Menjadi seorang pemimpin adalah menjadi impian banyak orang. Apakah itu pemimpin kantor, pemimpin sebuah lembaga, terlebih menjadi pemimpin sebuah negeri. Bukan hal mudah untuk mencapainya, tetapi bukan juga hal yang sulit. Karena pada hakikatnya, setiap manusia adalah seorang pemimpin, setidaknya bagi dirinya sendiri...
Jika ia seorang pemimpin bagi dirinya sendiri, maka ia haruslah bisa mempertanggungjawabkan segala apa yang diamanahkan pada dirinya, tentang apa yang diamalkannya dan apa yang masuk ke dalam jasadnya.
"Tidak pindah kedua telapak kakinya hamba pada hari kiamat sehingga ditanya tentang umurnya dihabiskan untuk apa, dan tentang ilmunya diamalkan untuk apa, dan tentang hartanya diperoleh darimana dan digunakan untuk apa, dan tentang jasadnya dirusakkan untuk apa."
H.R. Tirmidzi.
Jika ia seorang pemimpin suatu lembaga, suatu kaum, bahkan suatu negeri, maka amanah yang dipikulnya sungguh sangat luar biasa pertanggungjawabannya. Tidak saja pada dirinya sendiri, tetapi pada tiap-tiap diri manusia yang dipimpinnya.
"Seorang pemimpin adalah penggembala dan dia akan ditanya tentang penggembalaannya." H.R. Bukhari.
Seorang pemimpin, sejatinya adalah pemimpin yang bisa berpijak pada kebenaran, kearifan, dan keadilan yang diungkapkan dengan jujur, kasih sayang, dan kerendahan hatinya yang sanggup menyentuh tiap-tiap diri manusia yang dipimpinnya...
"Dan rendahkanlah sayapmu (rendah hati) terhadap orang-orang iman yang mengikutimu." QS. Asy Syuaro' : 215.
"Tidak ada seorang yang lebih utama kedudukannya daripada pemimpin yang jika dia berkata maka dia jujur, dan jika menghukumi maka dia adil, dan jika dimintai kasih sayang maka dia menyayangi."
H.R. Ibn Najar an Anas.
6 komentar:
mantap
ya benar, itulah mengapa pimpinan dan pemimpin sangat beda.
terimakasih tauziahnya mi
nambah ya mi...
(inet lagi lemot bgt nih...disco mulu lagi :)
jaman sahabat rasul dulu beda banget ma skg. skg, dikasi amanah malah ALhamdulillah bersyukur.. liat aja tuh waktu pengumuman nama menteri, malah ada yg sujud syukur... sungguh amat diherankan... malah bersyukur gito loh... konsekuensinya klo mereka tidak berhasil tidak disadari...
yah kita doakan saja smoga mereka bertanggungjawab
tanggung jawab yg gag hanya di dunia, tapi di akhirat...
semoga!
emm... artikelnya inspiratif!
Posting Komentar