Suara takbir yang berkumandang itu bertalu-talu menyeruak masuk ke relung hati, jantung, darah, paru-paru, mengalir ke setiap partikel sel otak dan aliran nadi. Kedua mata, telinga, helaan nafas, bahkan untaian lisan...
Ada pilu yang menerjang, ditinggalkan atau meninggalkan, adalah rasa dan asa. Semua yang telah berlalu atau akankah akan dilalui, semua takkan pernah sama. Kemarin, kini ataupun nanti, hanya hati, diri dan Dia yang paling mengetahuinya...
Jika kemarin bersama, kini terpisah, akankah esok ada yang tahu jawabannya?
Jika kemarin semua begitu jelas terlihat, kini semua menjadi lebih nyata terasa, akankah esok semua menjadi seterang bintang di langit yang jernih hingga terbit sang fajar...
Jika yang lalu takkan pernah bisa terulang, kini mungkin belum terlambat, atau besok masih harus diraih. Jika yang lalu adalah belajar dan mengenal, kini adalah tetap berusaha, dan besok adalah cita-cita yang harus tetap diperjuangkan.
Kemarin yang lalu, sekarang yang kini, ataupun esok yang akan datang, semuanya adalah sama dan hanya akan menjadi milik bagi siapapun yang selalu mau menetapi dan mencapai satu cita-cita pasti, sebuah kemenangan sejati...
"Taqabbalallahu minna wa minkum"
*telat dot com* :D
Selasa, 29 September 2009
Sabtu, 12 September 2009
Seribu Bulan...
Memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan ini, semoga belum terlambat untuk menulis dan berbagi sedikit ilmu yang saya ketahui. Tentang keutamaannya sepuluh malam terakhir. Tentang kebaikan-kebaikan yang berlipat-lipat dianugerahkan oleh Allah Ta'ala di sepuluh malam terakhir di bulan suci yang mendekati akhir ini...
"Sesungguhnya Aku Allah, telah menurunkan Al Qur-an di malam lailatul qadr. Dan apakah mengetahui engkau (Muhammad) apakah lailatul qadr itu? Lailatul qadr lebih baik daripada seribu bulan. Turunlah para malaikat dan Jibril di malam qadr dengan ijin Tuhan mereka, dari setiap perkara. Adapun keselamatan baginya (orang) hingga terbit fajar."
(QS. Al Qadr : 1-5)
Di saat masjid-masjid mulai lengang dan kosong di sepuluh malam terakhir di bulan yang suci ini. Di saat manusia mulai sibuk dengan persiapan
'hari kemenangan' yang entah menjadi milik siapa? Dan di saat manusia lupa bahwa di sepuluh malam terakhirlah segala rahmat dan berkahNya Allah Ta'ala semakin dilipatgandakan. Marilah kita semua semakin melipatgandakan semangat hati dan amalan untuk mencari ridho dariNya. Marilah kita semua semakin melipatgandakan mensucikan hati dan amalan dengan memohon ampunan kepadaNya...
Dari Aishah bersabda Rasulullah SAW,
Wahai Rasulullah, adakah tahu engkau yang diamalkan di malam-malam lailatul qadr, apakah ucapan yang diucapkan di malam-malam itu? Menjawab Nabi, ucapkanlah :
"Allahumma innaka 'afuwwun kariimun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii".
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Maha Mulia, senang Engkau pada (orang yang) minta ampun, maka ampunilah aku.
(HR. Tirmidzi Kitabud da'wat)
"Sesungguhnya Aku Allah, telah menurunkan Al Qur-an di malam lailatul qadr. Dan apakah mengetahui engkau (Muhammad) apakah lailatul qadr itu? Lailatul qadr lebih baik daripada seribu bulan. Turunlah para malaikat dan Jibril di malam qadr dengan ijin Tuhan mereka, dari setiap perkara. Adapun keselamatan baginya (orang) hingga terbit fajar."
(QS. Al Qadr : 1-5)
Di saat masjid-masjid mulai lengang dan kosong di sepuluh malam terakhir di bulan yang suci ini. Di saat manusia mulai sibuk dengan persiapan
'hari kemenangan' yang entah menjadi milik siapa? Dan di saat manusia lupa bahwa di sepuluh malam terakhirlah segala rahmat dan berkahNya Allah Ta'ala semakin dilipatgandakan. Marilah kita semua semakin melipatgandakan semangat hati dan amalan untuk mencari ridho dariNya. Marilah kita semua semakin melipatgandakan mensucikan hati dan amalan dengan memohon ampunan kepadaNya...
Dari Aishah bersabda Rasulullah SAW,
Wahai Rasulullah, adakah tahu engkau yang diamalkan di malam-malam lailatul qadr, apakah ucapan yang diucapkan di malam-malam itu? Menjawab Nabi, ucapkanlah :
"Allahumma innaka 'afuwwun kariimun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii".
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Maha Mulia, senang Engkau pada (orang yang) minta ampun, maka ampunilah aku.
(HR. Tirmidzi Kitabud da'wat)
Langganan:
Postingan (Atom)