.
"Tidak pindah kedua telapak kakinya hamba pada hari kiamat sehingga ditanya tentang umurnya dihabiskan untuk apa, dan tentang ilmunya diamalkan untuk apa, dan tentang hartanya diperoleh darimana dan digunakan untuk apa, dan tentang jasadnya dirusakkan untuk apa."
H.R. Tirmidzi.
Jika ia seorang pemimpin suatu lembaga, suatu kaum, bahkan suatu negeri, maka amanah yang dipikulnya sungguh sangat luar biasa pertanggungjawabannya. Tidak saja pada dirinya sendiri, tetapi pada tiap-tiap diri manusia yang dipimpinnya.
"Seorang pemimpin adalah penggembala dan dia akan ditanya tentang penggembalaannya." H.R. Bukhari.
Seorang pemimpin, sejatinya adalah pemimpin yang bisa berpijak pada kebenaran, kearifan, dan keadilan yang diungkapkan dengan jujur, kasih sayang, dan kerendahan hatinya yang sanggup menyentuh tiap-tiap diri manusia yang dipimpinnya...
"Dan rendahkanlah sayapmu (rendah hati) terhadap orang-orang iman yang mengikutimu." QS. Asy Syuaro' : 215.
"Tidak ada seorang yang lebih utama kedudukannya daripada pemimpin yang jika dia berkata maka dia jujur, dan jika menghukumi maka dia adil, dan jika dimintai kasih sayang maka dia menyayangi."
H.R. Ibn Najar an Anas.
Rabu, 04 November 2009
Kebenaran Pasti Menang...
Cerita tentang 'Cicak' dan 'Buaya' ternyata tidak lagi menjadi miliknya dunia pertokohan cerita anak-anak. Kalau puluhan tahun silam tokoh cicak dan buaya selalu dikelilingi oleh tokoh-tokoh lainnya dari dunia kebun binatang dan hanya diminati kalangan anak-anak. Seiring jaman yang semakin 'modern', kini tokoh cicak dan buaya punya tokoh dari dunia maya yaitu 'Godzilla' dan diminati oleh banyak kalangan dari usia anak-anak sampai usia lanjut.
Mungkin tidak semua anak-anak menyukainya. Namun setidaknya si kecil Yaser dan Hasya, ternyata turut mengamati cerita tokoh-tokoh tersebut dengan cukup baik. Hari ini saja mereka sudah hafal dan begitu antusias berlari ke depan televisi setiap kali diperdengarkan lagu 'KPK Di Dadaku'.
Dengan gaya 'lucu' dan 'polos' mereka yang masih 'balita', tanpa 'ragu' menyanyikan bait-bait lagu itu dengan penuh semangat *sambil jalan di tempat dengan gaya barisan PASKIBRA*:)
KPK di dadaku...
KPK kebanggaanku...
Ku yakin kebenaran pasti menang...
Kobarkan semangatmu...
Tunjukkan kebersihanmu...
Ku yakin kebenaran pasti menang!!!
Hmm...senangnya melihat anak-anak bisa bertingkah selayaknya anak-anak...
Selayaknya, orang dewasa juga bisa bersikap sebagaimana orang dewasa, karena tidak akan pernah 'lucu' dan 'polos' bila orang dewasa bersikap kekanak-kanakan...
Mungkin tidak semua anak-anak menyukainya. Namun setidaknya si kecil Yaser dan Hasya, ternyata turut mengamati cerita tokoh-tokoh tersebut dengan cukup baik. Hari ini saja mereka sudah hafal dan begitu antusias berlari ke depan televisi setiap kali diperdengarkan lagu 'KPK Di Dadaku'.
Dengan gaya 'lucu' dan 'polos' mereka yang masih 'balita', tanpa 'ragu' menyanyikan bait-bait lagu itu dengan penuh semangat *sambil jalan di tempat dengan gaya barisan PASKIBRA*:)
KPK di dadaku...
KPK kebanggaanku...
Ku yakin kebenaran pasti menang...
Kobarkan semangatmu...
Tunjukkan kebersihanmu...
Ku yakin kebenaran pasti menang!!!
Hmm...senangnya melihat anak-anak bisa bertingkah selayaknya anak-anak...
Selayaknya, orang dewasa juga bisa bersikap sebagaimana orang dewasa, karena tidak akan pernah 'lucu' dan 'polos' bila orang dewasa bersikap kekanak-kanakan...
Langganan:
Postingan (Atom)