Minggu, 30 Maret 2008

Superwoman

Putri lamat-lamat mengamati foto Bunda tercinta. Sambil me-ninabobo-kan si kecil yang ada di pangkuannya, lamunan Putri terbang ke lorong waktu, ketika ia bisa merekam semua kejadian di sekelilingnya, bersama Bunda....

Masih ku ingat dengan jelas, airmata yang membasahi pipi Bundaku...
Kala itu malam telah sangat larut. Aku terjaga dari tidurku dan ku lihat Bunda menangis di dalam sholatnya. Ketika ku tanya, mengapa Bunda menangis, Bunda hanya menggeleng dan tersenyum...

Masih ku ingat dengan jelas, airmata yang membasahi pipi Bundaku...
Kala tidur disisiku, membelai rambutku, dan mencium pipiku...
Ketika ku tanya, mengapa Bunda menangis, Bunda hanya menjawab dengan senyumnya yang menyejukkan hatiku...

Masih ku ingat dengan jelas, airmata yang membasahi pipi Bundaku...
Ketika aku dianugrahi seorang lelaki sebagai pendamping hidupku. Bunda hanya berbisik, tugas Bunda sudah usai, tetapi Bunda akan selalu ada disisiku, kapanpun aku membutuhkan Bunda...

Masih ku ingat dengan jelas, airmata yang membasahi pipi Bundaku...
Ketika aku dikaruniai seorang bayi, Bunda mencium keningku dan berbisik, tugas baru telah dimulai, ingatlah apa yang Bunda lakukan untukku, lanjutkanlah untuk anakku...

Kini, setelah apa yang telah Putri jalani...
Mengarungi bahtera luas di dalam perahu 'rumah tangga'...
Putri sangat mengerti apa arti airmata Bunda...

Betapa airmata itu mempunyai arti yang dalam, sedalam samudera...
Betapa airmata itu begitu mudah mengalir, seperti aliran air sungai...
Betapa airmata itu begitu hangat membasahi pipi, sehangat sinarnya mentari...
Betapa airmata itu menyimpan keteguhan hati, keteguhan cinta, keteguhan janji...
Yang hanya dimiliki oleh seorang Bunda, seorang 'Superwoman' sejati...

Jumat, 28 Maret 2008

Bubur Mutiara

Hujan-hujan gini, enaknya makan yang hangat-hangat...Coba ngelancong ke dapurnya Mbak Rosy, eh, dapet ide bikin nich bubur...:) Kebetulan punya 'Pandan Tapioca Pearl' yang udah lama nganggur. Ditambahin nangka yang dipotong-potong, eehhmm... sedaaapp...



Bahan :
150 gr pandan tapioca pearl
5 mata nagka buah, potong kotak
500 ml air
3 sdm gula merah bubuk
2 sdm gula pasir
1/2 sdt garam

Kuah :
250 ml santan
1 sdt garam

Cara Membuat :
1. Rendam pandan tapioca pearl dengan air biasa, kira-kira 15 menit.
2. Masak air hingga mendidih, tambahkan gula dan garam, aduk rata.
3. Biarkan mendidih, masukkan pandan tapioca pearl, aduk rata.
4. Setelah agak mengental, masukkan potongan nangka, aduk rata, matikan api, angkat.
5. Masak santan bersama garam sampai mendidih sambil aduk terus supaya santan tidak pecah, matikan api.
6. Sajikan bubur mutiara di dalam mangkuk, siram dengan kuah santan.

Thank You Mr. Postman

Alhamdulillah...akhirnya ada khabar tentang kiriman Mamiku. Setelah dicek ke Kantor Pos Tsukuba, kiriman itu sebenarnya telah sampai pada tanggal 11 Maret lalu. Hanya saja, waktu mereka mengirimkan barang itu ke tempat kita, kita tidak ada di tempat. Anehnya, surat pemberitahuan yang biasanya pihak Pos masukkan dalam kotak pos kita, tidak ada...

Tanpa menunda waktu lagi, Abi langsung mendatangi Kantor Pos untuk mengambilnya. Walaupun sempat ditolak karena tidak membawa surat dari pihak Pos, yang memang tidak kami terima, akhirnya setelah agak ngotot sedikit, pihak Pos mau juga memberikan kiriman itu...

Alhamdulillah, masih rejekinya anak-anak...:) Ternyata, masih banyak orang yang AMANAH di negeriku tercinta... Mohon maaf atas dugaanku yang kemarin ya...dan Terima kasih banyak Pak Pos!!!

Kamis, 27 Maret 2008

Hantaran Buat Yang Pulang

Pagi ini, sesuai jadwal penerbangan, satu lagi teman baikku pulang kampung...
Ya, satu per satu teman-temanku meninggalkan daku disini...:( But, it's okay...we'll meet again very soon, right?? And, I still have Bunda Shinta around me...:)

Ketemu Mbak Ellyn sebenarnya nggak terlalu sering, berhubung doi sibuk di lab dengan program S3nya. Hebat ya, masih muda sudah menyelesaikan program doktornya...:)

Jarang ketemu bukan berarti jarang komunikasi. Kita sering chat, sms-an, ato telpon-telponan. Paling sering nich, aku nitip belanjaan ke toko thailand sama Mbak Ellyn kalo pas doi pergi ke sana. Belum lagi, kalo pas ada acara pengajian yang tempatnya jauh ato acara lainnya, aku n anak-anak seringnya ya nebeng mobilnya Mbak Ellyn...

Walaupun baru setahun lebih kita kenal, tapi Mbak Ellyn sudah dekat sekali dengan anak-anak... Masih banyak lagi dech memori yang terekam bersama Mbak Ellyn.....



Hari minggu kemarin, sempet Mbak Ellyn ke rumah, pamitan sekalian 'mewariskan' beberapa barang yang masih manfaat. Sorenya, buat yang terakhir kali, aku nitip belanjaan ke toko thailand, malah anak-anak dikasih hadiah... Wah, aku sendiri nggak sempet bikin sesuatu buat membalas semua kebaikannya...


Pikir-pikir, akhirnya aku bikin makanan aja dech buat bekal Mbak Ellyn selama dalam perjalanan pulang. Risoles favoritnya sama pie buah mini dech. Walaupun bukan makanan 'special' tetapi harapanku setidaknya Mbak Ellyn bakalan ingat dengan 'taste' makanan buatanku...:)

Selamat Jalan Mbak Ellyn... Semoga apa yang didapat di sini bisa bermanfaat buat Mbak Ellyn, keluarga, dan buat negeri tercinta... Dan semoga apa yang sudah terjalin disini masih terus berlanjut... Jangan lupa, ngundang-ngundang ya kalo dah dapat jodoh...:))

Risoles

Temenku yang satu ini, Mbak Ellyn, paling doyan sama Risoles. Berhubung pagi ini doi mau pulang kampung, kemarin aku sempet-sempetin bikin risoles, dan tadi pagi tinggal goreng.

Resepnya udah lama ngintip di Uni Tika, hasilnya emang top banget dech...
Kalo dulu aku paling anti bikin risoles karena takut kulitnya sobek, sekarang udah nggak takut lagi...:)


Untuk Kulit Risolesnya, lihat disini ya...

Bahan Isi :
100 gr daging giling
1 buah wortel bbesar, potong kotak
50 gr buncis, iris 1/2 cm
1 genggam campuran paprika warna warni, rajang kasar
1/4 buah bawaang bombay, iris halus
3 sdt bawang putih bubuk
1/2 sdt merica bubuk
2 sdt cabe bubuk
Garam dan gula secukupnya

Cara Membuat Isi :
1. Tumis bawang bombay hingga harum
2. Masukkan daging , tumis hingga matang.
3. Masukkan wortel, buncis dan paprika, tumis sampai agak layu.
4. Masukkan bumbu-bumbu, aduk rata, matikan api.

Penyelesaian :
1. Ambil 1 lembar kulit, beri 1 sdm isi, lipat seperti amplop, sisihkan..
2. Lanjutkan sampai kulit habis.
3. Baluri kocokan telur dan tepung panir.
4. Simpan dalam wadah tertutup, masukkan kulkas, diamkan beberapa saat.
5. Keluarkan dari kulkas, goreng dalam minyak panas sedang dan banyak.
6. Setelah kecoklatan, angkat dan tiriskan.
7. Siap disantap hangat atau dingin, tetep uenak...:)

Catatan :
*Untuk makanan yang dibaluri tepung panir, sebaiknya disimpan dalam kulkas agar tepung panirnya lebih menempel dan tidak mudah rontok pada saat digoreng.

Amanah

Pagi ini dapat khabar tidak menyenangkan dari Bunda tercinta. Beliau bilang bahwa barang-barang yang dikirimkan beliau untuk aku dan anak-anak, setelah diusut keberadaannya, sepertinya hilang entah dimana...Beliau sedih dan kecewa sekali, sampai bilang, barang-barang itu kan dibeli dengan uang halal, kok bisa nggak sampai ya???

Mendengar cerita Mami seperti itu, aku jadi ikutan sedih dan kecewa.. Kiriman itu sangat berarti buat aku dan keluargaku, karena isinya adalah obat-obatan dan vitamin yang biasa dikonsumsi anak-anakku. Kiriman itu dikirim tanggal 5 April lalu melalui jasa Pos dan Giro Udara, bukan Laut, dengan harapan supaya dapat segera sampai ke tanganku. Tapi, apa mau dikata, mungkin memang belum rejekinya aku dan anak-anak...:(

Aku cuma bilang ke Mami, masalahnya bukanlah di kita, uang halal atau bukan. Tetapi, masalahnya adalah di orang kantor Pos yang tidak AMANAH. Jadi malu dengan negeri sendiri, negeri yang secara statistik penduduknya penganut Islam terbanyak, tetapi sifat-sifat seorang Muslim tidak terpancarkan. Padahal, jelas-jelas, sifat AMANAH adalah salah satu sifat mulia yang Nabi Besar Muhammad SAW wariskan kepada umatnnya.

Akhirnya, aku bilang ke Mami, sabar aja ya... Mudah-mudahan Allah SWT mengganti semuanya dengan yang lebih baik dan barokah... amiiin...
Jadi teringat salah satu riwayatnya Nabi Besar Muhammad SAW, dimana beliau berkata,"...salah satu ciri kerusakan jaman akhir, mereka masih mendirikan sholat, tetapi mereka tidak lagi amanah..."

Rabu, 26 Maret 2008

Roti Burger



Habis mampir di dapurnya Uni Tika, jadi kepingin makan burger dech... Kebetulan anak-anak juga mau, jadilah pagi tadi sarapan roti burger. Ehhmmm...uenaknya...


Roti dan burgernya bikin sendiri, kecuali sayurannya, mesti beli nggak bisa bikinnya ...:)

ROTI BUN

Bahan :
300 gr tepung terigu prot. tinggi (kameria)
50 gr gula pasir
1 sdm ragi instant
1 btr telur
100 ml susu cair
50 gr margarine
1/2 sdt garam

Cara Membuat :
1. Campur rata terigu, gula, ragi.
2. Masukkan telur dan tuangi susu sedikit-sedikit, uleni rata.
3. Masukkan margarine dan garam, uleni sampai kalis.
4. Biarkan mengembang (kira-kira 1 jam-an dech)
5. Keluarkan gasnya dengan cara ditonjok, timbang seberat 50 gr, bulatkan.
6. Tata dalam loyang bersemir margarine, beri jarak, biarkan mengembang sampai 2x lipat.
7. Olesi susu cair dan taburi biji wijen putih.
8. Oven 180 C 20-25 menit.
9. Setelah matang, angkat, biarkan dingin baru simpan dalam wadah tertutup.

BURGER

Bahan :
300 gr daging sapi cincang
1/4 bagian bawang bombay, iris halus
1 sdm bawang putih bubuk
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt tepung terigu serba guna
1 sdt garam
1 sdt minyak wijen

Cara Membuat :
1. Aduk rata semua bahan, bentuk bulat dan pipihkan.
2. Masak dalam wajan anti lengket dengan minyak sedikit, sampai kedua sisi kecoklatan.
3. Angkat dan siap digunakan.

ROTI BURGER

Bahan :
Roti Bun
Burger
Daun selada, robek sesuai selera
Tomat segar, iris sesuai selera
Keju lembaran
Mayonaise
Margarine
Saos tomat dan saos sambal

Cara Menyajikan :
1. Belah roti, olesi margarine kedua sisinya.
2. Susun burger di sisi yang satu.
3. Olesi mayonaise, saos tomat dan saos sambal di sisi satunya lagi.
4. Tata dalam loyang datar, panggang (pilih menu toast).
5. Angkat, tambahkan daun selada dan tomat segar.
6. Siap disantap selagi hangat.

Catatan :
* Adonan Roti Bun cenderung kurang lembek agar dihasilkan tekstur roti yang tidak terlalu lembut sehingga mudah dipotong.

Selasa, 25 Maret 2008

Kroket Ayam Keju

Borongan nich postingannya...heehehe... Ini resep special request dari Mbak Devi di Sagamihara. Gimana khabarnya si kecil Syafa? Mudah2an sehat selalu ya...amiiin...



Resep aslinya dari dapur alm. Bunda Inong, dimodifikasi sendiri sesuai selera. Aslinya diisi dengan rogout ayam keju, berhubung anak-anak nggak suka rogout, diganti seperti resep di bawah.

Bahan Kroket :
500 gr kentang, kupas, goreng, haluskan selagi panas
1 sdt garam
1/2 sdt pala bubuk
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt margarine
1 btr telur ayam

Bahan Isi :
100 gr ayam, cincang kasar
100 gr campuran wortel dan kacang polong, beli jadi
1 btg daun bawang, iris halus
1/2 buah bawang bombay, iris halus
3 siung bawang putih, haluskan
1 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
1/2 sdt pala bubuk
1/2 sdt gula pasir
5 lembar keju 'kraft' single, iris kotak

Pelapis :
2 btr telur, kocok lepas
Tepung panir secukupnya

Cara Membuat :
1. Aduk rata kentang yang sudah dihaluskan dengan semua bahan kroket, sisihkan.
2. Tumis bawang bombay sampaai layu, masukkan bawang putih halus, tumis hingga harum.
3. Masukkan ayam dan campuran wortel+kacang polong, tumis hingga matang.
4. Tambahkan bahan isi lainnya, kecuali keju, aduk rata, matikan api.
5. Ambil 1 sdm adonan kroket, isi dengan 1 sdt bahan isi dan 1 potong keju, bentuk bulat lonjong.
6. Lanjutkan sampai adonan habis, sisihkan.
7. Satu per satu, gulingkan dalam kocokan telur kemudian tepung panir, simpan dalam wadah tertutup, simpan dalam lemari es.
8. Keluarkan dari lemari es, biarkan sebentar, goreng dalam minyak panas sedang dan banyak, tiriskan dan siap dihidangkan.

Catatan :
*Penyimpanan dalam lemari es agar tepung panir lebih menempel, tidak mudah rontok pada saat digoreng.
**Bila disimpan dalam freezer, adonan kroket bisa tahan 2-3 hari, mungkin lebih.


Stick Chicken Nugget

Udah janji sama diri sendiri, nggak mau beli makanan hasil olahan lagi...ngeri...:(
Nah, nyoba bikin nugget sendiri nich...Ternyata, anak-anak suka!Alhamdulillah...


Idenya dari berbagai sumber, resepnya dikira-kira sendiri dech...

Bahan :
3 potong ayam boneless (sekitar 300gr), buang lemak dan kulitnya, potong 2cm
3 siung bawang putih, haluskan
1/2 sdt merica bulat, haluskan
1 sdt pala bubuk
1-1 1/2 sdt garam
2 sdt minyak wijen
Minyak untuk menggoreng

Pelapis :
1 btr telur kocok rata dengan 1 sdm susu cair
tepung terigu
tepung panir

Cara Membuat :
1. Giling ayam dalam food processor.
2. Campur rata gilingan ayam dengan semua bahan.
3. Ambil 1 sdm adonan ayam, bungkus memanjang dalam aluminiium foil, sisihkan.
4. Lanjutkan sampai adonan habis.
5. Kukus adonan yang telah dibungkus selama 10-15 menit.
6. Setelah matang, angkat dan biarkan dingin, buka pembungkusnya.
7. Gulingkan berturut-turut dalam tepung terigu,kocokan telur+susu, tepung panir.
8. Tata dalam wadah tertutup, simpan di lemari es beberapa saat.
9. Goreng dalam minyak panas sedang dan banyak, sampai kecoklatan.
10. Angkat dan tiriskan.


Hadiah

"Hore...aku dapat hadiah!!!" Kira-kira begitu dech ekspresinya anak-anak kalo dikasih hadiah, seneeeng banget... Mau anak kecil ataupun orang dewasa, mesti seneng dech dikasih hadiah...


Foto di atas, itu hadiah dari teman-teman buat anak-anakku. Cake Spiderman dari Bunda Shinta untuk Yaser, dan Alat-alat olahraga dari Tante Ellyn untuk Amr dann Irham.Yang namanya hadiah, bentuknya bisa apaaa aja... Sebenarnya, hadiah nggak harus berupa untaian bunga ataupun benda-benda yang mahal, tapi juga bisa berupa untaian kata-kata, bahkan untaian doa. Bisa juga berupa tulisan, baik tulisan yang berisikan puisi ataupun resep...:)Sikap seseorang juga bisa loch dianggap sebagai hadiah, sikap seseorang yang penuh perhatian dan penuh kasih sayang...

Apapun bentuk hadiah yang diberikan, pastinya sangat berarti buat yang memberinya, apalagi buat yang menerimanya...menghilangkan segala prasangka dan membahagiakan hati kedua belah pihak...:)Jadi, jangan sungkan-sungkan untuk berbagi hadiah, dengan catatan, harus ikhlas dan tidak memaksakan diri loch...:)

Buat semua orang yang pernah memberikan hadiah kepada kami, terima kasih banyak ya atas semuanya...Semoga Allah SWT membalas semua yang telah diberikan dengan yang lebih baik dan lebih barokah...amiin...

Senin, 24 Maret 2008

Muffin

Lagi malas nich bikin yang ribet. Pengen makan kue tapi yang gampang dan cepat. Pilihannya jatuh kepada muffin. Sekali ngadon, bisa jadi dua macam rasa, kopi dan berry...ehhmmm....mau pilih yang mana???


Resepnya dari 'Seri Muffin' edisi bahasa Jepang yang diterjemahkan oleh Bunda Shinta.

Bahan :
150 gr margarine
150 gr gula pasir
3 btr telur
300 gr tepung terigu serba guna, ayak
3 sdt baking powder
150 ml susu cair

Campuran :
100 gr blueberry jam
1 sdt kopi instant aduk rata dengan 2 sdt air panas

Hiasan :
Strawberry segar, potong-potong
Coklat meises

Cara Membuat :
  1. Kocok margarine dan gula hingga putih.
  2. Masukkan telur satu per satu, kocok terus sampai rata, matikan mixer.
  3. Masukkan terigu dan B.P yang sudah diayak, aduk rata.
  4. Masukkan susu cair, aduk rata perlahan.
  5. Bagi adonan menjadi 2, masing-masing beri campuran, aduk rata.
  6. Panaskan oven 180 C selama 15 menit.
  7. Isi adona dalam cetakan muffin yang dialas cup muffin, tata dalam loyang datar.
  8. Adonan yang dicampur blueberry, hias dengan potongan strawberry. Untuk yang kopi, beri taburan coklat meises.
  9. Oven dengan suhu 180 C selama 20-25 menit.
  10. Keluarkan dari oven, siap disantap dengan 'ocha' (teh jepang yang rasanya tawar).

Catatan :
*Ukuran cup muffin sesuai selera. Untuk ukuran cup No. 5, bisa mendapatkan 50 cup.
**Cup muffin yang digunakan adalah cup tahan panas sampai 200 C.

Minggu, 23 Maret 2008

Makanan dan Masa Depan

Baru dapat email nich dari teman yang baik hati dan bentar lagi juga mau pulang kampung ke negeri tercinta...
Isi emailnya tentang bahaya mengkonsumsi makanan hasil olahan, seperti sosis, nugget, burger, dan sejenisnya. Bukan berita baru memang, tetapi aku jadi tambah prihatin dech dengan keadaan negeri tercinta. ..:(

Setelah begitu banyak permasalahan yang mendera negeri kita, mulai dari masalah narkoba, banjir, longsor, penebangan hutan liar, sampai masalah makanan yang serba oplosan dan campurannya yang nggak jelas. Bagaimana nasib masa depan negeri kita ya???

Jadi ingat pesan Mamiku waktu aku akan pergi merantau, jauh dari beliau, "Ini pesan Omah buat Mami, sekarang pesan Mami buat kamu. Nanti, kalau kamu jauh dari Mami. Atau suatu saat nanti Mami udah nggak ada, anak-anak sama suamimu jangan dimasakin sayur bening dan telur ceplok setiap hari ya...kasihan..."

Dalam penjelasannya, Mamiku berpesan bahwa memasak untuk keluarga adalah ibadah selama kita melakukannya dengan penuh rasa kasih sayang dan keikhlasan. Dalam memasak, kita harus bisa memberikan yang terbaik, yang bukan berarti yang mahal. Baik disini, kita harus bisa selektif dalam pemilihan bahan-bahan makanan yang akan diolah, tidak saja harus aman dari segi kesehatan, tetapi juga harus aman dari sudut pandang agama kita, halal atau haramnya.

Kenapa itu menjadi begitu penting? Jelas dong. Apa kita rela kalau keluarga kita suatu saat menderita sakit kanker ataupun penyakit lainnya akibat makanan yang dimakannya selama ini?? Atau apakah kita rela, kalau ibadahnya suami kita atau anak-anak kita ditolak Allah SWT, gara-gara sesuap makanan yang tidak halal masuk ke dalam tubuh mereka??? Iiih, naudzubillahi min dzalik...

So, ayo memasak!! Ayo kita ciptakan generasi yang sehat dan bertaqwa!!! :)
Trims banyak ya buat teman-teman yang sudah rela berbagi ilmu memasaknya, baik yang secara langsung maupun yang lewat blog to blog...:)

YOU ARE WHAT YOU EAT!!!

Sabtu, 22 Maret 2008

Rujak Tahu



Udah pada tahu khan ya 'Rujak Tahu'?? Kalo yang dari Sumatra umumnya dah pada tahu ya...Rasanya seger dech, campuran manis, asam, asin, pedas, kayak permen nano-nano gitu...:)

Lihat persediaan di dapur, ada semua nich...langsung aja dech diolah...

Bahan Rujak :
bakso ayam, iris sesuai selera, goreng, tiriskan
mie soba (yakisoba), rendam air hangat sampai lentur, tiriskan
tahu goreng, cuci bersih, tiriskan, potong sesuai selera
toge segar, buang ekornya, cuci bersih, tiriskan
ketimun, buang ujung-ujungnya, cuci bersih, potong sesuai selera

Kuah Rujak :
10 buah cabe rawit hijau, haluskan
5 siung bwg putih, haluskan
1 sdm ebi kering, cuci, rendam sampai empuk, haluskan
100 gr gula merah
1 sdt asam kandis
500 ml air
garam dan gula pasir secukupnya

Penyelesaian :
1. Masak semua bahan kuah hingga mendidih, saring, sisihkan.
2. Masukkan semua bahan rujak dalam kuah, biarkan meresap.
3. Siap dihidangkan dalam keadaan panas atau dingin sesuai selera.

Jumat, 21 Maret 2008

Dibalik 'Macaroni Schotel'

Ada yang tahu nggak dibalik macaroni schotel itu ada apa??? Ya, ada macaroni dan segala macam campurannya lah....:)
Sebenernya nich, dibalik macaroni schotel itu ada cerita harunya...hiks...

Dulu, di Ina, aku paling anti dech sama yang namanya masak. Maklum, masih ada Mami, jadi agak-agak manja...maunya dimasakin dan tinggal makan dech...:)
Kebiasaan ini terbawa terus sampai aku sudah menikah dan punya anak. Padahal, nggak bagus banget nich kebiasaan. Cuma, yang namanya kasih seorang Ibu kepada anaknya, nggak akan luntur dengan apapun dan sampai kapanpun. Aku yang sudah dewasa dan berumah tangga gini, tetep aja diperlakukan seperti her sweet little girl, mau makan apaa aja diturutin sebisa mungkin... Mami bilang, Mami senang masih bisa berguna buat anak-anak, walaupun Mami sudah tua gini...hikks...hiks...

Setelah ucapan Mami itu, aku baru sadar, bahwa aku harus berubah...Kalau Mami bisa berpikir untuk berguna bagi anak-anaknya, kenapa harus orangtua terus yang memberi, kapan waktunya beliau bisa menerima...?

Sejak itu, aku berusaha belajar masak. Nah, masakan pertamaku adalah 'Macaroni Schotel' dengan resep dari Mami, yang menurut beliau resep ini juga dari Omah, Bundanya Mamiku. Bumbunya cukup sederhana, dan pengolahannya juga tidak rumit. Masakan pertamaku ini langsung dapat acungan jempol dari Mami, terus merambat ke Tanteku, Omku, dan kolega-kolega dekatku. Sempet ada yang mesen, gara-gara aku nyumbang makanan ini pas nikahannya adik sepupuku. Tapi, dengan kerendahan hati aku bilang bahwa aku takut rasanya nggak stabil...padahal emang males aja...hehehe...

Yang paling aku banggakan, masakanku ini selalu bisa mengobati rasa 'tidak nafsu makannya' Mamiku kalo sedang kurang sehat...Beliau mesti dengan lahapnya memakan setiap potongan kecil macaroni schotelku sampai benar-benar habis...:)

Kalau sekarang aku bikin untuk Tanaka san, Ibu angkatnya orang-orang Ina yang ada disini, itu melukiskan rasa hormat dan terima kasihku kepada beliau, layaknya rasa hormat, sayang, dan terima kasihku kepada Mami, my beloved Mom ever...

Wish You always in Alloh's faith, in good health...

Macaroni Schotel



Makanan Eropa yang satu ini sudah tidak asing lagi ya namanya. Ini juga salah satu makanan favorit keluarga besarku, sejak jamannya Omahku, Mamiku, sampai ke aku. Maksud hati buat hantaran kepada Tanaka san, ibu angkatnya orang-orang Ina yang ada di Tsukuba. Tapi, baru matang udah digerayangin Amr...Yang mini ludes, yang di loyang tinggal separoh...:(



Kayaknya, besok pagi mesti bikin lagi nich. Niat mau ngasihnya harus dituntaskan dengan perbuatan dong...:)

Bahan :
75 gr macaroni pipa, rebus smp matang, tiriskan (potong-potong bila perlu)
1 bh wortel ukuran sedang, kupas, potong dadu
2 bh sosis ayam, potong dadu
2 sdm jagung manis pipil, siram air, tiriskkan
4 btr telur
200-225 ml susu cair
3 siung bawang putih, haluskan (atau 3 sdm bwg putih bubuk)
1/2 sdt lada bulat, haluskan (atau 1 sdt lada bubuk)
1 sdt pala bubuk
2 sdm oregano kering
1 sdm mayonnaise
1-1 1/2 sdt garam
1 lbr keju single, iris sesuai selera untuk taburan

Cara Membuat :
  1. Panaskan oven 170 C selama 15 menit.
  2. Oleskan margarine pada loyang, sisihkan.
  3. Kocok lepas telur dengan whisker, masukkan susu, kocok rata.
  4. Masukkan bumbu-bumbu, kocok rata.
  5. Masukkan macaroni, wortel, sosis, jagung, aduk rata.
  6. Masukkan adonan ke dalam loyang, taburi keju, oven dengan suhu 170 C selama 40 menit.
  7. Siap dihidangkan hangat-hangat pakai sambal botolan tambah siip...
Catatan :
* Untuk mendapatkan schotel yang padat tanpa penambahan terigu, perhatikan komposisi susu cair dan telur. Usahakan keduanya berbanding seimbang, sehingga schotel yang dihasilkan tidak lembek dan hancur.

Korek Kuping

Ingat kebiasaan saudara terdekatku disini, tetanggaku, Bunda Shinta... Tiap hari habis mandi mesti korek kuping, kalo nggak, rasanya ada yang kurang...hehehe:)
Nah, ternyata si Amr juga punya kebiasaan yang sama dengan Bunda...!?

Kalo Bunda biasanya ngorek kupingnya sendiri. Lain Bunda lain Amr... Si Amr bukan cuma ngorek kupingnya sendiri, tapi juga ngorek kupingnya adik-adiknya...
Lihat aja tuh korbannya sampai nungging-nungging...:))

Kalo hari ini Irham, besok korbannya Yaser ato Hasya. Yaser dan Hasya susaaah banget dibujuk untuk dikorek. Herannya, kalo sama Amr tuh anak dua mauuu aja...
Aku yang tahu gimana nggak bisa diamnya anak dua itu, selalu pesan sama Amr, kalo adik lagi nggak mau, jangan dipaksa ya...bahaya...!!!

Rasanya, baru disini ini nich si Amr suka ngorek kuping...Ketularan siapa ya???
Bukan karena tetanggaan sama Bunda Shinta khan ya...hihihi...Gomen ne, just kidding...:)

Sup Campur

Dingin-dingin gini memang nyamannya makan yang hangat-hangat. Maksud hati mo bikin kimlo, tapi persediaan di dapur nggak lengkap, jadinya bikin sup campur dech...

Belum jam makan siang, begitu sup matang anak-anak dah minta mamam, nambah lagi...Alhamdulillah, seneng rasanya kalo masakanku laris manis...:)

Bahan :
2 ptg dada ayam, buang kulitnya
10 bh udang besar, kupas, buang kotorannya, potong 1cm
1 bh sosis ayam, iris serong tipis
1 bh wortel besar, kupas, iris serong tipis
5 bh jamur kancing segar, iris tipis
1 bh tomat segar, rajang kasar
2 btg daun bawang, iris kasar
2 sdm minyak sayur untuk menumis
750 ml air

Bumbu :
3 tangkai cengkeh
1/4 btr bawang bombay, rajang kasar
3 siung besar bawang putih, haluskan
1/2 sdt lada bulat, haluskan
1 sdm saus tiram
1 1/2 sdt garam
1 sdt gula pasir

Cara Membuat :
  1. Rebus ayam dalam 500ml air bersama cengkeh hingga ayam empuk.
  2. Angkat ayam, tambahkan air 250ml, biarkan mendidih.
  3. Suwir-suwir ayam, masukkan kembali ke dalam rebusan air bersama udang.
  4. Masukkan wortel dan tomat, biarkan sampai agak lunak.
  5. Tumis bawang bombay dan bumbu halus hingga harum, masukkan jamur dan sosis, tumis sebentar.
  6. Masukkan tumisan ke dalam air rebusan, tambahkan saus tiram, garam dan gula.
  7. Sesaat sebelum mendidih, masukkan daun bawang, biarkan agak layu, matikan api.
  8. Hidangkan hangat-hangat.

Kamis, 20 Maret 2008

Nasi Kuning



Libur gini, enaknya bikin sesuatu yang berbeda dari biasanya. Permintaan juga dari anak-anak, bosan nasi putih...So, bikin nasi kuning, cuma temen-temennya agak berbeda dari biasanya...:)


Niat mau bagi-bagi tetangga terpaksa urung. Baru jam 11 siang, nasi kuningnya dah ludes des...des...

Bahan Nasi Kuning :
8 gelas beras (gelas ukur dari rice cooker)
3 lembar daun salam
1 btg sereh, ambil putihnya, ikat, memarkan
1 sdt kunyit bubuk
1 sdm garam
250 cc santan sedang

Pelengkap :
Telur dadar
Rolade Daging
Teri kacang
Daun selada segar
Tomat buah segar

Cara Membuat :
  1. Cuci bersih beras, masukkan rice cooker.
  2. Tambahkan santan dan air seperti memasak nasi putih, agak dikurangi sedikit supaya nasi kuningnya tidak lembek.
  3. Tambahkan daun salam, sereh, kunyit dan garam, aduk rata.
  4. Masak dalam rice cooker seperti memasak nasi putih.
  5. Sesaat sebelum nasi matang (kira-kira 10 menit), buka tutupnya, aduk rata kembali sampai ke dasar, tutup kembali, biarkan sampai matang.
  6. Setelah matang, siap disajikan bersama teman-temannya.

Rabu, 19 Maret 2008

Roti Kasur



Masih seputar roti nich... Udah tiga hari berturut-turut sarapannya ini. Roti kasur atau ada yang bilang roti sobek, sudah tidak asing lagi namanya. Paling enak makannya pas baru matang, kerasaaa banget lembutnya... Ehhhmmm...nyam...nyam...nyam...


Resep aslinya dari berbagai sumber, dimodifikasi sendiri...:)

Bahan :
300 gr tepung terigu prot. tinggi (kameria)
1 sdm ragi instant
65 gr gula pasir
1 sdm susu bubuk
1 btr telur
125-140 cc susu cair/air dingin
40 gr margarine
1/2 sdt garam

Isi : sesuai selera (aku coklat dan keju)
Olesan : 1 bh kuning telur dan 1 sdm susu cair, aduk rata.

Cara Membuat :
  1. Olesi loyang dengan margarin, sisihkan.
  2. Aduk rata semua bahan kering (kecuali garam) dengan whisker.
  3. Masukkan telur dan susu cair/air dingin sedikit-sedikit, uleni rata.
  4. Masukkan margarine dan garam, uleni sampai kalis dan elastis.
  5. Bulatkan adonan, tutup plastik wrap, biarkan mengembang 2x lipat.
  6. Kempiskan adonan dgn cara ditonjok, timbang adonan masing-masing 30 gr, bulatkan dan biarkan 10 menit.
  7. Isi adonan sesuai selera, bulatkan, tata dalam loyang, beri jarak.
  8. Biarkan mengembang lagi hingga setinggi 3/4 loyang.
  9. Olesi atasnya, panggang 160 C-170 C selama 20-25 menit.
  10. Keluarkan dari loyang, biarkan uapnya hilang, siap disantap.

Catatan :
  • Oven sengaja tidak dipreheat dulu, untuk menghindari roti yang terlalu kering.
  • Agar roti tetap lembut dan tidak kering, setelah matang, keluarkan dari loyang, letakkan di atas kawat dan biarkan dingin. Simpan di wadah tertutup rapat, bila perlu ditutup plastik wrap dulu.

Pesmol Same

Lagi kangen sama pesmol selarnya Mamiku...enaaakk banget...(ces...ces..)
Yang bikin enak tuh, bumbunya yang diulek dan belimbing waluhnya...segeer...


Bisa aja sich nyari ikan yang mirip-mirip selar, tetapi sesuai permintaan, karena untuk bento nggak mau ikan utuh, repot buang tulangnya...
So, ada ikan same yang dibeli Abi, jadi dech Pesmol Same (Pesmol Ikan Hiu)...Jangan ngeri duluan denger 'Hiu'... Disini dijualnya udah dipotong-potong dan dibersihkan, jadi kayak ikan tuna loch...:)


Bahan :
200 gr ikan same (2 potong ikan same), potong menjadi 4
3 sdm air lemon yang sudah dicampur kecap asin (beli jadi)

Bumbu :
5 siung bawang putih, haluskan
5 btr kemiri, haluskan
1 ruas jari jahe, haluskan
2 ruas jari lengkuas, haluskan
2 buah bawang merah, haluskan
5 lembar daun jeruk
2 lembar daun salam
1 btg sereh, ambil putihnya, potong 2cm
1 sdt kunyit bubuk
1 buah tomat ukuran sedang, rajang kasar
5 buah cabe rawit hijau, biarkan utuh
1 sdt garam
1 sdt gula pasir
3 sdm campuran air lemon dan kecap asin
1 gelas air
minyak sayur untuk menumis secukupnya

Cara Membuat :
  1. Rendam ikan dalam campuran air lemon dan kecap asin, sisihkan (kira-kira 15 menit)
  2. Goreng ikan hingga matang, angkat, tiriskan.
  3. Panaskan minyak sayur, tumis bumbu halus, daun salam, daun jeruk, sereh hingga harum.
  4. Masukkan tomat, tumis sebentar.
  5. Tambahkan air, garam, gula, campuran air lemon dan kecap asin, masak sampai mendidih.
  6. Masukkan ikan goreng, biarkan airnya susut dan meresap.
  7. Matikan api, siap dihidangkan bersama nasi putih hangat.

Senin, 17 Maret 2008

Graduation Ceremony



Alhamdulillah... Hari ini, satu dari sekian banyak tanggung jawab kami sebagai orangtua, selesai sudah kami tunaikan. Setelah selama satu tahun ini, aku dan Abi bergantian mengantar-jemput Irham ke sekolah TK-nya, hari ini adalah hari terakhir kami mengantarnya dalam acara Graduation Ceremony.


Teman-teman Irham umumnya didampingi oleh kedua orangtuanya, saudaranya, atau bahkan ada yang neneknya atau kakeknya ikut serta. Sepertinya, sudah menjadi kebiasaan disini acara ini menjadi momen yang penting dan bersejarah, layaknya di negara-negara lain, termasuk di Indonesia.

Berhubung Abi ada urusan penting lainnya, Irham datang ditemani Umi beserta Yaser dan Hasya. Sudah terbayang capeknya, bawa rombongan naik bis sampai Tsukuba Senta, trus jalan kaki sekitar 500 meter ke TK-nya Irham. Belum lagi acaranya yang berdurasi 2-3 jam, acaranya resmi pula, waaahh...Yaser dan Hasya betah nggak ya????...Tapi, nggak apaa-apalah...for the last day...:)

Sampai Tsukuba Senta, anak-anak minta mampir dulu beli minuman untuk bekal di acara nanti. Bekal makanan sich sudah siap dari rumah, biasaa...roti dan biskuit balita. Sampai di TK pas jam 9 pagi, disana sudah banyak teman-temannya Irham yang datang bersama keluarganya. Karena acaranya resmi, mereka juga berpakaian resmi. Ada yang mengenakan jas dan ada juga yang berpakaian kimono, pakaian tradisional Jepang. Umi sendiri dan Irham mengenakan pakaian tradisional Indonesia, pesanan khusus dari senseinya Irham untuk memperkenalkan pakaian Indonesia.

Acara dimulai dengan foto bersama, anak dan keluarganya, di halaman sekolah. Dilanjutkan dengan acara resminya di dalam ruangan serba guna sekolah, yang sudah tertata rapih dan penuh dengan hiasan. Acara berlangsung sangat khidmat dan penuh haru...Banyak para Ibu yang tak kuasa menahan airmatanya, termasuk Umi...hiks...

Dibilang mengerti semua yang berlangsung di depan mataku, nggak juga ya... Aku sich cuma bisa mengira-ngira maksudnya aja. Tapi, yang bikin terharu itu ya, ngeliat Irham bisa berdampingan bersama-sama teman-temannya, bernyanyi bersama, berbicara tentang apa yang sudah mereka lalui bersama, mengucapkan rasa senang dan terima kasih kepada guru dan pihak sekolah juga kepada orangtua, rasanya beban yang berat selama satu tahun ini mendadak hilang dan berganti dengan rasa bahagia dan penuh haru...

Selama acara ini juga, aku menjadi teringat, betapa aku dan keluargaku telah banyak merepotkan para orangtua teman-teman Irham, juga para guru dan kepala sekolah, yang telah begitu perhatian, sabar dan bijaksana membantu kami... hiks...

Mudah-mudahan apa yang sudah didapat Irham selama satu tahun ini, bisa memberikan kebaikan dan manfaat, buat Irham sendiri, dan buat orang-orang di sekeliling Irham...amiiin...

" Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, maka sesungguhnya ia tidak bersyukur kepada Allah SWT. " (HR. Tirmidzi dari Abi Hurairah)

Jadi, the last but not the least, "Minna san, honto ni arigatou gozaimashita....."

Rabu, 12 Maret 2008

Roti Tawar



Akhirnya...kesampaian juga bikin roti tawar sendiri. Maklum dech, disini nich, dari sekian banyak merk roti tawar yang dijual, cuma satu merk roti yang aman kita makan. Makanya, dibela-belain dech beli loyangnya, biar nggak beda-beda banget sama yang dijual...;)



Resepnya pake dari temenku yang tukang roti...hihihi... Nggak dech, Mbak Nieke itu memang pakar roti kok...
Kali ini bentuknya belum kotak, tapi rasanya...eehhmmm...Kata anak-anak lebih enak ini daripada yang beli jadi...:))

Bahan :
280 gr tepung terigu protein tinggi (kameria)
1 buah kentang kukus (aku direnji 3 menit), haluskan
40 gr gula
10 gr susu bubuk
3 gr ragi instant
1 buah kuning telur
125 cc susu cair hangat
50 gr margarine
3 gr garam

Cara Membuat :
  1. Olesi loyang dengan margarin dan taburi tepung, sisihkan.
  2. Aduk rata semua bahan kering (kecuali garam) dan kentang yang dihaluskan.
  3. Masukkan kuning telur dan susu hangat, uleni rata.
  4. Masukkan margarin dan garam, uleni hingga kalis dan elastis.
  5. Gilas adonan selebar loyang, kemudian gulung.
  6. Letakkan dalam loyang, tutup wrap, biarkan mengembang sampai 3/4 loyang.
  7. Panaskan oven 180 C selama 15 menit, tutup loyang, masukkan loyang dalam oven.
  8. Panggang 180 C selama 30 menit, keluarkan dari oven, biarkan dingin.
  9. Setelah dingin, siap dipotong-potong dan disajikan bersama selai atau sesuai selera.

Catatan :
  • Untuk mendapatkan roti yang berbentuk kotak, adonan harus benar-benar mengembang sampai 3/4 loyang, baru ditutup dan dioven.
  • Untuk mempercepat proses pengembangan, oven bisa direnji selama 1 menit, kemudian masukkan loyang yang berisi adonan ke dalam oven yang sudah mati, biarkan sampai benar-benar mengembang.
  • Untuk mendapatkan potongan roti yang bagus tidak merotol, roti harus benar-benar dingin baru dipotong.

Toge Goreng



Ini salah satu menu pilihanku kalo lagi bete sama nasi...:)
Namanya toge goreng, padahal togenya nggak digoreng...Nggak tahu ini makanan aslinya dari mana ya..?? Mau dari mana aja, yang penting ennakk....:)




Bahan :
Yaki soba secukupnya
Toge secukupnya
Tahu goreng 2 buah, potong kecil-kecil
Daun bawang, iris kasar
Bawang goreng, untuk taburan

Bahan Kuah :
5 buah cabe merah super hot, haluskan
3 siung bawang putih, haluskan
2 buah bawang merah, haluskan
1/2 sdt merica bulat, haluskan
1 buah tomat ukuran sedang, rajang halus
1 ruas jari jahe, keprek
3 sdm tauco
3 sdm kecap manis
3 gelas air
1 sdt gula pasir
2 sdm minyak sayur

Cara membuat :
  1. Panaskan minyak, tumis bumbu yang dihaluskan beserta jahe sampai wangi.
  2. Masukkan tauco dan tomat, tumis sebentar.
  3. Masukkan air, biarkan mendidih.
  4. Masukkan tahu dan kecap masnis, aduk rata, biarkan mendidih lagi, matikan api.
  5. Rendam yaki soba sampai elastis, tiriskan.
  6. Rebus toge sampai layu, masukkan daun bawang, tiriskan.

Penyelesaian :
  1. Tata mie, toge dan daun bawang dalam piring saji.
  2. Siram kuah beserta tahunya, taburi bawang goreng.
  3. Siap disantap hangat-hangat.

Catatan :
  • Tauco thailand ini sudah sangat asin, jadi penambahan garam tidak perlu.
  • Di belakang kemasan tauconya terdapat label halal.

Minggu, 09 Maret 2008

Warisan

Pagi ini Mbak Wiwid (Bu Franky) sudah bersiap berangkat ke Narita, mau pulang kampung... Aku yang tinggalnya paling deket (satu lantai cuma seberang ruangan), pagi-pagi dah nongkrong di situ...Ayo, mau ngapain nich pagi-pagi???



Selain mau maaf-maafan, sekalian dijepret dulu buat kenang-kenangan.... Tebak dech, siapa yang udah mandi???:)

Sudah menjadi tradisi di Tsukuba sini (nggak tahu ya sejak kapan mulainya dan siapa pelopornya), setiap ada teman-teman yang sudah selesai tugasnya, barang-barangnya yang ditinggal diwariskan kepada teman-teman yang masih disini. Mulai dari furniture yang gede-gede, sampai ke bumbu-bumbu dapur yang masih nyisa...tapi dengan syarat, siapa cepat dia dapat loch...:)

Tradisi warisan ini manfaat sekali loch... Selain bisa membantu teman-teman yang membutuhkan, kita sendiri juga belajar merawat dan memelihara apa yang kita miliki, supaya nanti pas kita pulang kita juga bisa mewariskan sesuatu yang masih manfaat buat teman-teman...:)


Diam-diam, ternyata ada yang kepingin pulang juga...:(

Selasa, 04 Maret 2008

Softbread Kacang Hijau



Roti adalah salah satu makanan favoritnya anak-anakku. Biasanya isinya coklat dan keju, berhubung ada kacang hijau nganggur, ya diganti dech isinya...


Resep softbread-nya dari Ibu Fatmah Bahalwan, NCC.

Bahan :
  • 500 gr tepung terigu prot. tinggi
  • 100 gr gula pasir
  • 11 gr ragi instant
  • 4 btr kuning telur
  • 200-300ml susu cair dingin
  • 100 gr margarine
  • 1/2 sdt garam
Bahan Olesan : 1 btr kuning telur dan 1 sdm susu cair, biji wijen.

Cara Membuat :
  1. Campur rata terigu, gula dan ragi dengan whisker.
  2. Masukkan telur dan susu*, uleni rata.
  3. Masukkan garam dan margarine, uleni sampai kalis** dan elastis*** (kurleb 20 menit).
  4. Timbang adonan 25 gr, beri isi, bentuk sesuai selera.
  5. Biarkan mengembang (kurleb 2 jam, tergantung suhu ruangan).
  6. Panaskan oven 180 C selama 10 menit, olesi roti dan taburi biji wijen, panggang roti 160 C selama 25 menit.
  7. Siap disantap.

Bahan Isi :
  • 100 gr kacang hijau
  • 1 ruas jari jahe, keprek
  • 50 gr gula pasir
  • 2 sdm gula merah bubuk
  • air secukupnya
Cara Membuat :
  1. Rebus kacang hijau sampai empuk.
  2. Tambahkan air secukupnya, gula pasir, jahe, masak hingga air susut.
  3. Angkat kacang hijau, pindahkan ke wadah lain, tambahkan gula merah, aduk rata.
  4. Siap diisi ke dalam adonan roti.
Porsi : 40 buah.

Note :

* Susu cair cukup 200 ml, yang 100 ml untuk jaga-jaga jika adonan kurang lembek.
** Kalis, bila adonan sudah tidak menempel di tangan.
*** Elastis, bila adonan ditarik panjang tidak putus.

Senin, 03 Maret 2008

Hinamatsuri



Di Jepang, setiap tanggal 3 Maret diperingati sebagai hari anak perempuan. Dan untuk memperingatinya diadakan Hinamatsuri atau Festival Boneka. Kebetulan sekolahnya Irham juga menyelenggarakannya, jadi lumayan dech bisa agak mengobati kecewa nggak bisa ikutan ke Makabe Hinamatsuri...:)


Untuk memperingati Hinamatsuri, anak-anak TK-nya Irham dipandu oleh senseinya masing-masing, membuat boneka sendiri. Nggak ketinggalan, Irham juga buat bonekanya, baguuss dech.....:) Anak Umi yang satu ini memang paling seneng bikin prakarya, lihat aja tuh hasil buatannya..., mirip nggak sama boneka yang aslinya???