Lama tak ku lewati jembatan itu sejak sebulan yang lalu. Terakhir aku menyeberanginya, ada pemandangan yang tidak biasa ku dapati di sana. Ada seorang anak tergeletak, tertidur dengan lelapnya di situ...
Aku berjalan melaluinya, melihatnya dengan rasa yang tak menentu. Tubuhnya begitu pekat dengan debu, bahkan kuku-kuku jemarinya begitu jelas menampakkan kepekatan debu itu...
Anak lelaki itu begitu pulasnya dalam mimpi yang mungkin masih ia miliki. Tak bergeming sedikitpun dengan segala hiruk pikuk dan lalu lalang orang-orang yang ada di sekitarnya. Letih, lelah, terpancar jelas mewarnai wajahnya yang juga penuh dengan peluh dan debu...
Anak itu mungkin sebaya dengan putraku yang pertama, yang di waktu yang sama sedang belajar di sekolahnya...
**********
Aku melalui jembatan itu lagi, beberapa hari yang lalu tepatnya. Saat itu, pemandangan yang lebih mencengangkan terpapar di hadapanku. Anak itu masih di sana, tidak sendirian...
Ada tiga anak tergeletak dan tertidur pulas di situ. Anak-anak yang pekat dengan debu, di usia mereka yang seharusnya mengejar mimpi mereka di sekolah...
Apakah esok, akan ada anak-anak lain yang terus bertambah jumlahnya, tertidur dan terus bermimpi di jembatan itu???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar